Warga Blimbing Malang Mengeluh Tembok Rumah Retak Terdampak Pembangunan Malang Creative Center (MCC)

SURYAMALANG, MALANG - Tembok rumah warga di sekitar lokasi pembangunan pembangunan gedung Malang Creative Center (MCC) di Kota Malang mengalami keretakan. 

Salah satunya dialami warga di Jl Borobudur Gang 4. 

Warga di sana juga mengeluhkan kebisingan dan bau solar yang menyengat imbas dari pembangunan gedung yang dibangun oleh Pemerintah Kota Malang itu.

"Kadang itu seperti gempa. Rumah saya bergetar. Tembok rumah mengalami keretakan sampai di lantai dua rumah saya," ucap Musmainah, warga RT 3 RW 8 Kelurahan Blimbing, Kota Malang, Senin (23/8).

Kejadian yang dirasakan warga ini berlangsung sejak Juni 2021 lalu ketika awal gedung MCC dibangun.

Lokasi rumah Musmainah berada tepat di belakang pembangunan gedung MCC.

Jaraknya hanya sekitar 2 meter dari depan rumahnya. Dan berbatasan dengan tembok pembatas kampung untuk memisahkan antara MCC dan rumahnya.

Bahkan, di lantai dua Musmainah bisa terlihat dengan jelas pembangunan gedung MCC yang kini sedang dalam progres pengerjaan.

"Suara dug dug itu yang saya khawatirkan. Saya sendiri sampai jatuh saat tidur di kamar bawah. Saya ingin mending rumah saya dibeli, dari pada harus mendengarkan suara kebisingan dari pagi hingga malam," ucap ibu tiga anak itu.

Keluhan warga itu tidak hanya dirasakan oleh Musmainah saja, tetangganya yang lain juga merasakan dampak dari pembangunan MCC.

Bahkan, sempat ada pertemuan antara warga terdampak, RT, RW, Camat dan lurah untuk membahas keluhan yang dialami warga.

Akan tetapi, dalam pertemuan itu belum ada titik temu dari upaya penyelesaian atas dampak pembangunan gedung MCC.

"Pokoknya kami minta rumah kami dibeli. Atau diperbaiki tapi yang memperbaiki kami. Kalau kayak gini terus kasihan suami saya yang saat ini sedang sakit diabetes," ucapnya.

Rencananya, gedung MCC yang dibangun di eks kantor PDAM Kota Malang itu akan selesai pembangunannya pada akhir tahun ini.

Akan tetapi, nantinya akan dilangsungkan juga pembangunan di tahap berikutnya pada tahun 2022 mendatang.

Mengingat pembangunan gedung yang dianggarkan senilai Rp 100 Miliar itu dibangun dengan sistem multiyears, yang dibangun dalam dua tahap.