Brita Arema Hari Ini
Cara Unik Arema FC Dukung Program Vaksinasi Covid-19, Beri Diskon Spesial Penjualan Merchandise
Diskon hingga 30 % pada setiap pembelian seluruh item secara offline di Arema FC Official Store bagi Aremania yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19
SURYAMALANG.COM, MALANG - Manajemen Arema FC mencoba menunjukkan kesungguhannya dalam mmendukung program pemrintah yang memacu Vaksinasi Covid-19 dengan memberikan program khsusus.
Program khusus itu berupa pemberian diskon spesial Arema FC Official Store bagi Aremania yang sudah melakukan vaksinasi.
Arema melalui Arema FC Official Store memberi apresiasi bagi warga yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Apresiasi ini dilakukan dengan pemberian diskon hingga 30 % pada setiap pembelian seluruh item yang dilakukan secara offline di Arema FC Official Store Jalan Mayjen Pandjaitan no 42 Kota Malang.
"Sebagai bentuk apresiasi pada masyarakat, terutama Aremania yang sudah melakukan vaksinasi maka kami memberikan diskon cukup besar yakni mencapai 30 % dari setiap merchandise yang dijual secara offline di kandang singa," ungkap Tjiptadi Purnomo, Manajer Arema FC Official Store.
Langkah Arema FC Official Store ini sejalan dengan gerakan mendukung vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk menanggulangi Covid-19 yang hingga saat ini belum mereda.
"Semoga dengan adanya program ini juga mendorong kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi," jelasnya.
Seperti diketahui , sebelumnya manajemen Arema FC menyatakan dukungannya untuk program percepatan vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah Indonesia.
Aremapun tak keberatan dan mendukung ketika kompetisi Liga 1 2021harus ditunda, mundur satu bulan.
Bagi Arema, keputusan menunda kompetisi karena kondisi kasus Covid-19 yang sedang tinggi di Indonesia merupakan keputusan yang tepat.
"Ukurannya bukan kecewa atau tidak (karena Liga 1 2021 ditunda) , ini situasi yang berdampak pada semua aspek. Intropeksi yang justru dilakukan," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji, Rabu (30/6/2021).
Selain itu, dalam jangka waktu penundaan sekitar satu bulan ini manajemen Arema FC mengaku ingin membantu upaya pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi.
Keputusan penundaan kompetisi Liga 1 2021 oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) disikapi dengan bijak oleh manajemen Arema FC.
Manajemen tim Singo Edan ini lebih memilih untuk membantu upaya pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi.
“Opsi penundaan hingga akhir Juli 2021 adalah sebagai bentuk upaya bersama klub dan elemen masyarakat untuk menekan laju peningkatan angka positif covid-19 di Indonesia. "
"Oleh karena itu sebagai bentuk upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan mendukung penuh pemerintah yang akan mengadakan program vaksin massal,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji melalui laman resmi klub.
Usaha yang dilakukan oleh Arema FC sejalan dengan pernyataan PT LIB yang memiliki skema bahwa kompetisi akan digelar pada tanggal 23 atau 30 Juli 2021 dengan syarat bahwa angka Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan.
Bila dukungan bagi vaksinasi Covid-19 di Malang ditunjukkan Arema FC dengan memberi diskon harga merchandise, manajemen singo Edan juga meminta peran PSSI dan PT LIB.
Ke depan Arema FC berharap kepada PSSI dan PT LIB agar membuka akses vaksin seluas-luasnya kepada pelaku sepak bola yang terlibat di dalam kompetisi.
“Berikutnya kami mendorong kepada PSSI dan PT LIB agar membuka akses vaksin terhadap pelaku sepak bola baik itu pemain, official maupun pihak-pihak yang terlibat di kompetisi,” jelasnya.
Akses vaksin ini seperti halnya ketika momentum Piala Menpora 2021 yang mewajibkan seluruh pihak yang terlibat untuk mengikuti program vaksinasi.
Momentum Liga 1 2021 juga harus disambut dengan kampanye vaksinasi, hal ini sekaligus untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin adalah aman dan berfungsi untuk menekan penyebaran Covid-19,” paparnya.
Arema FC sendiri selama ini memang terlibat aktif dalam gerakan massal Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC) yang gencar melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan dan upaya pencegahan mewabahnya Covid-19 secara massif.