Harga Seporsi Mie Rebus Telor Dipatok Rp 54 Ribu, Satu Gelas Teh Manis Rp 10 Ribu

Harga dua porsi mie instan sebesar Rp 54 ribu di sebuah kedai di Puncak Bogor membuat heboh netizen

Editor: Bebet Hidayat
Istimewa/Tribun Bogor
Harga tak wajar seporsi mie instan di Puncak Bogor membuat heboh warganet. 

"Saya coba tanya (cek) dulu itu yang di mana, saya coba konfirmasi dulu," kata Deni Humaedi saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (1/7/2021). 

Malioboro

Sri Sultan Hamengkubowono X buka suara terkait harga pecel lele mahal di kawasan Malioboro yang viral.

Viralnya harga pecel lele di kawasan Malioboro, Yogyakarta, ini bermula saat seorang wisatawan mengeluh dalam sebuah video yang diunggah di TikTok.

Terkait hal ini, Sri Sultan mengatakan, pedagang yang sengaja membanderol harga mahal memang akan mendapatkan untung banyak.

Namun, ujarnya, hal tersebut justru membuat pelanggan enggan kembali ke warung milik si pedagang.

"Ya nuthuk (getok) maunya untung besar tapi buntung, durung karuan payu meneh (belum tentu laku lagi)."

"Kalau saya jualan itu untung secukupnya ya kan, tapi nambah pelanggan," bebernya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (31/5/2021), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Sri Sultan meminta agar para pedagang di Malioboro dan sekitarnya dapat mengambil hikmah dari viralnya video soal harga pecel lele.

"Bagaimana dengan pengalaman kemarin itu menjadi teman-teman PKL di sana mengkoordinasikan potensi yang ada."

"Jangan hanya bicara Malioboro saja tapi lingkungannya juga bisa dikomunikasikan," pungkasnya.

Baca juga: Begini Cara Video TikTok Masuk FYP, Langsung Viral dan Viewer Bertambah Banyak, Berikut 7 Tipsnya

Mengutip Tribun Jogja, oknum pedagang yang membanderol harga pecel lele mahal tersebut adalah pedagang baru.

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma, mengatakan pedagang tersebut belum masuk dalam paguyubannya.

"Perihal video viral yang menyangkut PKL pecel lele yang ada di perwakilan, kami menyatakan bahwa memang sudah kami temukan oknum PKL tersebut."

"Tetapi saya nyatakan oknum tersebut belum masuk dalam paguyuban kami, karena oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Kamis (27/5/2021).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved