Ramadan 2021

Doa Sesudah Sholat Tarawih dan Witir, Beserta Doa Qunut Nazilah dan Qunut Subuh

Simak doa sesudah sholat tarawih dan witir, beserta doa Qunut Nazilah dan Qunut Subuh

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Canva.com
Ilustrasi gambar sholat tarawih, doa sesudah sholat tarawih, doa setelah sholat witir 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut doa sesudah sholat tarawih yang dibaca khusus saat bulan Ramadan

Selain doa sesudah sholat tarawih, simak juga doa setelah sholat witir, doa Qunut Nazilah dan doa Qunut Subuh di akhir ulasan. 

Ibadah sholat tarawih adalah sholat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.

Sementara sholat witir adalah salat sunah dengan jumlah rakaat ganjil.

Kedua sholat ini dikerjakan pada malam hari, antara setelah waktu shalat Isya hingga sebelum datang waktu Subuh.

Dikutip dari Tribunnews.com artikel 'Bacaan Doa Setelah Shalat Tarawih dan Witir, Termasuk Doa Kamilin, Disertai Lafal Latin dan Arti' simak ulasan selengkapnya:

  • Bacaan doa sesudah sholat tarawih

Doa Kamilin menjadi salah satu doa yang banyak dibaca setelah sholat tarawih.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fattah Bandar Lampung, Ustaz Asep Abdullah mengatakan, doa tersebut bernama doa kamilin karena pada awal bacaannya, terdapat kata kamilin.

Dikutip dari Tribun Lampung, doa Kamilin tidak hanya bisa dibaca saat bulan Ramadan, tapi juga bisa dibaca setiap saat, termasuk di luar bulan Ramadan.

"Arti dari doa Kamilin mengharapkan kebaikan, keselamatan, dan minta dihindarkan dari segala bahaya. Jadi, bisa dibaca di waktu apapun di luar bulan Ramadan," kata Ustaz Asep Abdullah, Selasa (2/4/2019).

Selain itu, tak ada dalil yang menyatakan, doa Kamilin hanya boleh dibaca saat bulan Ramadhan.

Ia mengungkapkan, sumber bacaan doa Kamilin tidak terdapat di dalam Alquran dan tidak pernah dibaca Rasulullah SAW.

"Tapi bukan berarti tidak boleh dilakukan karena, arti doa ini mengandung kebaikan, meminta perlindungan Allah," jelasnya.

Hanya saja, Asep mengungkapkan, masyarakat terkadang salah persepsi dengan menganggap, membaca doa Kamilin wajib dilakukan setelah melaksanakan salat Tarawih.

"Dibaca boleh, tidak juga tidak apa-apa," ucapnya.

Hal itu karena selama doa yang dimintakan kepada Allah SWT tidak menyalahi akidah dan justru menguatkan ketauhidan, lanjut Asep, maka diperbolehkan dalam Islam.

Inilah bacaan doa Kamilin:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Lafal latin: "Allahummaj 'alnaa bil iimaani kaamiliin, walil faraaidhi muaddiin,

walis shalaati haafidhiin, waliz zakaati faa 'iliin,

walima 'indaka thaalibiin, wali'afwika raajiin,

wabilhudaa mutamassikiin, wa'anil laghwi mu'ridhiin,

wafid dunya zaahidiin, wafil aakhirati raahibiin, wabilqadhaa-i raadhiin,

walinna'maa-i syaakiriin, wa 'alal balaa-i saabiriin,

watahta liwaa-i sayyidina muhammadin saw yaumal qiyaamati saa-iriin,

wa-ilal haudhi waaridhiin, wa-ilal jannati daahiliin, waminan naari naajiin,

wa 'ala sariiril karaamati qaa 'idiin, wamin huuril 'aini mutazawwijiin,

wamin sundusin wa istabrakin wadiibaajin mutalabbisiin, wamin ta'aamil jannati aakiliin,

wamin labanin wa 'asalin musaffan syaaribiin, bi-akwaabiw wa abaariqaw waka'sim mimma'iin,

ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina was siddiiqiina was syuhadaa-i was saalihiin,

wahasuna ulaa-ika rafiiqa, dzaalikal fadhlu minallaahi wakafaa billaahi 'aliima.

Allaahummaj 'alna fii haadzihil lailatis syariifatil mubaarakati minas su'adaa-il maqbuuliin,

walaa taj'alnaa minal asyqiyaa-il marduudiin, wasallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa-aalihi wa sahbihi ajma'iin,

birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdulillaahi rabbil'aalamiin."

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, sanggup menjalankan semua kewajiban, mampu menjaga salat, bisa mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan dan berpegang teguh pada petunjuk-Mu juga dipalingkan dari segala permainan/tipu daya,

tergolong menjadi orang-orang yang zuhud di dunia dan mencintai kehidupan akhirat, rida akan qada yang sudah digariskan, bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan, sabar atas segala musibah, termasuk orang-orang yang berjalan di bawah panji-panji junjungan kami Nabi Muhammad SAW,

pada hari kiamat sekaligus bisa mendatangi telaga kautsar, yang masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka, menjadi orang-orang yang bisa duduk di atas dipan kemuliaan, mempersunting bidadari yang berpakaian sutra, yang bisa menikmati hidangan surga, minum air susu dan madu yang murni dengan gelas dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat, yaitu dari golongan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang salih,

mereka itulah teman yang terbaik. Kesemuanya itu adalah anugerah dari Allah, dan cukuplah Dia sebagai Dzat yang Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk golongan orang-orang yang beruntung yang diterima segala permohonannya, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang celaka yang tidak diperkenankan amalnya,

Salawat beserta salam Allah semoga tetap terlimpahkan atas pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan semua sahabatnya dengan rahmat-Mu wahai Dzat yang paling pengasih di antara para pengasih. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Sementara itu, dikutip dari Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, selesai 3 rakaat shalat witir, disunatkan membaca doa berikut ini:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Lafal Latin: Subhaanal malikil qudduus

Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”

Bacaan ini dibaca sebanyak tiga kali dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan ketiga.

Kemudian membaca:

رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ

Lafal Latin: Robbul-malaa-‘ikati warruuh

Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”

Sementara itu, dikutip dari buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Kemenag), inilah bacaan doa setelah shalat Witir:

Doa setelah shalat Witir di Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap
Doa setelah shalat Witir di Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Tribunnews.com/Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap)
Doa setelah shalat Witir lengkap di Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap
Doa setelah shalat Witir lengkap di Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Tribunnews.com/Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap)

Lafal latin: "Allahumma innaa nas-aluka iimaanan daa imaa, wanas-aluka qalban khaasyj'aa.

Wanasaluka ilman naafi'aa, wanas-aluka yaqiina shaadioaa.

Wanas aluka 'amalan shaalihaa wanas-aluka diinan qayyimaa.

Wanas aluka khairan katsiiraa. Wanas alukal afwa wal 'aafiyata.

Wanas-aluka tamaamal aafiyati. Wanas-alukasy syukra alal 'aafiyati. Wanas alukal ghinaa a 'anin naasi.

Allahumma rabbanaa taoabbal minnaa sha laatanaa, washiyaamanaa, waqiyaamanaa watakhsysyu'anaa, watadlarru'anaa, wata' abbudanaa, watammim taqshiiranaa yaa allah yaa allah ya allah, yaa arhamar raa himiina, washallallaahu ala a khairi khal qihi muhammadin wa 'alaa aalihii washahbi hii ajmain.

Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepadaMu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepadaMu hati kami yang khusyu',

dan kami mohon kepadaMu diberiNya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar,

dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah,

dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan.

Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ruku' kami, dan khusyu' kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Masih dari buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, inilah doa yang lazim dibaca dalam shalat Tarawih:

Doa yang lazim dibaca dalam shalat Tarawih di buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap
Doa yang lazim dibaca dalam shalat Tarawih di buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Tribunnews.com/Buku panduan shalat Risalah Tuntunan Shalat Lengkap)

Lafal latin: ALLAHUMMA lNNAKA'AFUWN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII 3X

ALLAHUMMA INNAA NAS AL UKA RIDLAAKA WAL JANNAH WANA'UUDZU BIKA MIN SAKHATIKA WAN NAARI 3 X

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang memberi ampun, dan Engkaulah Tuhan yang suka memberi ampun, karena itu ampunilah hamba, ya Allah, hamba mohon keridlaanMu/sorga danh indarkanlah hamba dari kemurkaanMu dan dari api neraka."

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat Islam untuk memperbanyak doa, memohon ampun kepada Allah SWT, dan meninggalkan permusuhan.

Umat Islam juga diajak untuk membaca doa Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu.

Dikutip dari Taushiyah Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Menangkal dan Menghadapi Penyebaran Virus Corona yang dikeluarkan 3 Maret 2020 artikel Tribunnews.com 'Bacaan Doa Qunut Nazilah, Qunut Subuh, dan Qunut Witir, Lengkap dengan Tata Caranya'.

Berikut tata cara dan doa yang diucapkan:

1. Dilakukan di setiap shalat fardhu di rakaat terakhir setelah ruku’.

2. Membaca doa sebagai berikut:

Bacaan doa Qunut Nazilah. Rilis Dewan Pimpinan MUI
Bacaan doa Qunut Nazilah. Rilis Dewan Pimpinan MUI (Tribunnews.com/Rilis Dewan Pimpinan MUI)

"Allaahummahdii fiiman hadaiyt. Wa 'aafinaa fiiman 'aafaiyt. Wa tawallani fiiman tawallaiyt. Wa baarikli fiimaa a'thoiyt. Wa qini syarro maa qodloiyt. Fainnaka taqdlii walaa yuqdloo 'alaiyk. Wa innahu laa yadzillu man waalayt. Wa laa ya'izzu man 'aadaiyt. Tabaarokta robbanaa wa ta'aalaiyt. Fa lakal hamdu 'alaa maa qodloiyt. Astaghfiruka allahumma wa atuubu ilaiyk."

"Allaahummadfa' 'annal gholaa'a wal balaa'a wal wabaa' wal Fahsyaa'a wal munkar was suyuufal mukhtalifata wasy ssyadaaida wal mihan maa zhoharo minhaa wa maa bathona mim balainaa hadzaa khoosshoh, wa min buldaanil muslimiina 'aammatan innaka 'alaa kulli syaiin qadiir."

"Wa shallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin walkhamdulillahirabbil 'alamiin."

Artinya:

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin."

"Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan."

"Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya."

3. Dibaca pelan saat shalat sirriyah (shalat yang disunnahkan tidak mengeraskan suara, yaitu shalat Dhuhur dan Ashar)

Dibaca keras saat shalat jahriyah (shalat yang disunnahkan mengeraskan suara, yaitu shalat Maghrib, Isya dan Subuh)

4. Bagi imam shalat jamaah, saat membaca doa qunut nazilah ini agar mengumumkan lafadz doanya, yaitu dengan mengubah kata ganti untuk diri sendiri (mutakallim wahdah،خلإتْيَدَهْنَميِفيِنِدْهاَّمُهَّللا) menjadi kata ganti untuk orang banyak (mutakallim ma’al ghairخلإتْيَدَهْنَميِفانِدْهاَّمُهَّللا), dan makmum cukup mengaminkannya.

Dikutip dari Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, berikut bacaan Qunut Subuh:

Pada Rakaat kedua salat Subuh, pada waktu i'tidal berdiri tegak dari ruku' setelah membaca "Rabbana lakal Hamdu.." lalu membaca doa di bawah ini:

Doa Qunut Subuh di Risalah Tuntunan Shalat Lengkap
Doa Qunut Subuh di Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (Tribunnews.com/di Risalah Tuntunan Shalat Lengkap)

"ALLAHUMMAH DIINII FIIMAN HADAIT. WA 'AAFINII FIMAN AAFAIT. WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT. WABAARIKLII FIIMAA A'THAIT. WAQINII BIRAHMATIKA SYARRA MAA QADLAIT. FA INNAKA TAQDLII WALAA YUODLAA 'ALAIK. WA-INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT. WALAA YA'IZZU MAN AADAIT. TABAARAKTA RABBANAA WATA 'AALAIT. FALAKAL HAMDU 'ALAA MAA QADLAIT. ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU I LAIK. WASHALLALLAAHU'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABYYIL UMMIYYI WA-'ALAA AALIHI WASHAHBIHII WASALLAM."

Artinya:

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan."

"Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya."

Penulis: Sarah Elnyora / SURYAMALANG.COM

Ikuti berita terkait Ramadan 2021 lainnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved