OTT KPK Bupati Nganjuk

FAKTA Baru OTT Bupati Nganjuk oleh KPK, Novi Rahman Hidhayat DItangkap Setelah Shooting Video

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat ternyata ditangkap KPK sesaat setelah selesai menjalani proses shooting.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Dyan Rekohadi
IST
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat bersama Isterinya, Yuni Rahma Hidhayat melakukan shooting vidio promosi wisata seni dan budaya di halaman pendopo Pemkab Nganjuk sebelum terkena OTT (Foto kiri) 

Penulis : Achmad Amru Muiz , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Fakta baru di balik Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk oleh KPK terungkap.

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat ternyata ditangkap KPK sesaat setelah selesai menjalani proses shooting.

Diketahui Bupati Nganjuk sejak pagi, Minggu (9/5/2021), melakukan shooting vidio dengan tema Wisata Seni dan Budaya di halaman Pendopo Kabupaten Nganjuk.

Dalam kegiatan shooting vidio tersebut, Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat sempat menjamu makan para kru rumah produksi dari Yogyakarta tersebut.

"Itu dilakukan Bapak Bupati Nganjuk dalam rangka kegiatan promosi wisata Kabupaten Nganjuk," kata satu sumber SURYAMALANG.COM.

Setelah selesai shooting hingga siang menjelang sore hari tersebut, Bupati Nganjuk berada di rumah dinas Pringgitan.

Di saat sore itulah diduga ada Camat dan Kades yang datang bertemu dengan Bupati Nganjuk di Rumdin Pringgitan.

"Diduga mereka itu mengantar uang tunai sekitar Rp 700 juta, namun tiba-tiba sejumlah orang ikut masuk yang ternyata KPK dan Bareskrim Polri," ucapnya.

KPK dan Bareskrim Polri, tambahnya, langsung melakukan pengamanan barang bukti dan penyegelan tiga ruang admin mutasi di kantor BKD Nganjuk.

Hal itu dilakukan sebagai langkah pengamanan dokumen mutasi pejabat Pemkab Nganjuk.

"Jadi tiga kantor admin mutasi itu disegel tanpa ada petugas didalam karena memang sedang kondisi libur," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan jual beli jabatan pada Minggu (9/5/2021).

"Diduga begitu (red, jual beli jabatan)," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021)

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyatakan dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk pihaknya tak sendiri.

"Kegiatan Tangkap Tangan di wilayah Jawa Timur ini, merupakan sinergi antara KPK dengan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri," kata Ali Fikri melalui pesan tertulisnya usai dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Senin, (10/5/2021).

Ali Fikri menambahkan bahwa pihaknya mensuport penuh penyelidikan tim Bareskrim Polri sejak April lalu atas dugaan TPK (Tindak Pidana Korupsi) penerimaan sejumlah uang untuk mengurus promosi jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk.

"Informasi yang kami terima sejauh ini, Tim Gabungan telah melakukan permintaan keterangan atas dukungan jajaran Polres Nganjuk terhadap sekitar 10 orang yang diamankan, di antaranya Kepala Daerah dan beberapa ASN di Pemkab Nganjuk," tambahnya.

Adapun bukti yang ditemukan dan diamankan diantaranya, berupa uang dalam pecahan rupiah yang saat ini masih dilakukan penghitungan dan dikonfirmasi kepada beberapa pihak yang telah diamankan tersebut.

"Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," tandasnya.

Artikel terkait OTT Bupati Nganjuk dapat diikuti di SURYAMALANG.COM

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved