Berita Arema Hari Ini
Status Arema Indonesia Not For Sale dan Cara Crazy Rich Malang Atasi Dualisme Dengan Beli AI Disorot
Pihak Arema Indonesia hingga gerakan Make Malang Great Again (MMGA) memberi pernyataan terkait rencana Gilang yang akan membeli klub Arema Indonesia
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Cara Crazy Rich Malang yang juga Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana untuk menyelesaikan masalah dualisme Arema dengan membeli membeli klub Arema Indonesia mulai menyita perhatian.
Pihak Arema Indonesia hingga gerakan Make Malang Great Again (MMGA) sampai memberikan pernyataan terkait rencana Gilang yang akan membeli klub Arema Indonesia.
Pihak Arema Indonesia menyatakan belum ada pergerakan apapun dari pihak Gilang Widya Pramana ke Arema Indonesia selain pernyataan akan membeli AI (Arema Indonesia).
Di sisi lain presidium MMGA menyayangkan pernyataan Bos Juragan 99 untuk membeli klub Arema Indonesia lebih dulu disampaikan kepada media sebelum melakukan pendekatan.
Direktur Operasional Arema Indonesia, Haris Fambudy menyatakan baru sebatas mendapatkan informasi umum terkait rencana pembelian klub Arema Indonesia oleh Gilang Widya Pramana.
Ia belum bisa berkomentar banyak mengingat informasi pembelian klub Arema Indonesia itu baru sebatas pernyataan Gilang pada media.
Belum ada pembicaraan apapun antara pihak Gilang Widya Pramana atau pihak Arema FC dengan pihak Arema Indonesia.
"Jadi sementara jawabannya memang belum tahu dan di Managemen (Arema Indonesia) belum ada kabar khusus dari pihak legal menyikapi rencana Gilang beli AI," ujar Haris pada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/6/2021).
Lebih jauh Haris menyatakan proses akuisisi klub memang bisa dilakukan siapapun.
Tapi proses pembelian sebuah klub juga ada aturannya dan melibatkan pihak-pihak terkait di dalam klub tersebut.
Menurutnya rencana pembelian klub Arema Indonesia sejauh ini masih sebatas wacana.
"Kalo pernyataan mau beli aja kan bisa, sementara kalau memang dijalankan, prosesnya juga tentunya cukup panjang. Dan yang pasti sejauh ini belum ada informasi apapun di manajemen dan legal Arema Indonesia terkait itu (pembelian Arema Indonesia)," beber Haris.

Terpisah, Novi Zaenal , istri almarhum pendiri Arema, Lucky Acub Zainal atau Sam Ikul juga menyatakan belum ada pembicaraan maupun pendekatan apapun dari pihak Arema FC atau Gilang Widya Pramana.
"Belum, belum ada,' tegas Novi pada SURYAMALANG.COM saat disinggung terkait komunikasi dengan pihak Gilang.
Novi bahkan membuat status pernyataan 'Arema Indonesia Not For Sale ".
Status itu dipasangnya dengan memberi gambar logo klub Arema Indonesia.
Status atau story bertuliskan 'Arema Indonesia Not For Sale " dengan logo klub Arema Indonesia itu beredar di media sosial dan grup percakapan, Kamis (17/6/2021).
"Iya itu status saya, itu status yang saya buat di nomor HP pribadi saya. Jadi memang bukan hoaks atau editan, itu benar status saya," ujar Novi saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).
Status yang mulai viral di kalangan pendukunga Arema atau Aremania itupun mulai dihubung-hubungkan sebagai pernyataan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Rencana pembelian oleh Gilang dan reaksi dari pihak Arema Indonesia itu tak urung kembali mendapat sorotan banyak pihak, khususnya di kalangan Aremania.
Gerakan Make Malang Great Again (MMGA) yang gencar menyuarakan Satu Arema menilai ketegangan di saat upaya penyatuan dualisme Arema saat ini seharusnya bisa dihindari.

Andi Sinyo, presidium MMGA menyebut Gilang harusnya lebih dulu melakukan pendekatan dengan pihak Arema Indonesia sebelum membuat pernyataan ke media.
"Mungkin menurut saya baiknya Mas Gilang coba ketemu hati ke hati dulu dengan pihak Mbak Novi (Arema Indonesia). Jadi jangan (langsung) ngomong di media."
"Baiknya bicara dulu dari hati ke hati, menyatukan visi misinya dulu. Setelah visi misinya satu arah, baru bicara soal duit," ujar Sinyo.
MMGA melihat apa yang saat ini terjadi memang salah satu kesulitan dan kendala dalam menyatukan dualisme yang terjadi di tubuh Arema.
"Saya rasa niatnya Mas Gilang sudah baik. Jadi sudah ada niat untuk merealisasikan persatuan antara dua kubu. Tapi kabar terbaru dari pihak Mbak Novi tidak mau dijual. Memang itulah kesulitan dari teman-teman pergerakan ketika tidak menemukan titik temu dari kedua kubu ini," kata Andi Sinyo pada Surya, Kamis (17/6/2021).
"Harapan saya semua kubu harus menurunkan tensinya," pesannya.
Skenario Gilang Widya Pramana
Seperti diberitakan sebelumnya, Gilang membuat pernyataan terkait upayanya menyatukan Arema.
Salah satu pernyataanya ia menyebut akan membeli Klub Arema Indonesia untuk bisa disatukan dengan klub Arema FC.
Rencananya, Gilang akan menempati janjinya mengakhiri dualisme Arema dengan membeli klub Arema Indonesia.
Skenarionya, Gilang berencana membeli Arema Indonesia yang saat ini bermain di kasta Liga 3, agar dapat bersatu menjadi satu kesatuan bernama Arema.
"Kemarin saya sempat ngobrol dengan pak IB, dan saya katakan saya ingin membeli klub Arema yang satunya (Arema Indonesia, red). Itu intinya. Pengennya saya dualisme ini selesai. Tidak berlarut-larut," kata Gilang Widya Pramana, Kamis (17/6/2021).
Tak hanya ingin membeli Arema Indonesia, Gilang juga sudah menyiapkan rencana jika nantinya Arema Indonesia menjadi miliknya.
Rencana Gilang ke depan untuk Arema Indonesia adalah akan menjadikan Arema Indonesia tim B atau tim junior Arema.
"Jadi jika nanti kami beli akan saya jadikan Arema B atau Arema satelit. Dimana nantinya Arema satelit itu nanti jadi pemain binaannya Arema yang junior, akan main di Liga 3 dan nantinya jika sudah mendapat jam terbang cukup, pengalaman, akan naik tim senior. "
"Harapan ke depan itu. Kami ingin duduk bareng dengan Arema yang satunya, mau menyelesaikan hal ini bareng-bareng," jelasnya.
Dualisme di tubuh Arema sudah terjadi sejak 2011 silam.
Bermula dari dualisme kompetisi yang ada di Indonesia, ada dua klub Arema juga yang masing-masing bermain di kompetisi IPL dan yang satunya bermain di ISL.
Logo Arema Indonesia dan Arema FC. Dua klub Arema yang resmi menjadi peserta kompetisi PSSI (Kolase)
Seiring bergulirnya waktu, Arema Indonesia dibekukan oleh PSSI dan tinggal satu klub Arema yang dijuluki sebagai Arema Cronus yang mengikuti kompetisi .
Duaslime di Malang Raya. Ada Arema Indonesia di Liga 3 dan Arema FC di Liga 1. (IST)
Dua klub Arema di Malang seolah -olah menjadi resmi ketika PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi mencabut pembekuan atau pemutihan klub-klub yang mendapat sanksi di tahun 2017.
Maka resmi lah Arema FC yang kemudian bernaung di bawah PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) menjadi klub Arema yang berlaga di Liga 1.
Sedangkan Arema Indonesia yang dicabut sanksinya berkompetisi di Liga 3 di bawah naungan PT Arema Indonesia.
"Ini memang yang ditunggu-tunggu banyak orang. Soal kapan ini selesainya, ini yang memang sedang saya pikirkan. Agar jadi satu, tanpa terpecah, biar rame lagi stadionnya," ujar Gilang.
Berita terkait Arema