Siapa Masdi? Penjual Pentol Keliling yang Viral, Tampil Necil Pakai Jas, Dasi dan Peci Bak Pejabat
Siapa Masdi? sosoknya menjadi sorotan usai potretnnya berjualan pentol dengan pakaian necis bak pejabat viral di media sosial.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Siapa Masdi? sosoknya menjadi sorotan usai potretnya berjualan pentol viral di media sosial.
Berbeda dengan yang lain pria yang kerap disapa Masdi Pentol ini tampil bak pejabat saat berjualan keliling.
Hal ini nampak dari penampilan Masdi saat berjualan pentol keliling.
Masdi tampil bak pejabat dengan berpakaian rapi, memakai jas hitam, dasi serta peci.
Sosok Masdi pria asal Purwodadi ini ternyata sudah 31 tahun berjualan pentol keliling.

Wilayah teritorial jualannya adalah sebagian Grobogan dan Blora.
Bahkan, sesekali Masdi merangsek ke wilayah Bojonegoro, Tuban, maupun Rembang untuk menjajakan pentolnya.
Baca juga: Usianya 13 Tahun Tapi Sudah Hamil, Kisah Pilu Gadis Belia Dikerjai Cowok yang Dikenal via Facebook
Baca juga: Pria di Jember Viral Dapat HP Seharga 6 Juta, Berawal Main di Wahana dan Kumpulkan 300 Ribu Tiket
Baca juga: Wafat 7 Hari Lalu, Penampakan Wanita Berkerudung Duduk Depan Rumah, Video TikTok Dilihat Jutaan Kali
Baca juga: Gadis Tunarungu Disetubuhi Oknum Linmas di Kuburan Kakek, Pelaku Masih Bebas, Ada Apa dengan Polisi?
Saking seniornya dalam urusan pentol, acapkali orang di sekelilingnya memanggil Masdi Pentol.
Lelaki kelahiran 1969 ini memulai karirnya sebagai penjual pentol sejak 1990.
Idenya untuk berjualan pentol itu muncul saat dia merantau di Ibukota, Jakarta.
"Pentol ini saya terinspirasi dari cilok yang khas Jawa Barat." ujar Masdi dikutip dari Tribun Banyumas: 'Penjual Cilok Nyentrik di Blora, Masdi Kenakan Setelan Jas Berdasi Ala Pejabat Pemerintahan'.
"Saat merantau di Jakarta dan sekitarnya seringkali ada yang jualan cilok, saya berpikiran untuk jualan di kampung halaman," ujar lelaki asal Grobogan, Purwodadi.
Awal mula dia jual pentol tidak lantas mengenakan jas lengkap dan dasi.
Pikiran untuk tampil beda nan necis itu muncul 10 tahun terakhir.
Benar saja, saat dia melunasi apa yang dipikirkannya, Masdi selalu menjadi pusat perhatian saat jualan.
Penampilannya yang kelewat rapi untuk ukuran penjual pentol pada umumnya menjadi alasan tersendiri bagi sejumlah orang untuk sekadar menjawab penasarannya dengan membeli.
Tidak hanya setelah jas dan dasi yang selalu dia kenakan.
Saat Jumat, dia mengenakan baju koko dan sarung.
Di hari-hari tertentu juga mengenakan baju warna khaki ala pegawai negeri.
"Pakai khaki kalau Senin biasanya," ujar bapak tiga anak ini.
Benar, penampilan Masdi akhirnya membuat Mustakim penasaran.
Dia membeli pentol Masdi meski hanya Rp 5 ribu.
"Ada ya orang jualan pentol serasa DPRD."
"Mungkin terinspirasi."

"Malam-malam masih pakai sepatu dengan dasi lengkap ala orang yang mau dilantik," tutur Mustakim, konsumen di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora pada Kamis (8/4/2021) dini hari.
Soal rasa, kata Mustakim, pentol Masdi terbilang enak, bumbunya meresap.
Campuran saus dan sambal menjadikan kelezatan pentol paripurna.
Selain karena penampilannya yang rapi, Masdi juga punya cara lain untuk mencuri perhatian calon pembeli pentolnya.
Dalam berjualan pentol, Masdi menggunakan sepeda motor lengkap dengan gerobak di jok bagian belakang.
Tepat di belakang gerobak tertempel speaker aktif mungil yang senantiasa memutar rekaman pengajian.
"Ini yang ceramah adalah guru pesantren anak saya."
"Anak saya yang ketiga nyantri di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak."
"Saya juga ikut ngaji ke sana," kata dia kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (8/4/2021).
Alasan dia memutar rekaman pengajian tidak lain adalah sebagai pengingat bagi dirinya sendiri.
Syukur kalau pembelinya turut mendengarkan.
"Hidup itu mau apa, kan ya saling mengingatkan dan hati ini agar selalu bersih," ujarnya.
Dalam sehari, pentol yang dia jual rata-rata sebanyak 50 kilogram.
Dagangan sebanyak itu dia jual dari pukul 15.00 atau selepas salat Asar sampai sekira pukul 01.00.
Berbeda saat sebelum pandemi Covid-19, dalam tempo waktu yang sama, pentol Masdi bisa terjual sampai 60 kilogram.
Berapa keuntungan yang diperoleh, kata Masdi, dia tidak pernah menghitung.
Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Eko Darmoko/SURYAMALANG.COM.
Ikuti berita terkait berita viral lainnya