Berita Arema Hari Ini

Sejarah Arema Indonesia Sengaja Dikubur Biar Mati? Dipaksa Jadi Tumbal Demi Menuntaskan Dualisme

Sejarah Arema Indonesia Sengaja Dikubur Biar Mati? Terkait Rencana Pembelian Oleh Crazy Rich Malang

Editor: Eko Darmoko
IST/novi.zainal
Logo Arema Indonesia 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Arema Indonesia bisa jadi tumbal dalam penuntasan dualisme Arema melalui skema yang dipakai Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.

Gilang Widya Pramana memiliki skema untuk menyelesaikan dualisme Arema, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia.

Seperti diketahui, di Malang kini ada dua klub yang memakai nama Arema. Yakni, Arema FC yang berlaga di kasta tertinggi Liga 1, dan Arema Indonesia yang berlaga di Liga 3.

Gilang Widya Pramana menyakini dengan skema pembelian terhadap Arema Indonesia bisa menyelesaikan dualisme Arema.

Lantas bagaimana nasib Arema Indonesia jika benar-benar dibeli oleh Presiden Arema FC?

Dari pernyataan Gilang Widya Pramana, pembelian Arema Indonesia akan menjadikannya sebagai klub satelit Arema FC.

Dengan arti lain, bahwa Arema FC tetap menjadi klub utama, sedangkan Arema Indonesia menjadi klub satelit atau klub yang menampung pemain junior atau bibit muda sebelum dipromosikan ke klub utama Arema FC.

Arema Indonesia bakal menjadi tumbal dan sejarahnya dikubur untuk kemudian dimatikan dan dilupakan, atau setidaknya statusnya akan dikerdilkan.

"Jadi jika nanti kami beli akan saya jadikan Arema B atau Arema satelit."

"Di mana nantinya Arema satelit itu nanti jadi pemain binaannya Arema yang junior, akan main di Liga 3 dan nantinya jika sudah mendapat jam terbang cukup, pengalaman, akan naik tim senior. Harapan ke depan itu."

"Kami ingin duduk bareng dengan Arema yang satunya, mau menyelesaikan hal ini bareng-bareng," papar Gilang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/6/2021).

Pria yang dijuluki Crazy Rich Malang itu juga mengaku sudah membicarakan rencana pembelian Arema Indonesia dengan Direktur Utama (Dirut) Arema FC, Iwan Budianto.

"Ini memang yang ditunggu-tunggu banyak orang. Soal kapan ini selesainya, ini yang memang sedang saya pikirkan."

"Agar jadi satu, tanpa terpecah, biar rame lagi stadionnya. Kemarin saya sempat ngobrol dengan Pak IB (Iwan Budianto), dan saya katakan saya ingin membeli klub Arema yang satunya (Arema Indonesia, red)."

"Itu intinya. Pengennya saya dualisme ini selesai. Tidak berlarut-larut," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved