Berita Arema Hari Ini
Layangkan Aspirasi Dualisme Arema, Oknum Lempar Rumah Dinas Wali Kota Malang dengan Kertas
Diduga Terkait Dualisme Arema, Oknum Lempar Rumah Dinas Wali Kota dengan Flare dan Kertas Save Yayasan Arema
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Rumah dinas Wali Kota Malang, Sutiaji, mendadak gempar pada Senin (5/4/2021) sekitar pukul 17.29 WIB.
Pasalnya rumah dinas yang terletak di Jalan Ijen, Kecamatan Klojen, Kota Malang itu dilempari kertas dan flare oleh sekelompok orang.
Dari video amatir berdurasi 8 detik yang diperoleh SURYAMALANG.COM, tampak salah seorang anggota Satpol PP Kota Malang mengambil kertas yang dilempar oleh sekelompok orang tersebut.
Selain itu dalam video tersebut, juga terlihat ada flare berwarna merah masih menyala di bagian luar rumah dinas Wali Kota Malang.
SURYAMALANG.COM kemudian langsung mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kepala Satpol PP Kota Malang, Priyadi.
"Iya memang benar, kejadiannya terjadi pada hari ini menjelang maghrib, atau sekitar pukul 17.29 WIB."
"Cuma saya belum mengerti asalnya dari mana, tahu-tahu ada lemparan kertas dan flare."
"Lemparan kertasnya dilempar pelaku ke halaman rumah dinas, sedangkan flarenya dilempar ke arah gerbang timur atau tepatnya di dekat pos penjagaan."
"Kami masih belum tahu pelakunya siapa. Kalau tahu kan, ya pasti sudah ditangkap," tambahnya.
Dirinya juga menerangkan, tidak ada korban luka-luka dalam peristiwa itu.
"Tidak ada korban luka-luka. Dan kami sudah lapor ke Polresta Malang Kota, terkait kejadian tersebut," jelasnya.
Untuk mengantisipasi dan mencegah agar kejadian serupa tak terulang kembali, pihaknya telah melakukan penebalan keamanan.
Penebalan keamanan dengan menambah personel yang berjaga di rumah dinas Wali Kota Malang.
"Pasca kejadian, kami langsung kirim satu peleton ke sana."
"Terus rupanya situasi sudah kondusif, sehingga saat ini kami hanya menambah satu regu atau sekitar 10 personel untuk berjaga di rumah dinas Walikota Malang," terangnya.
Sementara itu dari informasi yang didapat SURYAMALANG.COM, kertas yang dilempar tersebut ternyata bertuliskan Save Yayasan Arema.
Diduga kertas dan flare tersebut dilempar oleh sekelompok orang, yang kecewa dengan adanya dualisme Arema yang terjadi saat ini.
Kapolsek Klojen, Kompol Nadzir Syah Basri mengungkapkan dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara, diperkirakan terdapat 10 orang yang melakukan pelemparan kertas dan flare.
"Disinyalir ada 10 orang, awalnya menyalakan flare langsung melempar kertas."
"Tapi sekali lagi ini bukan aksi teror, hanya menyampaikan aspirasi dengan cara yang ekstrem."
"Tidak ada pesan ancaman atau perusakan pada infrastruktur. Flare hanya dinyalakan di depan dan kertas-kertas itu berisi tulisan Selamatkan Yayasan Arema, seperti itu saja," bebernya.
Dirinya juga mengungkapkan, tindakan yang dilakukan sekelompok orang tersebut akan dilaporkan dan diproses oleh Polresta Malang Kota. Karena aksi pelaku, dianggap telah mengganggu situasi kamtibmas.
Ia pun juga menambahkan, pihaknya telah siap sedia mengamankan rumah dinas tersebut. Setidaknya ada lima personel yang diterjunkan, termasuk dirinya.
"Ada lima personel dari Polsek Klojen termasuk saya. Selanjutnya ini akan diambil alih oleh Polresta Malang Kota," pungkasnya.
Sebagai tambahan, Kepala Satpol PP Kota Malang, Priyadi mengklarifikasi pernyataan sebelumnya. Dia menjelaskan kalau para pelaku melempar puluhan kertas, juga menyalakan flare berwarna merah.
"Flare yang dinyalakan hanya satu. Dan mereka menyalakan flare di luar pagar rumah dinas, tepatnya di bagian sebelah barat. Jadi saya mohon maaf dengan pernyataan kemarin, karena pada saat itu masih belum jelas.
Jadi sekali lagi saya klarifikasi, bahwa flare itu dinyalakan di luar pagar dan tidak ada aksi pelemparan flare," katanya kepada SURYAMALANG.com
Catatan redaksi: Artikel ini mengalami perubahan judul setelah ada klarifikasi dari Kepala Satpol PP Kota Malang terkait pernyataan sebelumnya.