Berita Malang Hari Ini

Empat Masalah Yang Dihadapi Mahasiswa Saat Kuliah Daring Menurut Psikolog UB

Kuliah daring  menimbulkan empat kategori permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Yaitu akademik, pribadi, keluarga, dan sosial.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Humas UB
Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Ari Pratiwi SPsi MPsi membahas tentang empat permasalahan yang dihadapi mahasiswa saat menjalani kuliah daring. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Psikolog Universitas Brawijaya (UB) Ari Pratiwi SPsi MPsi menyatakan bahwa kuliah daring  menimbulkan empat kategori permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Yaitu akademik, pribadi, keluarga, dan sosial.

Hal itu disampaikan saat mengisi acada webinar pelatihan Bimbingan dan Konseling Bagi Dosen Penasihat Akademik Batch II beberapa waktu lalu.

"Mulai permasalahan kecemasan hingga stress," kata Ary.

Pada faktor akademik, mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen.

Apalagi jika media belajar hanya PPT atau suara teks hingga koneksi internet bermasalah.

Dikatakan, kendala sinyal internet untuk daerah tertentu juga memberikan masalah tersendiri.

Sehingga mahasiswa kesulitan mencari info tugas dan mengikutinya.

Di satu sisi, banyaknya tugas ke mahasiswa tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen.

Faktor lainnya yang memberi pengaruh adalah i masalah pribadi. Contohnya jika memiliki pola pikir negatif dan over thinking. 

"Serta merasa cemas, stress, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi COVID, keluarga dan lainnya," katanya.

Sedang pada faktor keluarga pada umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa.

Misalkan  terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan. Bisa juga karena  lingkungan keluarga yang tidak support.

Kemudian menghadapi masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena COVID.

Serta adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat mahasiswa tertekan.

Sedang faktor sosial contohnya, tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan.

Serta mengalami perasaan bosan di rumah terus dan kurangnya komunikasi dengan orang lain.

Maka untuk membantu mahasiswa yang menghadap itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh dosen penasihat akademik.

"Jika ada mahasiswa konseling, jadilah pendengar. Sehingga ia bisa menemukan permasalahannya," terang dosen Psikologi di Fisip UB ini.

Ia juga menyarankan agar dosen penasihat akademik pada mahasiswa junior harus mampu menjaga rahasia, memanfaatkan jaringan pertemanan, serta memperkuat hubungan remaja dengan menyelami dunia remaja.

Seperti update tren remaja terkait bahasa gaul dan media sosial.

Sedangkan bagi mahasiswa tingkat akhir, maka tugas dosen penasihat akademik antara lain bisa menggali informasi, seperti masalah yang dihadapi, sejarah, psikososial (latar belakang keluarga dan peristiwa siginifikan).

"Dosen Pembimbing Akademik diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah pernikahan dan pengasuh," tambahnya. 

Pelatihan Konseling bagi Pembimbing Akademik diadakan Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional (P3AP) pada Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Brawijaya.

Acara diikuti 40 dosen UB. Sampai semester ganjil 2021/2022 mendatang, perguruan tinggi masih memberlakukan perkuliahan daring. Ini sudah terjadi sejak Maret 2020.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved