Berita Surabaya Hari Ini
Siswi SMP Jadi Budak Nafsu Kakek 60 Tahun di Surabaya, Perbuatan Berulang 30 Kali di Kamar Mandi
Salamun (60) memperdayai siswi SMP berusia 14 tahun sampai 30 kali di kamar mandi lapangan futsal di Ngagel, Surabaya.
Reporter : Syamsul Arifin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kusmunandar alias Salamun (60) memperdayai siswi SMP berusia 14 tahun sampai 30 kali di kamar mandi lapangan futsal di Ngagel, Surabaya.
Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ambuka Yudha mengatakan perbuatan terlarang terhadap cewek berusia 14 tahun ini terungkap setelah orang tua korban melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.
Perbuatan terlarang itu berlangsung sejak tahun 2019.
Setiap beraksi, tersangka menyiapkan spon di kamar mandi.
"Tersangka sudah mengakui perbuatannya," kata Ambuka kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (27/5/2021).
Tersangka memberi uang antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000 setiap kali selesai memperdayai korban.
Tersangka juga mengancam akan mengirim santet ke korban.
"Korban merupakan tetangga tersangka. Biasanya tersangka beraksi pada sore hari."
"Mungkin kamar mandi itu dianggap sebagai tempat yang memungkinkan untuk melakukan perbuatan itu," tukasnya.
Saat ini korban mendapat pendampingan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya.
Sebelumnya, Salamun diduga memperdayai siswi SMP di kamar mandi lapangan futsal di Surabaya.
Untuk memuluskan aksinya, juru parkir (jukir) itu menggunakan foto tanpa busana cewek berusia 14 tahun itu dan mengancam akan mengirim santet.
"Kami menangkap tersangka tidak jauh dari tempat kerjanya," kata Ipda Arie Pranoto, Kanitreskrim Polsek Wonokromo.
Pihaknya telah melimpahkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya.
Menurutnya, tersangka menyimpan foto tanpa busana korban.
"Saya foto korban setelah melakukan itu di kamar mandi tempat futsal," kata Salamun.
Salamun juga mengancam akan mengirim santet kepada korban dan keluarganya jika korban menolak melayani nafsu bejatnya.
"Kalau dia tidak mau, saya mengancam akan mengirim santet," kata Salamun.