Berita Malang Hari Ini
UB Siapkan Perkuliahan Tatap Muka Terbatas Khusus Angkatan 2020 dan 2021 pada Semester Depan
Universitas Brawijaya (UB) sudah menyiapkan perkuliahan tatap muka terbatas untuk semester ganjil mendatang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Sylvianita Widyawati
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Universitas Brawijaya (UB) sudah menyiapkan perkuliahan tatap muka terbatas untuk semester ganjil mendatang.
Sasarannya yang boleh luring adalah mahasiswa angkatan 2020 dan 2021.
Namun itupun hanya 25 persen.
Mereka akan diatur agar masuk bergantian dengan menggunakan sistem blended learning.
"Mahasiswa 2020 sudah hampir setahun tidak pernah ke kampus. Mereka bahkan belum kenal dosennya. Kalau sore, di UB banyak sekali anak-anak yang datang untuk melihat kampus," ungkap Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS pada wartawan dalam acara Bonsai (Bincang dan Obrolan Santai) yang diadakan Humas dan Kearsipan UB, Senin (3/5/2021) di Gelanggang Prestasi FIA UB.
Menurut rektor, harapan perkuliahan luring diinginkan dosen, mahasiswa, orangtua.
Namun harus dilaksanakan dengan hati-hati sesuai prokes.
Hasil diskusi dengan rektor, pimpinan fakultas juga satgas, untuk mengambil sikap ini mempertimbangkan banyak hal, seperti level pandemi juga jumlah mahasiswa UB yang banyak.
"Jumlah mahasiswa UB ada 68.000. Kalau masuk semua pasti penuh Malang. Maka harus dipertimbangkan juga wilayah, bagaimana di dalam kampus, fakultas, di kelas. Akhirnya diputuskan yang belum pernah ke kampus yang masuk dulu. Yang lain belum boleh," tambahnya.
Maka jika memakai skema ini, yang boleh luring adalah mahasiswa semester satu (2021) dan tiga (2020).
Namun saat kuliah luring tidak semuanya masuk.
Selain itu, jam perkuliahan juga dibatasi.
Dari dua jam menjadi satu jam per mata kuliah.
Untuk model perkuliahannya ada project base dan kolaboratif.
Sedang sistem masuk ke fakultas dengan standar UTBK lalu di mana ada prokesnya.
"Untuk rencana ini masih dalam proses minta persetujuan pusat dan pemda. Kalau pemerintah pusat, luring sebenarnya sunah atau tak wajib. Sehingga kebijakan diserahkan ke perguruan tinggi," paparnya.
Untuk rencana ini, rektor sudah membuat SE. Sedan Wakil Rektor I UB Prof drh Dr Aulanni'am DES menyebut kebijakan perkuliahan semester depan dengan hibrid, ada daring dan luring.
Ia ingin nanti mahasiswa yang kelak mencicipi tatap muka terbatas bisa jadi agen perubahan.
Tak hanya di kampus juga nanti di lingkungan tinggalnya, di mana tetap menjalankan prokes.
"UB siap menerima mahasiswa luring," tandas Aulanni.
Jika tak dicoba, maka akan selalu ada rasa takut.
Sedang Prof Dr Bambang Supriyono MS, pakar kebijakan Publik UB mengatakan, membahas tentang implementasi kebijakan publik, maka perlu disiapkan detil menjelang pelaksanaan kebijakan itu.
"Bagaimana lalu lintasnya, anggaran dan dukungan SDM-nya," kata Bambang.
Tak hanya di kampus, ia menanyakan bagaimana dukungan prokes di masyarakat.
Sebab mahasiswa juga banyak ngekos di sekitar kampus.
"Maka mahasiswa harus menerapkan prokes ketat di kampus dan masyarakat di mana ia tinggal," katanya.
Menurut rektor, kesadaran akan prokes harus diingatkan terus menerus.
Sementara itu, SE Rektor UB nomer 4633/UN10/TU/2021 tentang perkuliahan tahun akademik 2021/2022 tanggal 3 Mei 2021 isinya:
1. Perkuliahan Tahun Akademik 2021/2022 diselenggarakan dengan blended learning dengan rincian 75 persen daring dan 25 persen luring.
2. Mahasiswa yang ditentukan untuk hadir di kampus untuk kuliah secara luring atau melakukan kegiatan akademik lain adalah mahasiswa Semester I, Semester III, dan mahasiswa yang sedang menyusun Tugas Akhir.
3. Mahasiswa yang ditentukan untuk hadir di kampus untuk kuliah luring wajib mendapatkan persetujuan dari Orang Tua/Wali Mahasiswa. Mahasiswa yang tidak mendapatkan persetujuan dari Orang Tua/Wali Mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti kuliah secara luring.
4. Perkuliahan secara luring dilakukan dengan:
a. memperhatikan jarak antar mahasiswa minimal 1 meter; dan
b. wajib mematuhi protokol kesehatan.
5. Perkuliahan dioptimalkan dengan kelas kolaboratif dan partisipatif secara Project Base.
6. Praktikum dapat diselenggarakan secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan wajib diawasi oleh Satuan Tugas Covid-19 masing-masing fakultas/program.