Ramadan 2021
Hilal Terlihat di Gresik Pukul 17.30 WIB Setelah Hujan, Rukyatul Hilal di Ponorogo Gagal Melihat
Dua orang saksi melihat keberadaan hilal di atas 3 derajat di Tim Balai Rukyat Lembaga Falakiyah PCNU Gresik di Bukit Condrodipo.
Penulis : Willy Abraham/Sofyan Arif Candra , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Pemantauan hilal di Gresik dinyatakan dapat terlihat keberadaannya meski sempat terhalang faktor cuaca, Senin (12/4/2021).
Sempat diguyur hujan deras dan diselimuti mendung, hilal baru terlihat di Gresik sekitar pukul 17.30 Wib
Karenanya, Selasa (13/4/2021) besok ditetapkan sebagai awal ramadhan.
Dua orang saksi melihat keberadaan hilal di atas 3 derajat di Tim Balai Rukyat Lembaga Falakiyah PCNU Gresik di Bukit Condrodipo.
Dua saksi yang melihat hilal di Bukit Condrodipo Gresik. Adalah H.Irwanuddin (44) dan H.Ashar (56).
Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Gresik, Muchyiddin Hasan mengatakan kedua saksi melihat hilal.
"H. Irwanuddin pada pukul 17.30 Wib, kemudian H. Ashar pukul 17.33 Wib," ucapnya.
Melihat hilal, kedua saksi tersebut langsung disumpah oleh Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Gresik Markus.
"Dengan terlihatnya hilal maka diputuskan awal Ramadan 1442 jatuh besok hari," tandasnya.
Rukyatul Hilal ini, juga disaksikan oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) serta Kepala Dinas Kominfo Gresik, Budi Raharjo.
Total ada 18 rukyatul hilal di Condrodipo Gresik, dengan mematuhi protokol kesehatan, dibagi menjadi dua tim. Rukyatul di lantai dua ada sembilan rukyat, sisanya melakukan pemantuan di lantai satu.
Sementara itu Rukyatul hilal tim dari Pondok Pesantren Al Islam Ponorogo gagal melihat hilal, Senin (12/4/2021).
Pondok Pesantren Al Islam, Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Ponorogo menyelenggarakan Rukyatul Hilal untuk menentukan tanggal 1 Ramadan 1442 H.

"Kami dari Ponpes al Islam belum berhasil mendapatkan hilal karena terhalang oleh mendung," kata Ahli Falak Ponpes Al Islam, Ahmad Junaidi, Senin (12/4/2021).
Hasil tersebut akan dilaporkan ke Kemenag se karesidenan Madiun dan Kanwil Kemenag Jawa Timur serta PW Nahdlatul Ulama Jawa Timur.
"Secara hisab kita mulai melakukan Rukyatul hilal pukul 17.35 WIB saat terbenam matahari karena pantulan sinar matahari tidak bisa dilihat sebelum terbenam. Namun karena tertutup mendung di ufuk barat hilal tidak terlihat," jelasnya.
Hasil tersebut belum bisa dijadikan acuan untuk menentukan 1 Ramadan karena masih ada sidang sibat yang akan ditentukan oleh pemerintah.
"Secara prosedur karena kegiatan ibadah umat akan ada sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan," lanjut Sekretaris Lembaga Falakiyah PC Nahdlatul Ulama Ponorogo tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rukyatul Hilal di Surabaya juga memutuskan tidak dapat melihat hilal, Senin (12/4/2021).
Faktor pengaruh awan yang menutup sekitar lokasi jadi salah satu alasannya.
Di Kota Pahlawan pemantauan hilal salah satunya berlangsung di lantai 55 One Icon Residence, Plaza Tunjungan III, Jl. Jenderal Basuki Rachmat No.2-12, Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Surabaya.
"Kami dengan mendengarkan dua orang saksi melaporkan bahwa pada sore menjelang tidak dapat melihat hilal," kata Hakim Pengadilan Agama Tamat Zifudin.
"Mendungnya tebal pada saat tenggelam matahari. Sehingga, ini disebabkan cuaca," katanya.
Padahal, pemantauan yang dilakukan di One Icon Residence lantai 55 tersebut dinilai strategis untuk melihat hilal. "Tempatnya bagus. Cuacanya yang di luar kemampuan kita," katanya.
Dengan demikian, pihaknya menunggu keputusan pemerintah pusat. "Untuk penentuan kapan 1 Ramadhan, menunggu pengumuman dari pemerintah melalui rapat pleno Kementerian Agama," katanya.
Pemantauan hilal di Surabaya diikuti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, PCNU Surabaya, PD Muhammadiyah Surabaya, MUI Surabaya, FKUB Surabaya, DMI Surabaya, Kementerian Agama, hingga Pengadilan Agama Surabaya.
Berita terkait Ramadan 2021 dan Berita Gresik dapat diikuti di SURYAMALANG.COM