Berita Arema Hari Ini
Berita Arema Populer Rabu 7 April 2021: Insiden Lempar Kertas 'Satukan Arema' ke Rumdis Wali Kota
Rangkuman berita Arema populer hari ini Rabu 7 April 2021 membahas seputar pemain dan manajemen tim Singo Edan.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Rangkuman berita Arema populer hari ini Rabu 7 April 2021 membahas seputar pemain dan manajemen tim Singo Edan.
Satu dari berita Arema hari ini menyoroti tentang insiden pelemparan kertas bertuliskan 'Satukan Arema' ke rumah dinas Wali Kota Malang.
Kemudian, berita Arema lainnya juga menyajikan tentang isu mantan striker PS Tira Persikabo Ciro Alves yang akan merapat ke Malang.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Arema populer yang telah tim SURYAMALANG.COM rangkum.
1. Kronologi Pelemparan Kertas Bertulis 'Satukan Arema' ke Rumah Dinas Wali Kota Malang

Sejumlah orang melempat kertas ke rumah dinas wali Kota Malang di Jalan Ijen, Senin (5/4/2021) sore.
Dalam video viral berdurasi 8 detik terlihat seorang Satpol PP Kota Malang mengambil kertas yang dilempar oleh sekelompok orang tersebut.
Juga terlihat ada flare warna merah masih menyala di bagian luar rumah dinas wali Kota Malang.
Kepala Satpol PP Kota Malang, Priyadi memperkirakan pelemparan itu melibatkan antara enam sampai delapan orang yang mengendarai motor.
"Mereka berhenti di pojok Jalan Ijen, kemudian melempar kertas yang dibentuk pesawat terbang," ujar Priyadi kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (6/4/2021).
Dirinya juga menjelaskan selain melempar puluhan kertas, mereka juga menyalakan flare berwarna merah.
"Flare yang dinyalakan hanya satu. Dan mereka menyalakan flare di luar pagar rumah dinas, tepatnya di bagian sebelah barat."
"Jadi saya mohon maaf dengan pernyataan kemarin, karena pada saat itu masih belum jelas."
"Jadi sekali lagi saya klarifikasi, bahwa flare itu dinyalakan di luar pagar dan tidak ada aksi pelemparan flare," terangnya.
Namun dirinya mengungkapkan, beberapa orang yang melakukan aksi pelemparan kertas itu mencoba masuk ke dalam.
Dengan cara memanjat melalui pagar rumah dinas Wali Kota Malang.
"Ada sekitar dua atau tiga orang, berusaha masuk ke dalam dengan memanjat melalui pagar bagian barat."
"Petugas Satpol PP yang berada di pos keamanan langsung keluar, dan menghalau mereka."
"Setelah kami halau, mereka lari dan membubarkan diri," jelasnya.
Ia juga menerangkan, jumlah kertas yang dilempar sekelompok orang ke halaman rumah itu berjumlah sebanyak 24 kertas.
Dan kertas yang dibentuk pesawat-pesawatan itu, ternyata ada tulisannya.
"Kalau tidak salah tulisannya Satukan Arema," tambahnya.
Dirinya pun juga menambahkan, pasca adanya kejadian tersebut.
Pihaknya melakukan penambahan personel untuk berjaga di rumah dinas Wali Kota Malang.
"Saya kirim satu regu pasukan untuk mengamankan di sana (rumah dinas Wali Kota)."
"Selain itu regu tersebut, juga mengawasi sekaligus mengamankan rumah dinas Ketua DPRD Kota Malang."
"Kami juga membagi personel, untuk berjaga di rumah dinas Wakil Wali Kota Malang," pungkasnya.
2. Reaksi Sutiaji Terkait Pelemparan Kertas Bertulis `Satukan Arema´ ke Rumah Dinas Wali Kota Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji sudah koordinasi dengan koordinator akai pelemparan kertas berbentuk pesawat bertulis `Satukan Arema´ ke rumah dinas wali Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyebut tersebut merupakan sesuatu yang biasa saja dalam menyuarakan aspirasi.
"Itu kan bahasa Arema (Arek Malang). Bagi saya tidak masalah. Bahasanya itu kan hanya untuk mengingatkan saja," ucap Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (6/4/2021).
Sutiaji menegaskan tidak ada pelemparan flare dalam insiden tersebut.
Sejumlah orang tersebut hanya melempar kertas berbentuk pesawat dan berisi pesan terkait dualisme Arema.
Sutiaji telah koordinasi dengan penanggung jawab aksi pasca kejadian tersebut.
"Kesannya kan rumah dinas dilempar flare. Padahal tidak. Mereka hanya menyampaikan pesan dan flare itu di taruh di depan pagar," terangnya.
Sutiaji menjelaskan Pemkot Malang telah berupaya membantu untuk menyelesaikan dualisme Arema.
Misalnya, Pemkot telah menemui Kemenkumham untuk menanyakan terkait Yayasan Arema.
Pemkot juga suda menghubungi Ketua Yayasan Arema, M Nur.
Tapi, sampai saat ini Pemkot Malang belum menerima jawaban karena M Nur dalam kondisi sakit.
Pihak keluarga M Nur minta agar tidak menggangu ketua Yayasan Arema tersebut.
"Awalnya telepon kami tidak diangkat. Lalu kami minta orang terdekatnya menemi keluarga. Kata pihak keluarga, dia tidak mau diusik dulu," ucapnya
Sutiaji minta Aremania agar bersabar dalam menyikapi dualisme Arema.
Pihaknya juga telah berdiskusi dengan Sekjen PSSI terkait dualisme Arema karena dualisme klub di daerah lain bisa selesai, tapi di Malang belum bisa terselesaikan hingga sampai saat ini.
"Sekarang dua Arema sudah diakui PSSI. Ranah kami hanya bisa menjelaskan bagaimana yayasan agar masyarakat tahu. Tapi kalau di internal manajemen dan yayasan, itu bukan domain kami."
"Saya minta lebih baik diam dulu. Karena kami juga tidak bisa mempressure karena ini bukan di ranah kami," tandasnya.
3. RUMOR HANGAT, Mantan Striker PS Tira Persikabo, Ciro Alves Merapat ke Arema FC

Arema FC dirumorkan akan mendatangkan mantan striker Persikabo, Ciro Henrique Alves Ferreira e Silva.
Ciro Alves disebut-sebut akan merapat setelah manajemen Singo Edan mencoret Caio Ruan dan Bruno Smith.
"Soal Ciro Alves, saya pastikan itu hanya isu. Itu gosip," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema FC kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (6/4/2021).
Ruddy menegaskan manajemen tidak mau asal pilih pemain asing agar tidak salah pilih seperti sebelumnya.
"Kami tidak mau buru-buru mencari pemain asing pengganti Caio Ruan dan Bruno Smith," jelasnya.
Reporter: Kukuh Kurniawan/Rifky Edgar/Dya Ayu / Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Ikuti Berita Terkait Arema FC dan Piala Menpora 2021 Lainnya.