Berita Arema Hari Ini

Arema Indonesia dan Arema FC Sama-sama Klaim Ultah Tanggal 11 Agustus, Dualisme Masih Berkecamuk!

Arema Indonesia dan Arema FC Sama-sama Klaim Ultah Tanggal 11 Agustus, Yuk Intip Beda Perayaannya!

Editor: Eko Darmoko
IST
Logo Arema Indonesia dan Arema FC. Dua klub Arema yang resmi menjadi peserta kompetisi PSSI. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tanggal 11 Agustus adalah hari spesial bagi klub sepak bola kebanggaan warga Malang Raya, Arema.

Arema berdiri pada tanggal 11 Agustus 1987, atau 34 tahun silam.

Tanggal 11 Agustus 2021 mendatang, klub beralias Singo Edan ini sudah pasti merayakan ulang tahunnya yang ke-34.

Usia 34 tahun adalah usia matang, jika dikontekskan pada seseorang, yakni menginjak pada siklus kedewasaan.

Namun, di usia 34 tahun ini, Arema dihadapkan pada badai dualisme yang masih berkecamuk.

Seperti diketahui secara umum oleh penikmat bola di seantero Tanah Air, kini ada dua klub yang memakai nama Arema.

Yang pertama adalah Arema FC, kontestan Liga 1, sedangkan Arema Indonesia mengorbit di Liga 3.

Lantas bagaimana perayaan ulang tahun yang diusung oleh kedua klub pemakai nama Arema ini?

Arema FC yang dinahkodai oleh taipan Gilang Widya Pramana, yang kini dinobatkan sebagai Presiden Arema FC, sudah pasti menyambut ulang tahun Singo Edan dengan deretan acara gemilang, meskipun dibatasi oleh situasi pandemi Covid-19 yang belum surut.

Dirangkum SURYAMALANG.COM dari pernyataan Gilang Widya Pramana, ultah Arema FC tetap digelar dalam suasana 'duka' di tengah pandemi.

Pria berjuluk Crazy Rich Malang ini mengimbau kepada Aremania dan Aremanita (pendukung Arema) untuk merayakan momen ini di rumah saja.

Gilang mengimbau kepada pendukung Arema FC agar tidak melakukan konvoi saat perayaan ulang tahun Singo Edan, 11 Agustus 2021.

"Bulan ini bulannya Arema. Saya bergarap Aremania dan Aremanita bisa merayakan dengan suka cita, tapi tidak usah konvoi."

"Jadi tetap merayakan dengan bahagia tapi di rumah saja," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (1/8/2021).

Dalam rangkaian ultah Arema FC, manajemen juga menghadirkan diskon gede-gedean terhadap merchandise resmi yang dibeli di Arema FC Store.

Setiap pembeli akan mendapatkan diskon alias potongan harga sebesar 34 persen.

Angka cantik 34 dalam diskon tersebut dipilih sesuai dengan angka usia Arema tahun ini.

Potongan harga itu diberikan untuk setiap pembelian all item merchandise resmi di Arema FC Store selama periode 1 sampai 31 Agustus 2021.

Diskon itu berlaku untuk setiap pembelian secara online maupun langsung ke toko (offline).

"Agustus ini kan kebetulan ada momen ultah Arema."

"Makanya momen ini kami manfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan omzet," kata Manager Arema Store, Tjiptadi Purnomo.

Sekarang, mari menengok perayaan ulang tahun ala Arema Indonesia yang mengorbit di kasta ketiga Liga Indonesia.

Sejauh yang diamati SURYAMALANG.COM di lini masa pemberitaan, nyaris tidak ada kabar bagaimana Arema Indonesia merayakan ulang tahunnya.

Namun, di timeline media sosial, masih bisa ditemui loyalis atau simpatisan Arema Indonesia yang mengunggah postingan ikhwal perayaan ultah ini.

Sebut saja akun Instagram @savearemaindonesia yang 'hanya' mengunggah foto logo Arema Indonesia dengan caption: "Month Of Lion. Selamat Datang Agustus. Bulan Lahirnya Sang Singa. 11 Agustus 1987." tulis akun dengan followers 45,6 ribu ini, seminggu yang lalu dari berita ini diunggah.

Dari pantauan di Instagram, tidak ditemukan akun resmi Arema Indonesia (centang biru).

Akun resmi hanya dimiliki Arema FC @aremafcofficial yang sudah memiliki pengikut satu juta lebih.

Perihal Dualisme dan Upaya 'Mengubur' Sejarah Arema Indonesia

Arema Indonesia bisa jadi tumbal dalam penuntasan dualisme Arema melalui skema yang dipakai Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.

Gilang Widya Pramana memiliki skema untuk menyelesaikan dualisme Arema, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia.

Seperti diketahui, di Malang kini ada dua klub yang memakai nama Arema. Yakni, Arema FC yang berlaga di kasta tertinggi Liga 1, dan Arema Indonesia yang berlaga di Liga 3.

Gilang Widya Pramana menyakini dengan skema pembelian terhadap Arema Indonesia bisa menyelesaikan dualisme Arema.

Lantas bagaimana nasib Arema Indonesia jika benar-benar dibeli oleh Presiden Arema FC?

Dari pernyataan Gilang Widya Pramana, pembelian Arema Indonesia akan menjadikannya sebagai klub satelit Arema FC.

Dengan arti lain, bahwa Arema FC tetap menjadi klub utama, sedangkan Arema Indonesia menjadi klub satelit atau klub yang menampung pemain junior atau bibit muda sebelum dipromosikan ke klub utama Arema FC.

Arema Indonesia bakal menjadi tumbal dan sejarahnya dikubur untuk kemudian dimatikan dan dilupakan, atau setidaknya statusnya akan dikerdilkan.

"Jadi jika nanti kami beli akan saya jadikan Arema B atau Arema satelit."

"Di mana nantinya Arema satelit itu nanti jadi pemain binaannya Arema yang junior, akan main di Liga 3 dan nantinya jika sudah mendapat jam terbang cukup, pengalaman, akan naik tim senior. Harapan ke depan itu."

"Kami ingin duduk bareng dengan Arema yang satunya, mau menyelesaikan hal ini bareng-bareng," papar Gilang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/6/2021).

Pria yang dijuluki Crazy Rich Malang itu juga mengaku sudah membicarakan rencana pembelian Arema Indonesia dengan Direktur Utama (Dirut) Arema FC, Iwan Budianto.

"Ini memang yang ditunggu-tunggu banyak orang. Soal kapan ini selesainya, ini yang memang sedang saya pikirkan."

"Agar jadi satu, tanpa terpecah, biar rame lagi stadionnya. Kemarin saya sempat ngobrol dengan Pak IB (Iwan Budianto), dan saya katakan saya ingin membeli klub Arema yang satunya (Arema Indonesia, red)."

"Itu intinya. Pengennya saya dualisme ini selesai. Tidak berlarut-larut," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM.

Rencana Gilang ke depan untuk Arema Indonesia ialah akan menjadikan Arema Indonesia tim B atau tim junior Arema.

Status atau story 'Arema Indonesia Not For Sale ' yang mulai viral di kalangan Aremania
Status atau story 'Arema Indonesia Not For Sale ' yang mulai viral di kalangan Aremania (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)

Arema Indonesia Not For Sale

Sebuah status atau story bertuliskan 'Arema Indonesia Not For Sale' dengan logo klub Arema Indonesia beredar di media sosial dan grup percakapan, Kamis (17/6/2021).

Status 'Arema Indonesia Not For Sale' itu disebut dibuat oleh Novi Zaenal, istri almarhum pendiri Arema, Lucky Acub Zainal atau Sam Ikul.

Status yang mulai viral di kalangan pendukung Arema atau Aremania itupun mulai dihubung-hubungkan dengan pernyataan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gilang membuat pernyataan terkait upayanya menyatukan Arema.

Salah satu pernyataanya ia menyebut akan membeli klub Arema Indonesia untuk bisa disatukan dengan klub Arema FC.

Nampaknya pihak Arema Indonesia langsung memberi respon dengan pernyataan melalui status 'Arema Indonesia Not For Sale' yang mulai viral itu.

SURYAMALANG.COM yang mencoba mengkonfirmasi status 'Arema Indonesia Not For Sale' kepada Novi Zaenal, dan yang bersangkutan membenarkan.

"Iya itu status saya, itu status yang saya buat di nomor HP pribadi saya. Jadi memang bukan hoaks atau editan, itu benar status saya," ujar Novi saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).

Tanpa menyebutkan maksud dari status itu, Novi menilai masyarakat, khususnya pecinta bola dan Aremania mengetahui apa pesan yang disampaikan.

Saat disinggung apakah pihak manajemen Arema FC atau Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana telah melakukan pembicaraan atau sowan, Novi menyatakan belum ada pembicaraan apapun.

"Belum, belum ada," tegas Novi.

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana. (aremafc.com)

Diberitakan sebelumnya, harapan Aremania perihal bersatunya Arema FC dan Arema Indonesia bakal diwujudkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.

Sejak didaulat sebagai presiden klub beralias Singo Edan, Crazy Rich Malang itu terlihat serius untuk menyelesaikan dualisme Arema.

Gilang Widya Pramana tak ingin polemik di antara Aremania yang terpecah menjadi dua semakin berlarut-larut.

Juragan kosmetik tersebut ingin menyudahi konflik dualisme Arema secepatnya.

Langkah kongkrit yang ditawarkan Gilang adalah penggabungan dua aktivitas pengelolaan sepakbola itu menjadi satu.

Yakni dengan cara membeli Arema Indonesia yang kini bermain di Liga 3 Regional Jatim.

"Kami sangat membuka diri, dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania."

"Pemikiran kami, langkah ini yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Arema dari dualisme yang seperti diinginkan Aremania," ujar Gilang, dikutip SURYAMALANG.COM dari laman resmi klub, (17/6/2021).

Setelah langkah pembelian itu, lanjut Gilang, akan lebih mudah pula pihaknya dalam berkoordinasi dengan banyak pihak yang menjadi stakeholder Arema termasuk pihak Yayasan Arema.

"Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan," ujarnya.

Arema Indonesia akan dijadikan bagian penting sebagai klub yang akan mencetak pemain pemain muda Arema.

"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain-pemain muda dalam meniti karier di sepakbola."

"Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 akan digelar," paparnya.

Gilang mengaku inisiatif ini murni datang dari dirinya karena banyak Aremania sangat mengharap ada langkah kongkrit yang dilakukan karena dualisme Arema tidak ujung usai.

Gilang mengharapkan dukungan semua pihak untuk mewujudkannya.

"Kami juga ingin mendapatkan banyak dukungan dan masukan agar langkah ini bisa cepat terwujud."

"Kami mengetuk hati banyak pihak agar sungguh-sungguh bersama melangkah demi Arema berprestasi dan Aremania bersatu kembali, " pungkas Juragan 99 ini.

Berita terkait Arema

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved