Nasional
45 Cewek dan 22 Kondom Diamankan Terkait Prostitusi Online Hotel Jakarta Utara, Jual Diri via MiChat
45 Cewek dan 22 Kondom Diamankan Terkait Prostitusi Online Hotel Jakarta Utara, Jual Diri di MiChat
SURYAMALANG.COM - Dugaan aktivitas prostitusi online di sebuah hotel di Koja, Jakarta Utara, dibongkar polisi.
Dalam kasus ini, sebanyak 82 orang diciduk oleh Unit Reskrim Polsek Koja, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.
Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Wahyudi mengatakan, kasus itu bermula dari laporan warga yang menduga sebuah hotel di kawasan itu menjadi sarang prostitusi online.
"Berdasarkan informasi masyarakat karena diduga ada tempat yang digunakan (untuk) prostitusi, kami laksanakan kegiatan operasi di hotel wilayah Koja," kata Wahyudi di Polsek Jakarta Utara, Rabu (17/3/2021).
"Kami amankan 82 orang dengan 37 laki-laki dan 45 perempuan dan 22 alat kontrasepsi," ujar dia.
Menurut Wahyudi, kebanyakan dari mereka yang diamankan berusia 18 hingga 19 tahun.
Berdasarkan pengakuan salah seorang yang diamankan, mereka menggunakan aplikasi MiChat untuk mendapatkan pelanggan.
Tarif untuk sekali kencan sebesar Rp 300 ribu.
"Tarif rata-rata Rp 300 ribu, ada pengakuannya menjadi seorang PSK dengan cara MiChat, jadi dia personal mengundang tamu dengan aplikasi MiChat," ujar Wahyudi.
Mereka yang diamankan itu kini masih berada di Polsek Koja untuk didata dan diperiksa.
"Sedang kami dalami apakah ada (praktik) perdagangan manusia atau tidak," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polisi Amankan 82 Orang yang Diduga Terlibat Prostitusi Online di Koja

Berita serupa
Sudah Punya 2 Anak, PSK Usia 21 Tahun Kena Razia dalam Kondisi Hamil Tua di Tasikmalaya, Suami Kabur
Pekerja Seks Komersial (PSK) diciduk petugas saat sedang mangkal dalam kondisi hamil tua di Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.
PSK tersebut berinisial TL, usianya masih sangat belia, yakni 21 tahun, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.
Seusai diciduk, TL langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Tasikmalaya untuk dimintai keterangan.
Padahal, beberapa pekan yang lalu, TL juga pernah terjaring razia di depan sebuah hotel di Tasikmalaya.
Selain dalam kondisi hamil tua, TL diketahui sudah memiliki dua orang anak.
Artinya, hamil kali ini adalah anak ketiganya.
Dia terpaksa menjadi PSK karena harus menghidupi dua anaknya yang masih balita.
Anak pertama masih berusia empat tahun dan adiknya berusia dua tahun.
Ia saat ini sedang mengandung tujuh bulan.
Setiap malam, ia biasanya berdiri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, depan PLN Kota Tasikmalaya, untuk menggaet pelanggan.
Suami kabur
TL bercerita, ia menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya kabur entah ke mana meninggalkan ia dan dua balitanya.
Dalam kondisi hamil, TL bercerai dengan suaminya.
Ia sendiri mengaku bahwa ibunya mengetahui profesinya sebagai PSK.
"Suami kabur entah ke mana. Gimana lagi saya soalnya kepala keluarga."
"Saya enggak bisa kerja apa-apa lagi selain begini," jelas TL saat dimintai keterangan di ruang interogasi Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.
"Saya baru cerai sama suami udah seminggu ini."
"Pekerjaan saya selama ini mamah tahu," tambahnya.
Ia bercerita terjun ke dunia malam setelah ditawari bekerja menjual diri.
"Saat itu saya sedang bingung usai cerai, sedangkan saya butuh biaya buat kebutuhan sekolah kedua anak saya."
"Terus datang teman saya dan menawarkan cari uang dengan cara jual diri".
"Saya ikut dan begini jadinya," kata dia.
TL pun mengaku setiap malam di masa pandemi ini hanya mendapatkan uang Rp 100.000 sampai Rp 150.000.
Ia mengaku sedang sepi pelanggan karena masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Jarang pria berlalu lalang di wilayah perkotaan karena aturan ketat pencegahan Covid-19.
Ingat anak
TL bercerita ia tak pernah lama mangkal saat cari pelanggan.
Dia akan segera pulang setelah mendapatkan uang dari satu atau dua pelanggan.
Ia mengaku selalu ingin cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya jika telah membawa sejumlah uang.
Uang tersebut akan digunakan untuk makan dan jajan anak-anaknya.
"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang."
"Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani, saya langsung pulang."
"Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sambil menutupi wajahnya.
TL menjadi PSK hanya saat malam hari.
Siang hari, TL seperti laiknya ibu rumah tangga yang mengasuh anak-anaknya.
"Saya butuh uang untuk kebutuhan hidup."
"Anak saya sudah dua ditambah sekarang saya hamil tua."
"Meski hamil saya mengaku menjual diri dan berhubungan sama pelanggan."
"Saya baru 6 bulan begini setelah cerai sama suami," jelas TL.
Ia tak berpikir panjang dari pekerjaanya sebagai PSK karena yang terpenting bagi TL adalah membesarkan anak-anaknya.
"Saya enggak mikir apa-apa lagi, bagaimana caranya anak-anak saya bisa makan besok," tambahnya.
Mendapatkan pembinaan
Sementara itu, Kepala Seksi Dal Ops PP Kota Tasikmalaya Sandi A Suguh membenarkan jika ada dua PSK jalanan yang terjaring razia tim patroli rutin dan langsung dibawa ke markas untuk didata dan dibina.
Keduanya berasal dari wilayah Kota Tasikmalaya dan sengaja datang ke lokasi mangkal setiap malam.
"Mereka ada yang pernah ditangkap dan dilakukan pembinaan, tapi mereka melakukannya lagi."
"Kami pun akan terus melakukan operasi rutin untuk memberantas jenis-jenis penyakit masyarakat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hamil Tua, TL Tetap Mangkal Jadi PSK, Miliki 2 Anak Balita, Suami Kabur Entah ke Mana
Berita terkait prostitusi online