Berita Batu Hari Ini

Ibu Muda di Batu Komplain Pulang Melahirkan Tak Bawa Ari-Ari, Punya KIS Tetap Diminta Bayar Tunai

Seorang ibu muda menceritakan pengalamannya yang dianggap tak berkesan ketika bersalin di RS Karsa Husada Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Ratna Sari dan Fendi Alfiansyah duduk di depan sejumlah kuitansi pembayaran dari RS Karsa Husada Batu, tempat Ratna menjalani proses melahirkan secara normal. Pasangan ini mengeluhkan plasenta atau ari-ari bayinya yang tidak ada. 

Berita Batu Hari Ini
Reporter: Benni Indo
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | BATU - Seorang ibu muda bernama Ratna Sari (19) warga Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, menceritakan pengalamannya yang dianggap tak berkesan ketika bersalin di RS Karsa Husada pada 25 Februari 2021.

Hingga 8 April 2021, ari-ari atau plasenta milik putrinya tidak pernah diketahui keberadaannya.

Padahal, ari-ari bayinya itu direncanakan untuk dikebumikan berdasarkan adat istiadat tradisi orang Jawa.

Kisah itu berawal ketika Ratna merasakan sakit pada perutnya pada 25 Februari 2021.

Pada pukul 5.30 WIB, ia menuju RS Karsa Husada Batu.

Sebelum melahirkan, Ratna menjalani pemeriksaan medis.

Dari pemeriksaan itu, ia diketahui reaktif berdasarkan tes cepat atau rapid test.

Pihak RS Karsa Husada menyarankan agar Ratna menjalani isolasi mandiri di RS.

Namun saran itu ditolak.

Tidak berselang lama, Ratna melahirkan bayinya.

“Saya melahirkan tidak ada yang menunggu. Ibu saya disuruh keluar. Ketika anak sudah lahir, suami saya tidak diberi tahu. Baru sore hari diberi tahu. Terus katanya disuruh bayar semuanya, padahal punya Kartu Indonesia Sehat (KIS),” ujar Ratna, Kamis (8/4/2021).

Ratna dan bayinya juga menjalani swab PCR pada 25 Februari 2021.

Hingga 8 April 2021, ia tidak mengetahui hasil swabnya itu.

KIS yang dimiliki Ratna juga tidak bisa digunakan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved