Berita Arema Hari Ini
Diego Michiels Tahu Diri di Arema FC, Tak Mau Ikut Berebut Ban Kapten Dari Para Pemain Akamsi Malang
Diego Michiels menilai para pemain Akamsi (Anak kampung sini), para pemain asli Malang yang sudah senior di Tim Arema FC lebih pantas jadi kapten
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Diego Michiels memilih tahu diri di dalam tim arema FC.
Pemain naturalisasi yang baru bergabung dengan Arema di musim ini tak mau ikut berebut 'jatah ' ban kapten tim Singo Edan.
Diego Michiels menilai para pemain Akamsi (Anak kampung sini), para pemain asli Malang yang sudah senior di Tim Arema FC lebih pantas menyandang ban kapten.
Diego mengaku tak terlintas dipikirannya untuk jadi kapten tim, meskipun saat di Borneo FC ia didaulat menjadi kapten.
"Saya tidak berpikir kesitu (jadi kapten,red)," kata Diego Michiels pada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/7/2021).
Pemain naturalisasi asal Belanda itu mengaku, ia tak ada keinginan jadi kapten di Arema FC karena menurutnya dalam skuad Singo Edan banyak pemain yang lebih senior dan layak jadi kapten.
Ia menyebut sosok pemain di timnya kini yang layak jadi kapten seperti Johan Farizi dan Dendi Santoso.

"Di sini banyak pemain yang lebih senior dibanding saya. Ada Jhon Alfarizi dan Dendi Santoso. Mereka kapten yang hebat dan juga senior di tim ini. Kalau saya yang penting bermain bagus dan kontribusi untuk tim saja," jelasnya.
Nama Johan Ahmad Farizi dan Dendi Santoso saat ini memang menjadi pemain senior di Arema FC.
Dua pemain asli Malang itu menjadi pemain yang memiliki jam terbang tertinggi bersama Arema .
Alfarizi dan Dendi merupakan pemain satu angkatan yang sama-sama jebolan Akademi Arema yang mampu berkiprah jangka panjang bersama Singo Edan.
Soal pengalaman menjadi kapten tim, Keduanya juga sama-sama pernah dipercaya menyandang ban kapten di tim Arema FC.
Dendi Santoso dipilih menjadi kapten tim Arema FC oleh pelatih Joko Susilo 'Gethuk' waktu itu di masa kompetisi Liga 1 2018.
Sedangkan Jhon Farizi dipercaya jadi kapten tim Arema FC di musim 2017. Saat itu ia ditunjuk oleh pelatih Aji Santoso.
Dendi Santoso One Man One Club
Dendi Santoso, pemain jebolan Akademi Arema kini menjadi salah satu pemain senior di tim Arema FC.
Pemilik nomor punggung 41 di Arema FC, Dendi Santoso tengah menjalani kebersamaan 13 tahunnya di klub Arema.
Pemain asli Malang itu berharap kebersamaan dengan Arema masih terus berlanjut hingga saatnya nanti ia menggantung sepatu.
Membela tim Arema hingga akhir masa produktifnya sebagai pemain menjadi salah satu mimpi Dendi Santoso.
Tapi pemain jebolan Akademi Arema itu juga memiliki mimpi lain ketika ia tak lagi bermain sebagai skuat Arema.
Mimpi-mimpi Dendi Santoso saat bersama Arema dan nanti jika tidak lagi menjadi pemain Arema itu diungkap dalam Chanel YouTube Arema FC.
Gelandang andalan Arema FC, Dendi Santoso saat ini tercatat sebagai pemain terlama yang memberkuat tim berjulukan Singo Edan .
Dendi Santoso tercatat telah membela Arema FC sejak 2008 hingga saat ini.
Dengan catatan itu, Dendi Santoso sudah bersama Arema FC selama 13 tahun.
Pemain berusia 31 tahun tersebut bahkan selama kariernya di sepak bola hanya memperkuat tim asal Malang itu.
Saat ditanya apa tak ada keinginan untuk pindah ke klub lain, Dendi dengan terang-terangan mengaku masih betah membela klub asal kota kelahirannya itu.
“Masih betah di sini (bela Arema FC),” ujar Dendi Santoso sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube Arema FC.
Selama 13 tahun membela Arema FC, tentu saja Dendi telah memiliki banyak pencapaian.
Dendi menjadi salah satu pemain yang turut membawa Arema keluar sebagai juara Liga Indonesia 2009/2010.
Tak hanya itu, ia juga bagian dari keberhasilan Arema meraih gelar jawara di Inter Island Cup 2014/2015 serta Piala Presiden pada 2017 dan 2019.
Dengan keberhasilan itu, Dendi mengaku masih memiliki impian yang ingin ia wujudkan di klub kebanggaan Aremania tersebut.
Pemain kelahiran 16 Mei 1990 itu mengaku ingin bisa mengakhiri kariernya di Arema FC.
“Ya untuk saat ini potensinya sangat besar untuk itu (one man one club). Saya mohon doanya untuk bisa di sini,” ucap Dendi.
“Apalagi ini kota kelahiran saya, jadi saya sangat bangga membela klub Arema FC,” katanya.
Selain ingin bisa bermain di Arema FC hingga akhir, Dendi Santoso juga memiliki impian tersendiri setelah gantung sepatu nantinya.
Dendi mengaku setelah pensiun ia ingin bisa menjadi pelatih.
“Kalau nanti pensiun saya ingin jadi pelatih karena passion saya di sepak bola,” tuturnya.
Terkait impiannya jika nanti tidak lagi bersama Arema, Dendi rupanya sudah mulai merintisnya tahun ini.
Pemain yang dikenal memiliki beberapa label produk sendiri itu tahun ini resmi mendirikan sekolah sepak bola.
Dendi juga mulai mengikuti kursus sebagai pelatih di saat kompetisi Liga 1 2020 tahun lalu terhenti.