Berita Bangkalan Hari Ini

76 Nakes Positif Covid-19 dan 3 Gugur, Dinkes Bangkalan Ajukan Bantuan Nakes ke Pemerintah Pusat

Total ada 76 nakes Bangkalan terkonfirmasi positif covid-19, termasuk tiga nakes yakni dokter, bidan, dan perawat yang meninggal

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: isy
ahmad faisol/suryamalang.com
(Ki-Ka) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Menteri Kesehatan, Budi Gunardi Sadikin, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bangkalan, RK Abdul Latif Amin Imron seusai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Wilayah Kabupaten Bangkalan bersama di Pendapa Agung Kabupaten Bangkalan, Selasa (8/6/2021). 

Berita Bangkalan Hari Ini
Reporter: Ahmad Faisol
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | BANGKALAN - Pengerahan sejumlah mobil PCR milik Pemprov Jatim untuk melakukan pemeriksaan sejak dua hari terakhir di beberapa titik episentrum, terutama di Arosbaya yang menjadi episentrum lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan berjalan efektif.

Update hasil pemeriksaan terhadap para tenaga kesehatan (nakes) disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudyo di hadapan awak media seusai gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 di Pendapa Agung, Selasa (8/6/2021).

“Untuk nakes di puskemas jajaran, ada 50 kasus positif terkonfirmasi, juga ada 26 nakes dari RSUD Syamrabu. Total ada 76 nakes kita positif terkonfirmasi, termasuk tiga nakes yakni dokter, bidan, dan perawat yang meninggal. Ada juga yang sembuh tapi belum kami total,” ungkap Sudyo.

Rakor tersebut dipimpin langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Menteri Kesehatan, Budi Gunardi Sadikin, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron, Selasa (8/6/2021).

“Sejauh ini dua puskesmas; Arosbaya dan Tongguh kami tutup. Kebetulan ada Pak Menteri (Kesehatan), akan kami buka dua peuskemas itu. Saya minta bantuan tenaga kesehatan dari (pemerintah) pusat,” jelas Sudyo.

Kegiatan pemeriksaan dengan mobil PCR di Kecamatan Arosbaya yang menjadi episntrum utama lonjakan kasus Covid-19 mendapatkan 70 kasus OTG dari 161 orang yang periksa.

Bergeser ke utara, Kecamatan Klampis, tes swab mobil PCR mendapatkan penambahan kasus.    

“Ada penambahan kasus sebanyak 46 orang positif terkonfirmasi. Kemudian tes rapid antigen kepada para pengendara saat penyekatan di akses Suramadu sisi Madura dan Pelabuhan Kamal, kami kembangkan dengan swab PCR. Hasilnya 8 orang positif terkonfirmasi dari 28 yang kami rapid antigen,” pungkas Sudyo.

Di Kecamatan Klampis, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) dalam paparannya di hadapan Menteri Kesehatan, Kepala BNBP, dan Gubernur Jawa Timur menyampaikan, sebanyak 46 dari 99 staf Puskesmas Klampis, Kabupaten Bangkalan dinyatakan positif Covid-19 swab PCR

“Ini baru saja kami menerima laporan, dan para nakes ini sudah divaksin. Untuk itu kami mohon petunjuk dan arahan Bapak dan Ibu biar kami lebih termotivasi. Sehingga upaya kami lebih maksimal menekan laju penyebaran Covid-19,” ungkap Ra Latif.

Sekedar informasi, Kabupaten Bangkalan berpenduduk 1.060.377 jiwa yang tersebar di 18 kecamatan. Empat kecamtan; Kota, Arosbaya, Klampis, dan Kecamatan Geger berlokasi di sisi pantai utara Kabupaten Bangkalan.

Sektor pelayanan berupa saru RSUD, 6 RS Swasta. 22 Puskesmas, 251 Polindes. Untuk penanganan Covid, Pemerintah Kabupaten Bangkalan sudah menyiapkan petugas skrining sejumlah 99 orang dan didukung oleh petugas lainya sejumlah 178 orang. Disamping itu, juga disiapkan tenaga vaksinator sejumlah 121 orang dengan didukung oleh anggota komda KIPI

“Kami bersama Bapak Kapolres Bangkalan dan Bapak Dandim 0829, lanjutnya, Pemkab Bangkalan bersama seluruh stakeholder yang ada tidak pernah lelah memberikan woro-woro, sosialiasi terkait penerapan protokol kesehatan,” jelasnya.

Ra Latif melaporkan data mingguan perihal penambahan kasus confirm, sembuh, dan meninggal di Kabupaten Bangkalan Tanggal 10 April 2020 s/d 7 Juni 2021.

Dari dua minggu terakhir ini disampaikan terjadi peningkatan kasus dari 12 kasus menjadi 322, di mana kasus tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

Sebanyak 150 unit tempat tidur yang ada di RSUD Syamrabu Bangkalan sudah digunakan oleg 93 pasien covid-19.

Untuk orang terkonfirmasi covid tetapi bersifat tanpa gejala (OTG), disediakan tempat isolasi di Balai Diklat dengan kapasitas 74 unit tempat tidur,

“Sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 OTG. Untuk penanganan isolasi terhadap pekerja migran, kami menyiapkan Balai Latihan Kerja dengan kapasitas 30 tempat tidur, sampai saat ini terisi 17 orang,” papar Ra Latif.

Sebelumnya, Ra Latif menyebut penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan dikarenakan libur Lebaran dan pekerja migram yang datang.

Total pekerja migran yang datang ke Kabupaten Bangkalan disebut Ra Latif mencapai 933 orang.  

Beberapa analisa dan kesimpulan terhadap kejadian Covid-19 di Bangkalan disampaikan Ra Latif kenaikan kasus yang signifikan terjadi pada minggu ke-22 (29 mei) yaitu 14 hari pasca Lebaran sebanyak 203 kasus.

Artinya terjadi trasmisi local selama 14 hari sebelum tanggal sakit atau yang disebut masa inkubasi.

Hal ini diikuti dengan kasus meninggal 40 kasus dalam 14 hari terakhir.

“Terjadi trasmisi lokal klaster keluarga dari pemudik. Hari Raya Ketupat di Arosbaya ada tradisi kumpul bareng keluarga yang kemungkinan mengabaikan porkes. Terjadi penolakan tindakan tracing sehingga tidak bisa dilakukan deteksi dini dengan cara pemeriksaan swab,” pungkasnya.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito mengugkapkan, untuk pelaksanaan program pemeriksaan atau testing ini harus dioptimalkan.

“Untuk mengetahui apakah seseorang sudah terpapar covid atau belum. Jika sudah diketahui akan dilakukan tindakan pengobatan-pengobatan, sehingga untuk dirinya sehat dan untuk orang lain tidak tertulang,” ungkapnya.

Dari testing itu pula, lanjut Ganip Warsito, nantinya bisa melacak siapa yang sudah melakukan kotak sehingga virus tidak menyebar ke mana-mana.

“Masyarakat yang tidak paham akhirnya terlambat penangannnya, kemudian kondisinya semakin memburuk,” imbuhnya.  

Selain itu, ia meminta para pimpinan di Kabupaten Bangkalan dan daerah lainnya untuk meluangkan waktu untuk membaca data, meluangkan waktu meng-update data melalui stafnya, dan menganalisa data untuk mengetahui sejauh mana perkembangan Covid-19.

“Monitor tingkat kasus aktifnya, monitor angka kesembuhannya, monitor angka kematian, monitor prosentase ketercukupan BOR tempat tidur pasien maupun ICU. Dari parameter-parameter inilah, statergi atau upaya apa yang dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah penyebarannya,” pungkasnya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunardi Sadikin meminta sebanyak empat hal peting yang harus diterapkan masyarakat di Kabupaten Bangkalan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Pertama, pakailah masker, kedua jika ada warga sakit lekas dibawa ke rumah sakit. Jangan menunggu hingga kondisinya kritis. Ketiga, bersedia dites untuk mengetahuo secara dini, dan keempat pelaksanaan vaksinasi dipercepat,” ungkap Budi Gunardi.

Ia mengajak para tokoh masyarakat blateran, para kepala desa, dan para kyai bersinergi dengan Pemkab Bangkalan agar empat hal tersebut bisa dilaksanakan dengan optimal, sehingga penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan bisa segera terkendali.

 “Terpenting dan paling utama, tidak menularkan. Apabila orang Madura tidak mau diisolasi karena berat berpisah dengan keluarga, saya akan utus Bapak Bupati agar isolasi bisa dilakukan mulai dari tingkar RT, desa, dan mungkin bisa satu kecamatan,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved