Berita Blitar Hari Ini

Ekskavasi Candi Gedog Blitar Mulai Lagi,Cari Struktur Bangunan Jejak Kerajaan Singhasari & Majapahit

Dalam ekskavasi lanjutan ini, BPCB Jatim fokus menampakan struktur bangunan yang mengarah ke barat dari titik galian pada ekskavasi sebelumnya.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Tim BPCB membuat garis untuk melanjutkan penggalian di situs Candi Gedog, Kota Blitar, Kamis (20/5/2021). 

Penulis : Firman Rachmanudin , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, BLITAR  - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim mulai menjalankan ekskavasi lanjutan di situs Candi Gedog, Kota Blitar, Kamis (20/5/2021).

Dalam ekskavasi lanjutan ini, BPCB Jatim fokus menampakan struktur bangunan yang mengarah ke barat dari titik galian pada ekskavasi sebelumnya.

Ada sembilan orang yang diterjunkan BPCB Jatim dalam ekskavasi lanjutan di situs Candi Gedog, Kota Blitar ini.

"Target kami bisa menampakan struktur yang mengarah ke barat juga ke timur dengan harapan bisa melihat formasi bangunan seperti apa. Kalau bisa menampakan bagian sudut," kata Arkeolog BPCB Jatim, Nonuk Kristiana.

Nonuk mengatakan tahap awal yang dilakukan Tim BPCB Jatim dalam ekskavasi lanjutan yakni, melakukan konsolidasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar.

Selanjutnya, tim membersihkan areal untuk pembuatan kotak galian dan melakukan survei permukaan di lokasi.

"Kami akan mencari data pendukung untuk hasil analisis akhir pelaksanaan ekskavasi," ujar Nonuk.

Nonuk berharap bisa menemukan struktur untuk menentukan jenis bangunan di situs Candi Gedog dalam ekskavasi lanjutan.

"Karena kondisi Candi Gedog sudah berupa reruntuhan dan tinggal fragmen. Setidaknya bisa menentukan ukurannya dan bentuk bangunan dalam ekskavasi lanjutan ini," katanya.

Dikatakannya, ekskavasi lanjutan di Candi Gedog akan dilaksanakan sampai 27 Mei 2021.

BPCB Jatim menerjunkan sembilan orang dan dibantu lima orang dari warga Kelurahan Gedog.

"Hari ini kami mulai melakukan penggalian di lokasi," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono mengatakan berdasarkan keterangan BPCB Jatim kegiatan di Candi Gedog ini merupakan ekskavasi tahap dua.

Tapi, BPCB Jatim sudah empat kali ini melaksanakan kegiatan di Candi Gedog sejak 2019 sampai 2021.

Kegiatan pertama di Candi Gedog pada 2019 merupakan survei lokasi. Lalu, kegiatan kedua juga pada 2019 merupakan survei penyelamatan.

Pada 2020, BPCB Jatim baru melakukan ekskavasi tahap pertama dengan menggali lokasi.

Pada 2021 ini, BPCB Jatim kembali melakukan ekskavasi tahap dua untuk melanjutkan pencarian struktur bangunan yang ditemukan pada ekskavasi tahap pertama.

"Kalau menurut BPCB Jatim kegiatan ini ekskavasi tahap dua. Tapi, BPCB Jatim sudah empat kali ini melakukan kegiatan di Candi Gedog," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono mengatakan ekskavasi tahap empat Candi Gedog akan dilaksanakan selama tujuh hari.

Menurutnya, BPCB Jatim fokus mencari bangunan induk dalam ekskavasi tahap empat Candi Gedog.

"Fokusnya melanjutkan hasil penggalian pada ekskavasi sebelumnya. Penggalian diteruskan ke arah barat dari galian sebelumnya," katanya.

Seperti diketahui, pada ekskavasi tahap ketiga, tim BPCB fokus mencari bangunan induk di dalam pagar keliling candi.

Sedang bangunan pagar keliling sudah ditemukan pada ekskavasi tahap pertama pada 2019.

Dari hasil ekskavasi tahap tiga, BPCB tetap mengasumsikan awal ada perpaduan dua bangunan, yaitu, petirtaan dan candi di situs Candi Gedog.

Selain itu, BPCB juga menemukan jejak Kerajaan Singhasari di situs Candi Gedog.

Jejak Kerajaan Singhasari itu berdasarkan temuan pecahan arca berupa stela atau sandaran arca di situs Candi Gedog.

Di bagian stela terdapat ukiran sirascakra atau lambang kedewaan di atas kepala.

Pada stela juga terdapat atribut yang biasa dipegang tokoh arca. Atribut tersebut, yaitu, bagian atas agni atau api dan di bagian bawahnya ada lingkaran atau biasa disebut braja.

Selain itu, juga terdapat ukiran lidah api di stela. Ukiran lidah api pada stela menjadi ciri khas seni arca Kerajaan Singhasari.

Dua atribut pada stela, yaitu sirah cakra dan braja agni yang dijadikan satu itu biasa disebut tokoh dewa Hari Hara atau perpaduan dari lambang Siwa dan Wisnu.

Pada ekskavasi tahap pertama tahun lalu (2019), BPCB juga menemukan jejak Kerajaan Majapahit di situs Candi Gedog.

Jejak Kerajaan Majapahit berdasarkan temuan batu berelief Sri Tanjung di lokasi.

Batu berelief Sri Tanjung dekat dengan karya seni era Kerajaan Majapahit.

Sebelumnya, warga menggelar selamatan sebagai tanda dimulainya ekskavasi tahap empat Candi Gedog pagi ini.

Dalam selamatan itu, warga menggelar berbagai makanan seperti tumpeng, jenang sengkolo, sambel goreng, nasih gurih, dan ingkung.

Warga berharap, dengan selamatan pelaksanaan ekskavasi tahap empat Candi Gedog oleh BPCB Jatim berjalan lancar.

"Warga secara swadaya menggelar selamatan sebagai tanda diawali ekskavasi tahap empat Candi Gedog," kata Camat Sananwetan, Heru Eko Pramono.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved