Anggota DPRD Jatim 'Tak Terima' Sikap Ortu Ayu Ting Ting ke Orangtua KD: Saya Bantu Kaum yang Lemah
Yang dipersoalkan Fauzan Fuadi, adalah tindakan keluarga pedangdut Ayu Ting Ting yang memposting foto keluarga K-D di akun sosial medianya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Anggota DPRD Jatim, Fauzan Fuadi tak mundur untuk membantu keluarga KD, warga Bojonegoro yang disebut sebagai haters Ayu Ting Ting.
Fauzanpun mengungkap alasannya sampai terpanggil untuk membela warga Bojonegoro yang baru dilabrak oleh orang tua Ayu Ting Ting pekan lalu.
Politikus PKB itu menilai apa yang dilakukan keluarga Ayu Ting Ting adalah hal yang tidak patut dicontoh.
Ia memberi pernyatan terbuka karena melihat unggahan ibu Ayu Ting Ting, Umi Kalsum yang menurutnya tak sepantasanya dilakukan.
"Sejak ortu ATT memposting foto orang tua K-D dan anaknya yang yatim itu di sosmed, maka kasus ini sudah menjadi ranah publik. Siapapun bebas merespon," kata Fauzan, Rabu (4/8/2021).
Politisi muda itu menyebut komentar dirinya atas tindakan keluarga Ayu Ting-Ting sebetulnya bukan untuk mencampuri urusan orang.
Ia memastikan apa yang dilakukannya bukan bermaksud untuk mencari sensasi.
"Saya hanya berusaha membantu kaum yang lemah. Tidak ada maksud pansos atau yang lainnya. Saya tidak ingin jadi artis, tidak ingin jadi Gubernur atau Presiden. Jadi buat apa pansos?," kata Fauzan.
Apalagi, kata Fauzan, dirinya sebagai anggota legislatif dari dapil Bojonegoro-Tuban itu tentu memiliki tugas dan kewajiban sebagai wakil rakyat.
"Kebetulan saya mempunyai tugas dan kewajiban sebagai wakil rakyat yang dijamin oleh konstitusi untuk membela rakyat yang saya wakili," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Fauzan memang sempat mengomentari perihal kehebohan tersebut.
Yang dipersoalkan Fauzan, adalah tindakan keluarga pedangdut yang memposting foto keluarga K-D di akun sosial medianya.
Tapi foto-foto itu lantas dihapus.
Fauzan, sejatinya juga tak membenarkan tindakan bullying seperti yang dilakukan oleh K-D.
Namun, menyeret keluarga K-D, juga dinilainya tak patut dilakukan.
Apalagi, keluarga K-D tak ada kaitannya dengan tindakan bullying yang menyasar pelantun Alamat Palsu tersebut.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi menyebut, apa yang dilakukan oleh keluarga artis dangdut itu berlebihan dan terkesan arogan.
Keluarga pedangdut itu dinilai arogan, lantaran sempat berkomentar dengan ungkapan tak pantas.
"Dari awal saya imbau untuk damai, saling memaafkan. Ini sikap yang bisa dicontoh dari Rasulullah Muhammad SAW," ujar Fauzan yang politikus PKB tersebut.
Fauzan lalu mengingatkan sebuah kisah bagaimana Rasulullah memperlakukan orang yang menghina dirinya. Kendati diperlakukan tak pantas, Nabi justru membalasnya dengan kelembutan dan kasih sayang.
"Itu juga yang diterapkan oleh Gus Mus ketika dimaki-maki oleh oknum beberapa waktu silam. Gus Mus dengan bersahaja memaafkan oknum tersebut," ucapnya.
Menurut Fauzan, hal-hal semacam itu harusnya jadi pembelajaran berharga. Termasuk bagi keluarga pelantun alamat palsu tersebut.
"Harusnya ortu ATT mengerti, berlian tidak akan menjadi sampah gara-gara bullying," ujarnya.
Sebelumnya, Fauzan juga menyatakan akan siap membantu keluarga yang didatangi oleh orangtua Ayu Ting Ting jika permasalahan berlanjut ke jalur hukum.
Legislator muda dari dapil Bojonegoro dan Tuban itu sejatinya juga tak membenarkan tindakan bullying seperti yang dilakukan oleh K-D.
Namun menurutnya, menyeret keluarga K-D, juga dinilainya tak patut dilakukan.
"Tindakan bullying bagaimanapun tidak bisa dibenarkan, kita harus menentangnya. Akan tetapi, orang tua dari haters atau pembully tersebut seharusnya tidak perlu dilibatkan."
"Apalagi, sampai diposting di media sosial. Ada wajah ayah dan ibunya, ada wajah anak kecil juga yang tidak tahu apa-apa juga diposting," kata Fauzan , Sabtu (31/7/2021).
Aksi orangtua Ayu Ting Ting yang melabrak haters ke Bojonegoro mendapat respon keras dari para warganet.
Selain dianggap melanggar PPKM, sikap Umi Kalsum yang disebut berteriak-teriak ke orangtua Kartika yang sudah sepuh pun menuai perhatian.
Bahkan peristiwa itu sampai melahirkan petisi untuk boikot Ayu Ting Ting tampil di televisi.
Sebelumnya, Umi Kalsum dan Ayah Rozak tampak masih belum menanggapi perihal ramainya petisi boikot Ayu Ting Ting tampil di televisi.
Kendati saat ini keluarganya tengah menjadi buah bibir, Umi Kalsum dan Ayah Rozak bersikeras ingin memenjarakan haters putrinya yang masih di luar negeri itu.
Melansir dari instagram lambenyinyir_official, terdapat wawancara Umi Kalsum dan Ayah Rozak yang menuai kecaman dari netizen.
Seolah tak memberi ampun, Umi Kalsum malah berniat memenjarakan orangtua Kartika yang sudah sepuh.
Hal itu direncanakan Umi Kalsum sebagai jaminan agar sang haters pulang ke Indonesia.
"Kita kalo hukumnya ada bisa penjarain orang tuanya, kita penjarain orang tuanya, kita tahan sampe dia balik ke Jakarta..." kata Umi Kalsum.
"Kalau dia nggak pulang juga, kita tunggu tanggal mainnya", tambah Abdul Rozak.
Meski begitu, Umi Kalsum menganggap bahwa ini bukan ancaman.
Namun tampaknya keluarga Ayu Ting Ting akan melakukan apapun agar sang haters yang sudah meminta maaf itu dipenjarakan.
"Kita bukan mengancam yaa, tapi memang itu.. kalo memang bisa orang tuanya buat jaminan, kita ini(penjarain)," kata Umi Kalsum.
Jika sebelumnya aksi Abdul Rozak dan Umi Kalsum, orangtua Ayu Ting Ting didukung karena melabrak haters di rumahnya.
Kini aksi itu pun justru berbalik menyerang Ayu Ting Ting dan keluarga.
Ayu Ting Ting bahkan disebut-sebut terancam karirnya akibat ulah dari Ayah Rozak dan Umi Kalsum itu.
Hingga muncul petisi yang sudah ditandatangani puluhan ribu orang agar Ayu Ting Ting tak muncul di TV.
Kronologis Umi Kalsum melabrak ke Bojonegoro
Seperti diberitakan sebelumnya, Ibu pedangdut Ayu Ting Ting, Umi Kalsum melabrak ke rumah haters di Bojonegoro, Jawa Timur karena dinilai telah menghina Bilqis, cucunya.
Umi Kalsum tidak sendiri, Ibu Ayu Ting Ting itu ditemani suaminya, Abdul Rozak dan dikawal oleh pihak kepolisian.

Emosi Umi Kalsum tersulut karena haters atau penghina Bilqis menyebut cucunya sebagai 'mental pengemis'.
Tak butuh waktu lama, Ayu Ting Ting dan keluarganya berhasil menemukan identitas haters yang ternyata seorang TKW di Singapura bernama Damayanti.
Hal ini seperti yang tampak dari unggahan Instagram Ibu Ayu Ting Ting, Umi Kalsum, Rabu 28 Juli 2021.
Dalam unggahan yang dibagikannya, Umi Kalsum bersama suami, Abdul Rozak serta polisi mendatangi rumah orangtua haters itu.
'Inilah rumah heters alhamduliah ibu ayah berserta aparat kepolisian kapolda setempat bisa sampai ke rumah orang tuanya heters yang pertempat tinggal Podomulo Bojonegoro Jawa Timur yang bernama kartika damayanti,' tulis Umi Kalsum.
Umi Kalsum mengatakan dirinya telah melaporkan pelaku penghina cucunya tersebut ke pihak yang berwajib.
'Bertemu dengan orangtuanya dan kita sudah masukan laporan ke jalur hukum yang berlaku di Indonesia,' sambung Umi Kalsum.
Ibu Ayu Ting Ting pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya.
'Terima kasih buat semuanya yang sudah membantu ibu sekeluarga mencari pelaku yang sudah mencemarkan nama baik @ayutingting92 sekeluarga' lanjutnya lagi.
Unggahannya itu pun langsung banjir komentar dari sederet artis. Tapi unggahan itu akhirnya dihapus.

Peringatan Hotman Paris
Pengacara Hotman Paris Hutapea ikut angkat bicara terkait kontroversi aksi orangtua Ayu Ting Ting yang melabrak keluarga haters.
Terkait aksi Umi Kalsum, ibu Ayu Ting Ting mengancam akan menghukum orangtua K-D pemilik akun haters anaknya ke bui, Hotman menyebut itu dapat jadi tindak pidana.
Bahkan tindakan itu jadi bumerang bagi Abdul Rojak dan Umi Kalsum, orangtua Ayu Ting Ting.
Hotman menjelaskan bukan tindak pidana jika mendatangi tanpa berbuat kekerasan.
Namun bila mulai mencaci yang mengarah pada tindak pidana justru dapat diadukan kepada polisi.
"Tergantung kalimatnya apa," lanjut Hotman Paris seusai pembukaan Holywings Gatsu di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin 2/8/2021) petang, dikutip YouTube Star Story, Senin malam.
Hotman mencontohkan kasus utang, si berpiutang memaki si berutang memaki hingga menaruh ke media sosial.
Akibatnya semula si berpiutang yang benar dan dirugikan terbalik jadi yang salah dan dihukum.
Alhasil pengadu yang memburu (hunter) beralih status jadi terburu (hunted).
"Itu namanya hunter jadi hunted, pemburu jadi yang diburu.
Jadi, hati-hati, walaupun kau berhak, jangan lakukan di luar jalur hukum," simpul Hotman.
( Yusron Naufal Putra/Frida Anjani)