Penanganan Covid
Kasus Covid-19 Bangkalan, Hasil Swab 10 Ribu Orang di Penyekatan & Pedagang Pasar Se-Surabaya Diswab
Selama tiga hari menggelar penyekatan (Minggu-Selasa, 6-8/6/2021), petugas telah melakukan uji rapid antigen kepada 10078 orang.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Bobby Koloway , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM , SURABAYA - Antisipasi dan upaya memotong rantai penularan Covid-19 dari melonjaknya kasus di Bangkalan terus dilakukan, termasuk oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Pemkot Surabaya tak mau kecolongan mengingat Surabaya sebagai kota yang memiliki akses langsung dengan kabupaten Bangkalan di pulau Madura.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Bangkalan, Dampak Penularannya Sudah ke Gresik, Satu Puskesmas Ditutup
Saat ini penyekatan di Gerbang Suramadu dan Dermaga Ujung terus dilakukan.
Rencananya, penyekatan pendatang dari Madura selama dua pekan ke depan.
Selama tiga hari menggelar penyekatan (Minggu-Selasa, 6-8/6/2021), petugas telah melakukan uji rapid antigen kepada 10078 orang. Sebanyak 9.926 orang dinyatakan negatif dan 305 positif.
Bagi yang positif selanjutnya melakukan uji swab.
Dari hasil Swab PCR diketahui 71 orang positif Covid-19, sebanyak 151 orang dinyatakan negatif dan 83 orang belum keluar hasilnya.

Selain memperketat penyekatan dan testing bagi warga yang melintas dari Bangkalan ke Surabaya, Pemkot Surabaya juga memasifkan testing melalui uji swab PCR ke sejumlah pusat keramaian di dalam kota.
Pemkot Surabaya melakukan swab ke pasar hingga pusat perbelanjaan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan jajarannya untuk turun.
"Sejak kemarin, tim Swab Hunter telah menyisir tempat kerumunan," kata Cak Eri di Surabaya, Rabu (9/6/2021).
Pengecekan ini ditujukan kepada pedagang maupun pembeli di pasar.
Secara bergilir, masing-masing pengunjung pasar mengikuti uji usap.
"Ada di pusat perbelanjaan dan beberapa pasar. Yang masuk, kami swab. Sehingga, kami berharap bisa meminimalisir orang yang berinterkasi di dalam namun terindikasi positif Covid-19," kata Cak Eri.
Swab Hunter akan menyasar pasar secara bergilir.
"(Lokasi pasar) tidak kami umumkan, namun acak. Sehingga, tidak ada (warga) yang menghindar," katanya.
Cak Eri tak memungkiri upaya ini sebagai tindaklanjut mengantisipasi penularan dari Bangkalan.
Mengingat, besar kemungkinan masyarakat Surabaya berinteraksi dengan warga yang baru datang dari Madura.
Sehingga, apabila ditemukan pedagang pasar yang positif, upaya testing ini sekaligus akan ditindaklanjuti dengan tracing.
"Kalau yang dari Bangkalan, memang tidak selalu ke Mall/pasar," katanya.
"Namun, bisa saja mereka (yang positif Covid-19) berinteraksi. Nah interaksinya dimana? Sehingga, untuk tempat kerumunan, kami lakukan swab," katanya.
Selain terjun ke pasar, pihaknya juga menerjunkan camat untuk tracing dengan mendasarkan data bagi yang baru datang dari Madura.
Bagi yang baru datang dari Madura, juga akan dites melalui swab PCR.
Pemerintah Kota Surabaya memberikan pemahaman bahwa upaya Testing, Tracing, dan Treatment (3T) menjadi satu kesatuan yang harus dilakukan bersama. Harapannya, penularan Covid-19 bisa diminimalisir.
"Bagi warga Madura yang berkunjung ke Surabaya atau sebaliknya, kami tracing. Penyakit ini tidak ada yang tahu kapan dimananya. Namun, kami berusaha. Ini demi warga Surabaya," katanya.