Berita Tulungagung Hari Ini
Terpeleset, Bocah 13 Tahun Asal Trenggalek Tewas Tenggelam di Embung Jimbar, Tulungagung
Bocah berinisial MAE (13) tewas tenggelam di Embung Jimbar Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Bocah berinisial MAE (13) tewas tenggelam di Embung Jimbar Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Minggu (18/7/2021).
Persiapan pencarian korban atas nama MAE (13) ini butuh waktu lama karena dua penyelam Basarnas baru selesai melakukan pencarian korban di Madiun.
Tim harus mengisi tabung udara lebih dulu, karena tekanan udara dalam tabung selam sangat kurang.
"Saat baru membubarkan tim, kami mendapat kabar kecelakaan ini. Kami berkemas lagi dan langsung meluncur ke sini," ujar Yoni Fahriza, Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek kepada SURYAMALANG.COM, Senin (19/7/2021).
Tidak butuh lama bagi dua penyelam Basarnas untuk menemukan jenazah bocah asal Desa Pandean, Kecamatan Durenan, Trenggalek tersebut.
Setelah melakukan penjajakan sebentar, dua penyelam ini segera menuju ke titik yang ditunjukkan warga.
Titik ini tidak jauh dari pintu pembuangan embung, tempat terakhir MAE terlihat bermain di air.
Tidak sampai lima menit, dua penyelam ini minta kantong jenazah karena tubuh MAE berhasil ditemukan.
Tubuh bocah nahas ini langsung dibungkus kantong saat masih di dalam air.
Tim SAR lalu mengevakuasinya ke darat, sebelum menaikkan ke dalam mobil dan membawanya ke Puskesmas Gondang.
“Kami bawa ke Puskesmas dulu untuk divisum dan proses identifikasi kepolisian,” sambung Yoni.
Tubuh korban ditemukan di kedalaman sekitar 1,8 meter.
Sebelumnya warga sudah berusaha mencari namun titiknya tidak tepat sehingga korban tidak ketemu.
Warga telah mencari korban di titik dengan kedalaman lebih dari 10 meter.
"Korban memang dikhawatirkan masuk ke titik terdalam itu. Tapi ternyata ada di bagian yang cukup dangkal, kurang dari dua meter," ujar Yoni.
Kapolsek Gondang, AKP Suwancono mengaku telah meminta keterangan para saksi.
Menurutnya, korban bermain bersama tiga temannya dan mandi di dalam embung.
Saat itu korban menyelam ke dalam embung, sementara teman-temannya menunggui.
"Menurut teman-temannya, korban ini biasa menyelam. Makanya begitu dia menyelam teman-temannya menganggapnya biasa saja," terang Suwancono.
Diduga saat itu korban terpeleset di tanggul embung yang miring seperti perosotan.
Dia masuk ke dalam air dan dikira menyelam seperti biasanya.
Setelah lama tidak muncul ke permukaan, teman-temannya panik dan melapor ke warga.
"Setelah korban tidak muncul ke permukaan, teman-temannya baru sadar korban benar-benar tenggelam," sambung Suwancono.
Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Jenazah MAE diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.