Hukum Puasa Tasua dan Asyura Jika Lupa Membaca Niat Hingga di Siang Hari, Lengkap dengan Bacaannya

Inilah hukum lupa membaca niat puasa Tasua dan Asyura saat sahur hingga di siang hari lengkap bacaan niatnya.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Canva.com
Ilustrasi berdoa dalam artikel hukum lupa membaca niat puasa Tasua dan Asyura 

SURYAMALANG.COM - Inilah hukum lupa membaca niat puasa Tasua dan Asyura saat sahur hingga di siang hari.

Anda juga dapat menyimak bacaan niat puasa Tasua dan Asyura di akhir ulasan lengkap dengan tata caranya.

Seperti diketahui umat muslim dianjurkan puasa sunnah selama 2 haru yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Bulan Muharram.

Puasa sunnah tersebut ialah Puasa Tasua dan Puasa Asyura 9-10 Muharram yang jatuh pada 18-19 Agustus 2021.

Baca juga: Bacaan Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Lengkap Artinya & Jadwal Puasa

Umat Islam yang ingin melaksanakan Puasa Tasua dan Asyura tapi lupa membaca niat pada malam hari, boleh membaca niat setelah subuh atau pada siang hari.

Salah satu syarat boleh membaca niat puasa tasua dan puasa asyura di siang hari adalah tidak melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa hingga waktu membaca niat.

Hal-hal yang membatalkan puasa di antaranya adalah makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.

Hukum membaca puasa sunnah di pagi atau siang hari didasarkan pada hadist nabi:

“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim) seperti dilansir dari Surya.co.id.

Dijelaskan dalam hadist, awalnya Nabi Muhammad SAW tidak berniat puasa, namun karena dihadapkan pada kondisi keterbatasan, maka Nabi Muhammad memilih berpuasa.

Berikut niat dan keutamaan Puasa Asyura selengkapnya.

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala."

Artinya "Aku berniat puasa sunah Tasu’a pada hari ini karena Allah SWT."

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala."

Artinya "Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT."

Anjuran Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Ustadz Abdul Somad menjelaskan menurut pandangan ulama, terdapar anjuran puasa pada 9, 10, 11 Muharram.

"Yang paling bagus puasa itu tanggal 9, 10, 11 (Muharram)," kata Ustadz Abdul Somad.

Hari-hari tersebut dipilih untuk membedakannya dengan Puasa orang Yahudi.

"Bedakan puasa kamu dengan puasa orang Yahudi. Orang Yahudi itu puasanya cuma tanggal 10 (Muharram) saja," kata Ustadz Abdul Somad.

Penjelasan Ustadz Abdul Somad tersebut didasarkan pada hadist Ibnu Abbas, suatu ketika Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?"

Mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."

Maka Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).

Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura

  • Anjuran Rasulullah

Ada sebuah keinginan Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.

Keinginan itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:

"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)" (HR.Muslim).

  • Menghapus dosa

Puasa 'Asyura dapat mengapus dosa satu tahun yang lalu.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ. قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab,” Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Pahala puasa 'Asyura yang menghapus dosa satu tahun juga dibahas dalam hadist berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.)

“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Eko Darmoko/SURYAMALANG.COM.

Ikuti berita terkait niat puasa Tasua dan Asyuraserta Muharram lainnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved