Penanganan Covid
Ada Vaksin Covid-19 Tanpa Suntik dan Cukup Semprot Hidung, Tengah Dikembangkan di Thailand
Thailand dikabarkan tengah mengembangkan 2 jenis vaksin virus corona atau Covid-19 tanpa suntik, yang menggunakan metode semprotan hidung.
SURYAMALANG.COM - Wacana vaksinasi Covid-19 tanpa harus disuntik mulai muncul dan berpeluang jadi kenyataan jika penelitiannya berhasil.
Sebuah penelitian untuk membuat vaksin Covid-19 yang dilakukan hanya dengan metode semprot hidung kini tengah dikembangkan di Thailand.
Penelitian pembuatan vaksin Covid-19 model baru ini bisa jadi pilihan mereka yang takut jarum suntik.
Thailand dikabarkan tengah mengembangkan 2 jenis vaksin virus corona atau Covid-19 tanpa suntik, yang menggunakan metode semprotan hidung.
Penelitian vaksin ini disebut akan mulai diuji coba pada manusia pada akhir tahun ini.
Hal ini menyusul keluarnya hasil yang menjanjikan dalam uji coba yang dilakukan sebelumnya pada hewan tikus.
"Dikembangkan oleh Pusat Nasional untuk Rekayasa Genetika dan Bioteknologi, vaksin tersebut didasarkan pada adenovirus dan influenza," kata Wakil Juru Bicara pemerintah Thailand, Ratchada Thanadirek.
Setelah melakukan uji coba pada tikus, tahap pertama uji coba pada manusia pun harus dimulai pada akhir tahun ini.
"Namun kami masih menunggu persetujuan dari regulator makanan dan obat," jelas Thanadirek.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (11/8/2021), uji coba tersebut juga akan menguji perlindungan terhadap varian B.1.617.2 (Delta), dengan tahap kedua akan jatuh tempo pada Maret 2022.
"Jika hasilnya bagus, produksi untuk penggunaan yang lebih luas ditargetkan pada pertengahan 2022," ujar Thanadirek.
Penelitian pun telah dilakukan di negara-negara di seluruh dunia untuk mengembangkan vaksin metode semprotan hidung ini demi membantu mencegah dan menangani Covid-19.
Terutama karena lapisan hidung telah diidentifikasi sebagai titik masuk utama virus ini.
Sementara itu, vaksin lainnya buatan Thailand, yakni yang menggunakan platform messenger RNA (mRNA) dari Universitas Chulalongkorn dan virus tidak aktif yang dikembangkan oleh Universitas Mahidol, akan memulai uji coba pada manusia fase kedua di bulan ini.
Kampanye program vaksinasi Thailand sejauh ini masih mengandalkan vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.