Berita Malang Hari Ini

2 Mahasiswa Ilkom UMM Ini Jadi yang Pertama Lulus dengan Tugas Akhir Karya

Rana Atikah dan Kansa Rhana, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menggelar pameran foto sebagai tugas akhir

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
sylvianita widyawati/suryamalang.com
Pengunjung melihat pameran foto tugas akhir karya dari Kansa Rhana, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMM di Namu Koffie, Perumahan BCT, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Senin (15/3/2021). 

Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | MALANG - Rana Atikah dan Kansa Rhana, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menggelar pameran foto sebagai tugas akhir di Namu Koffie, Perumahan Bukit Cemara Tujuh, Dau, Kabupaten Malang, Senin (15/3/2021).

Pameran foto itu dikurasi oleh Radityo Widiatmojo, dosen pembimbing Rana dan Kansa.

Radityo mengatakan tugas akhir karya adalah syarat baru di Prodi Ilkom selain skripsi. 

"Harapannya ini memberi napas baru dalam bidang akademik. Bahwa dengan berkarya, bisa lulus juga. Namun sebelum berkarya juga harus melewati riset-riset dulu," jelas Radityo ketika membuka pameran itu.

Pameran foto dua mahasiswa itu juga melewati riset fotografi dulu sebelum dijadikan tugas akhir.

Menurutnya, prodi sangat mengapresiasi skill mahasiswanya.

Hasil akhir dari riset mereka membantu mewujudkan karya yang lebih baik.

Menurut Kansa, yang dilakukan ia dan Rana adalah 'babat alas'.

"Draft skema ini baru tahun lalu di Ilkom, di mana bisa mengambil tugas akhir karya dan dipamerkan," jelas mahasiswa angkatan 2017.

Pilihan di luar skripsi selain pameran, antara lain bisa membuat film, dokumenter, magang, manajemen media online.

Seusai pameran, mereka juga harus membuat laporan tentang hal itu dan tetap ada  sidang tugas akhir.

"Bagi mahasiswa, skema ini ya sangat terbantu. Apalagi saya bukan orang yang ilmiah banget. Ada jalur lain selain skripsi," kata Kanza yang membuat pameran foto bertajuk 'Tulang Punggung Kami'.

Foto di pamerannya lebih ke proyek personal.

Ia sudah menyerahkan beberapa tema, tapi yang di acc dosen pembimbingnya mengangkat tentang ayahnya. 

"Ayah saya stroke sejak 4 tahun lalu. Usianya kini 66 tahun," kata Kansa tentang ayahnya yang pensiunan PNS Pemkab Malang.

Ia menyatakan, apa yang diabadikan adalah sebagai jendela untuk mengenang ayahnya.

Ada 35 foto yang dipameran.

Diawali dengan foto dalam mobil yang memotret jalan di depannya.

Itu sebagai ajakan untuk mengikuti perjalanannya, termasuk melihat keseharian ayahnya.

"Ayah saya tahu saya ambil foto-foto ini untuk pameran tugas akhir saya," jelasnya.

Sedang Rana memamerkan 19 karya fotonya tentang 'Potrait Perempuan Pejuang Pandemi'.

Pejuang bidikannya adalah ibu-ibu penjual mlijo (sayur mayur dll).

Di era pandemi Covid-19, mereka adalah pahlawan atau garda depan bagi yang menjalani WFH (Work From Home).

Sebab ada yang tidak belanja ke pasar. 

"Garda depan saat pandemi tak hanya nakes, tapi juga pada penjual ini untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Meski sudah usia tua, tapi tetap berjuang berkeliling jualan," papar mahasiswa yang tinggal di Cemorokandang ini.

Maka ia berburu foto ke banyak titik di Kota Malang seperti di Sawojajar, Bandulan, Blimbing dll.

"Biasanya saya nyari foto antara jam 06.00-08.00 WIB," terangnya.

Kadang juga ada dramanya. Misalkan ia kesiangan untuk memotret, kehujanan atau pembeli sedang ramai sehingga menunggu waktu difoto.

Karena beberapa kali datang, maka ia juga mengenal mereka.

Selain itu, sebelum memotret, ia juga menjelaskan tujuan tugasnya.

Tentang skema baru tugas akhir karya dengan pameran, Rana mengaku gercep.

"Nggak pakai lama. Saya ambil ini," kata mahasiswa angkatan 2015 ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved