Berita Surabaya Hari Ini
RS Lapangan Tembak Surabaya kini Nol Pasien Covid-19
RS Lapangan Tembak Kedung Cowek Surabaya kini tak lagi merawat satu pun pasien covid-19.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: isy
Berita Surabaya Hari Ini
Reporter: Nuraini Faiq
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | SURABAYA - RS Lapangan Tembak Kedung Cowek Surabaya kini tak lagi merawat satu pun pasien covid-19.
Setidaknya hingga Senin (9/8/2021) siang tadi, tak ada pasir di RS darurat untuk pasien covid dengan gejala ringan hingga sedang ini alias nol pasien.
Tidak hanya RS Lapangan Tembak, antrean pasien covid di RSUD Soewandhie dan RSUD BDH Surabaya juga sudah tidak ada.
"Melihat kondisi ini, sudah selayaknya PPKM Surabaya dilonggarkan," tandas Wakil Katua DPRD Surabaya Reni Astuti usai meninjau RS Lapangan Tembak, Senin siang.
Pimpinan dewan ini mengaku senang dengan perkembangan situasi di lapangan.
Indikasinya penyebaran covid sudah bisa dikendalikan.
Setidaknya bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di Rumah Sakit di RS Lapangan Tembak kosong.
Semua berharap tidak ada perpanjangan PPKM di Surabaya, terutama masyarakat menengah kebawah dan pelaku usaha mikro.
Karena jaring pengaman sosial ternyata tidak menyentuh terhadap kebutuhan hidup mereka.
Meski demikian, Reni mengingatkan kalau pelonggaran dilakukan harus diiringi dengan sosialisasi dan edukasi.
Pemkot Surabaya dan pelaku usaha harus saling bekerja sama.
"Kalau tidak ingin kembali ke masa sulit, ayo benar-benar komitmen disiplin akan protokol kesehatan. Karena mau tidak mau kita harus bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini," kata Reni.
Politisi perempuan PKS ini berharap orang tua atau wali murid juga ikut mengambil peran dalam mengedukasi dan sosialiasi prokes.
"Ayo apa tidak ingin anak-anak kita kembali bisa sekolah tatap muka. Bertemu dengan gurunya dan teman-temannya. Sudah 2 tahun mereka tidak tidak datang ke sekolah," ucap Reni.
Penanganan Covid-19 harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
Masyarakat harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Jika ada pelonggaran PPKM akan memicu mobilitas masyarakat.
Protokol kesehatan menjadi kunci untuk mencegah penyebaran covid.
Sedangkan tugas pemerintah dengan tetap melakukan 3 T, Testing, Tracing dan Treatment. Cara ini terbukti efektif untuk menekan angka penyebaran Covid.
Dalam situasi saat ini, Reni mengapresiasi langkah taktis Pemkot Surabaya.
Mulai mengoperasikan RS darurat, membuka layanan Puskesmas 24 jam, hingga rumah sehat di setiap RW dan Kelurahan.
Hasilnya bisa dirasakan. Lonjakan covid di kota ini makin landai.
Kondisi di RS sekarang banyak yang kosong.
Ini berarti banyak pasien yang sembuh.
"Ini pertanda baik. Jadi jangan kemudian dipaksa untuk diisi entah itu satu atau dua pasien isoman. Kalau Asrama Haji masih bisa menampung, sebaiknya di isolasi di tempat itu saja," kata Reni.
Namun pemberlakuan PPKM merupakan wewenang pusat.
Kalau PPKM level 4 diperpanjang oleh pemerintah pusat dengan pertimbangan lain, maka Pemkot harus punya langkah untuk mengantisipasi dampak ekonomi di masyarakat.