Pelatih Arema FC Perfeksionis dalam Mengontrol Makanan Para Pemain, Tapi Mengedepankan Budaya Lokal

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pelatih Arema FC Eduardo Almeida sangat perfeksionis dalam memperhatikan asupan gizi pasukan Singo Edan.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, imun tubuh harus tetap stabil dengan menjaga pola makan.

Tentu saja, asupan makanan harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang tepat.

Terkait asupan para pemain, Eduardo Almeida mengedepankan soal nutrisi yang dikonsumsi para pemainnya.

Namun ia juga mengatakan, dirinya bukan sosok pelatih yang sangat ketat soal makanan, sebab ia paham yang dikonsumsi pemain lokal dan pemain asing, tak bisa lepas dari budaya makanan yang dimakan sehari-hari.

Baca juga: Respon Arema FC Setelah Liga 1 2021 Resmi Ditunda, Ikut Mendukung Upaya Menekan Penularan Covid-19

Baca juga: Juragan 99 Bocorkan Identitas Calon Bek Asing Arema FC, Disebut sebagai Sosok Pemimpin dan Petarung

"Di Arema tentu akan memperhatikan kondisi ini, fokusnya untuk mendapat nutrisi yang bagus."

"Tapi pemain itu juga punya kebiasaan makanan yang biasa mereka makan."

"Ketika itu nanti langsung disingkirkan tentu itu nanti akan membuat psikologis pemain tidak bagus. Makanan ini adalah budaya," kata Eduardo Almeida kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (30/6/2021).

"Sama seperti orang Eropa yang biasa makan spageti ataupun daging, ketika di Indonesia akan makan itu," tambahnya.

Meskipun perfeksionis, agaknya Eduardo Almeida lebih 'longgar' soal makanan bila dibandingkan dua mantan pelatih asing Arema, Robert Rene Alberts dan Milomir Seslija.

Kedua pelatih ini dikenal sebagai sosok pelatih yang menerapkan aturan ketat soal makanan. 

Khusus untuk Milomir Seslija, pemain tidak boleh banyak makan gorengan, salah satunya nasi goreng.

Apalagi ketika mendekati pertandingan.

Hal ini diberlakukan untuk menjaga stamina pemain.

Aturan ini berbeda dengan aturan yang diberlakukan Eduardo Almeida.