Breaking News

HUT Kota Malang ke 107

Pemkot Malang Genjot Infrastruktur untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

Di tengah kontraksi ekonomi nasional sebagai dampak pandemi setahun terakhir, Pemkot Malang konsisten terus mendorong pembangunan infrastruktur. 

SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
JEMBATAN LAYANG - Wali Kota Malang, Sutiaji melihat arus lalu lintas di Jembatan Layang Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (30/3/2021). 

MALANG - Di tengah kontraksi ekonomi nasional sebagai dampak pandemi setahun terakhir, Pemkot Malang konsisten terus mendorong pembangunan infrastruktur.  Hal ini tidak hanya dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan infrastruktur yang baik.

Termasuk juga menguatkan integrasi antara pembangunan fisik infrastruktur dengan dampak kemanfaatan yang lebih luas, seperti meningkatnya pemerataan pembangunan, konektivitas  antar wilayah, dan tumbuhnya ekonomi kerakyatan dan sentra-sentra UMKM.

Secara terukur, kemajuan di bidang infrastruktur dapat dilihat dari meningkatnya  Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur (IKLI) meningkat dari 3,75 (2018) menjadi 4,14 (2019).

Potensi Jembatan Kedungkandang 
Berbekal spirit tersebut, melalui upaya tak kenal lelah menyelesaikan persoalan dari berbagai jajaran, pada tahun 2020 Pemkot Malang berhasil menuntaskan ‘PR’ Pembangunan Jembatan Kedungkandang yang sempat tertunda bertahun-tahun.

Dalam perkembangannya, tidak hanya memperlancar arus lalu lintas di kawasan timur kota terkoneksi dengan exit tol Madyopuro, Jembatan Kedungkandang bahkan bersiap menjadi magnet baru pariwisata perkotaan dengan dukungan karya kreatif seniman graffiti  dan rencana pengembangan fasilitas olahraga serta taman di area sekitarnya.

Selaras dengan hal tersebut, Pemkot juga telah memulai proses menuju pengembangan Alun-Alun Kedungkandang yang akan meningkatkan ruang terbuka hijau kota. Alun-alun ini sekaligus obyek wisata baru untuk mendorong ekonomi kawasan timur Kota Malang.  Terlebih kawasan timur dikembangkan menjadi destinasi wisata religi dan kampung tematik Kota Malang.

Semakin dekat dengan Mimpi Bebas Kumuh

Lima tahun pasca penetapan 608,6 Ha Kawasan Kumuh di 29 Kelurahan melalui Keputusan Wali Kota Malang Nomor 86 Tahun 2015, Pemkot Malang bersinergi dengan Program Kotaku dan berbagai peran serta masyarakat telah menuntaskan penanganan pada kawasan seluas 536,27 Ha atau 88,11 persen dari target.

Sisa kawasan kumuh sebanyak 72,33 Ha di 3 Kelurahan pun telah masuk target perencanaan sehingga menumbuhkan optimisme Malang segera bebas dari kumuh.

Tidak berhenti di sana, Kota Malang juga telah mencapai banyak kemajuan dari dua aspek lain Program Nasional 100-0-100.  Persentase rumah tinggal dengan akses air bersih telah mencapai 93,29 persen adapun Persentase rumah tinggal yang memiliki akses sanitasi layak telah mencapai 84,12 persen pada tahun 2020.

TPA SUPITURANG - Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau TPA Supiturang, Kota Malang.
TPA SUPITURANG - Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau TPA Supiturang, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Sistem Sanitary Landfill TPA Supiturang

Kemajuan pembangunan infrastruktur juga dicapai dalam bidang lingkungan hidup.  Proses Pembangunan Sistem Modern Sanitary Landfill di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supiturang hasil fasilitasi kerja sama Pemkot Malang, Kementerian PUPR dan Pemerintah Jerman kini telah rampung dan memasuki fase persiapan operasional.

Bahkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa telah berkunjung pada 16 Maret 2021 lalu dan menyatakan optimismenya bahwa TPA Supiturang akan memiliki dampak signifikan. Baik dalam proses pengelolaan sampah di Kota Malang, maupun multiplier effect dalam bentuk produksi kompos, pengembangan wisata edukasi hingga pembangunan tahap lanjutan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). TPA ini akan menjadi percontohan kebanggaan Kota Malang.

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menegaskan bahwa tanpa peran serta masyarakat, sistem modern di hilir pengelolaan sampah kota tetap tidak akan berhasil berkelanjutan.

“Sekitar 600 Ton sampah dihasilkan di Kota Malang, kita harapkan dengan penguatan 3R termasuk pemilahan sejak sumber (rumah tangga), target pengurangan 30 persen sampah pada 2025 bisa tercapai”, ungkap Wali Kota yang gemar membaca ini.

Menjawab Tantangan Infrastruktur ke depan

Berbagai kemajuan yang telah dicapai, tidak membuat lengah Pemkot.  Karenanya, pekerjaan rumah seperti pencegahan banjir, fasilitasi ekonomi kreatif, penuntasan Revitalisasi Pasar, dan penanganan kemacetan telah masuk program Revitalisasi Pasar, dan penanganan kemacetan telah masuk program pembangunan tahun 2021 dan 2022.

Di antaranya akan dijawab melalui peningkatan kualitas drainase, penyediaan satgas drainase per kecamatan, pembangunan 10 sumur resapan per kelurahan, penuntasan permasalahan pasar besar dan pasar gadang, pembangunan Malang Creative Center (MCC), pembangunan jembatan Tlogomas, hingga jalan tembus Saxophone dan Sawojajar.

Data untuk dibuat infografis
Persentase Jalan dalam Kondisi baik : 93,05%
Persentase Rumah Tinggal Berakses Air Bersih : 93,29%
Persentase Rumah Tinggal Berakses Sanitasi Layak : 84,12%
Persentase Drainase Kota Dalam Kondisi Baik : 83,01%.

JALAN TEMBUS TLOGOMAS - Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Kadis PUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso meninjau lokasi yang akan diperuntukan untuk jalan tembus Tlogomas, Kota Malang.
JALAN TEMBUS TLOGOMAS - Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Kadis PUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso meninjau lokasi yang akan diperuntukan untuk jalan tembus Tlogomas, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Penambahan Tiga Jalan Baru di Kota Malang

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Hadi Santoso menerangkan, bahwa yang menjadi prioritas ke depan DPUPRPKP Kota Malang ialah mengarah kepada pemulihan ekonomi di Kota Malang.

Di antaranya ialah berkaitan dengan pembangunan insfratruktur, penambahan jalan baru dan usulan dari mussyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).

"Rencana kerja ke depan adalah pembangunan infrastruktur yang mendorong untuk pertumbuhan ekonomi seperti yang diarahkan pak Wali. Salah satu contoh ialah pembangunan jalan dan jembatan seperti fly over Kedungkandang kemarin," ucapnya.

Salah satunya yang menjadi prioritas ialah tiga penambahan jalan baru di Kota Malang, di antaranya dengan membangun jalan tembusan dari Exit Tol Malang menuju Sulfat, pembangunan Jembatan Tlogomas dan Jalur alternatif yang menghubungkan Ranugrati ke Muharto.

"Dengan adanya jembatan Tlogomas nanti. Biaya operasional masyarakat turun. Kemudian jalan terusan di Jalan Danau Jonge juga mulai tahun ini kami arahkan ke Simpang Sulfat. Tapi hanya sebatas wilayah kota Malang," ucapnya.

Terakhir, pria yang akrab disapa Soni ini juga berencana membangun parkir vertikal berlokasi di samping Mini Block Office Balai Kota Malang. Parkir Vertikal tersebut diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan yang parkir di sekitar Jalan Tugu dan Jalan Majapahit Kota Malang.

"Nanti parkir vertikal kami anggarkan di tahun 2022. Semoga saja nanti bisa lancar ya. Dan pandemi bisa segera berakhir," tandasnya. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved