Persib Bandung
Kapten Persib Bandung Tanggapi Usulan Penghapusan Degradasi Liga 1 2021, Supardi Nasir: Tidak Elok
Inilah tanggapan Kapten Persib Bandung tentang wacana kompetisi dilaksanakan tanpa Degradasi. Supardi Nasir ungkap hal ini.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Inilah tanggapan Kapten Persib Bandung tentang wacana kompetisi dilaksanakan tanpa Degradasi.
Hal itu bermula berdasarkan usulan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2021 yang akan ditentukan pada Kongres Tahunan PSSI.
Usulan penghapusan degradasi ini dikaitkan dengan dengan situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih ada di Indonesia.
Bahkan angka penyebaran Covid-19 kini terus bertumbuh.
Terkait usulan tersebut, Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, mengeluarkan pendapatnya.

Supardi Nasir menilai, jika tidak ada degradasi, persaingan hanya akan terjadi di jalur juara.
Hal ini tentu akan mengurangi ketatnya Liga 1 2021.
Baca juga: RUMOR HANGAT Bursa Transfer Liga 1 2021, Mantan Gelandang Persib, Farshad Noor Merapat ke Arema FC
Baca juga: Barcelona Kalah dari Celta Vigo di Camp Nou, Dipastikan Tak Bisa Jadi Juara Liga Spanyol Musim Ini
"Ini pendapat pribadi, ya. Saya tidak setuju kalau tidak ada degradasi karena itu bagian dari kompetisi harus ada yang terdegradasi.
Yang namanya kompetisi harus seperti itu," ujar Supardi dikutip dari Tribun Jabar: Kapten Persib Bandung tak Setuju Liga 1 2021 Tanpa Degradasi.
Dia menyadari klub saat ini sedang kesulitan karena pandemi Covid-19.
Klub pun harus mengatur keuangan secara tepat agar tak kolaps di tengah jalan.
Namun, bagi dia, kompetisi harus tetap ada sistem degradasi bagaimanapun kondisi klub.
"Apa pun kondisi kita sekarang rasanya tidak elok kalau melihat kompetisi tanpa degradasi. Ini hanya pendapat pribadi. Saya lebih setuju kalau ada degradasi," ucapnya.
Komentar Umuh Muchtar
Mantan manajer Persib Bandung yang kini menjabat sebagai komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menilai wacana penghapusan degradasi di Liga 1 2021 merupakan kesalahan.
Sebab, kata dia, setiap kompetisi yang levelnya sudah nasional seharusnya menerapkan sistem degradasi, termasuk kompetisi Liga 1 nanti.
"Secara pribadi saya, ya, bukan atas nama Persib, karena di mana pun dari tahun mulai berdirinya, PSSI dan event-event apa pun, kecuali turnamen turnamen biasa,
karena ini kan nasional, untuk ke internasional, menurut saya kalau nanti sampai tidak ada degradasi, rasanya ini salah," ujar Umuh di kediamannya belum lama ini.

Umuh berharap, PSSI bisa memikirkan ulang wacana itu dan tetap menetapkan kompetisi di musim ini menerapkan degradasi.
"Mudah-mudahan ini nanti dirembukkan kembali bersama Exco kan kalau pimpinan juga menunggu laporan Exco-nya kan, bukan Pak Iwan (Ketum) yang menentukan.
Dirembuk dulu, nanti ini coba klub klub mau bagaimana, gitu kan suaranya," katanya.
Umuh menambahkan, klub-klub yang benar-benar serius menjalani Liga 1 dan profesional pasti tidak akan mau bermain dalam sebuah kompetisi tanpa degradasi.
"Sekarang buat apa? Supaya ada kemajuan kan. Sekarang karena ada pandemi, bagi saya tidak ada masalah dengan adanya pandemi.
Kan penonton juga tidak boleh ada, seperti kemarin Piala Menpora kan sudah bagus lah, tertib, tidak ada masalah," katanya.
Dia pun menegaskan wacana Liga 1 tanpa degradasi harus dikaji ulang. Sebab banyak hal yang tidak sesuai dengan aturan dibentuknya sebuah kompetisi yakni persaingan sehat.
"Tapi silakan saja orang-orang pintar dikaji, dikaji lagi. Exco-nya semua harus kompak, ini siapa yang pertama mencetuskan dan siapa yang punya ide, ada kepentingan apa, tidak boleh lah ya."
"Semua harus fair, semua yang jadi pengurus itu harus fair, lillahita'ala demi kemajuan sepak bola Indonesia."
"Pemerintah sudah mendukung, sudah bagus, jadi jangan dirusak lagi aturan," katanya.
"Sekarang liga semoga segera berjalan, aturan mah silahkan mau tanpa penonton atau apapun juga pasti ikut, situasi ini kan harus hati hati seperti Piala Menpora kemarin,
tidak ada penonton kan tidak masalah, tapi ada gairah, ada harapan para pemain, ada gairah dari Bobotoh, penonton, semua kan ada hiburan bisa nonton di TV, di rumah masing masing kan lebih jelas nonton di rumah," ujarnya.
Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Dyan Rekohadi/SURYAMALANG.COM.
Ikuti berita terkait Persib Bandung lainnya.