Berita Blitar Hari Ini
Pensiunan PNS Blitar Sulap Limbah Cangkang Telur Jadi Lukisan Menarik, Laku Sampai Rp 25 Juta
Wiwik Andri Duana (69) menyulap limbah cangkang telur menjadi bahan membuat lukisan bernilai seni tinggi.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Wiwik Andri Duana (69) menyulap limbah cangkang telur menjadi bahan membuat lukisan bernilai seni tinggi.
Lukisan berbahan limbah cangkang telur karya pensiunan PNS di Pemkab Blitar itu sering jadi langganan pejabat untuk cenderamata.
"Basic saya memang seni rupa. Saya senang melukis sejak sekolah," kata Andri kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (10/9/2021).
Sejumlah lukisan wajah tokoh Indonesia mulai Bung Karno, Gus Dur, Jokowi, Khofifah, dan Pakde Karwo, terpajang di dinding teras sampai ruang tamu rumah Andri di Perumahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Lukisan-lukisan itu berbahan limbah cangkang telur karya Andri.
"Lukisan yang di rumah ini koleksi pribadi. Kalau ada yang berminat saya buatkan lagi," ujar Andri.
Andri mulai menekuni membuat lukisan dengan memanfaatkan limbah cangkang telur sejak 2014.Sebenarnya, sejak lama, Andri sudah sering membuat kerajinan termasuk lukisan dengan memanfaatkan bahan limbah.
Dia pernah membuat lukisan berbahan limbah kain perca dan dari biji-bijian.
"Blitar merupakan penghasil telur terbesar secara nasional. Di sini juga banyak pelaku usaha memanfaatkan telur. Dari situ, saya berpikir memanfaatkan limbah cangkang telur untuk lukisan," katanya.
Lukisan berbahan limbah cangkang telur karya Andri ternyata banyak peminatnya, terutama para pejabat untuk cenderamata.
Gus Ipul, juga pernah memesan lukisan berbahan limbah cangkang telur ketika masih menjabat Wakil Gubernur Jatim.
Selain untuk cenderamata, dia juga sering mendapat pesanan lukisan berbahan limbah cangkang telur untuk prewedding dan foto keluarga.
Menurutnya, melukis menggunakan bahan limbah cangkang telur memang lebih rumit dibandingkan menggunakan media cat.
Untuk membuat satu lukisan wajah, dia membutuhkan waktu paling cepat satu minggu.
Padahal, jika melukis dengan media cat dengan obyek yang sama, dia bisa menyelesaikan dalam waktu empat jam.
"Yang paling lama menata pecahan cangkang telur membentuk lukisan wajah," katanya.
Proses pembuatan lukisan berbahan limbah cangkang telur diawali dengan membuat sketsa obyek di papan tripleks atau kayu lapis.
Selesai membuat sketsa, dia baru menempelkan pecahan cangkang telur di sketsa lukisan.
"Saya menempelkan cangkang telur ke sketsa di papan tripleks menggunkan lem," ujarnya.
Setelah ditempeli cangkang telur, sketsa dibiarkan kering terlebih dulu. Selanjutnya, dia baru mewarnainya dengan cat.
"Proses mewarnai dengan cat harus berkali-kali, karena catnya meresap ke media cangkang telur," katanya.
Andri menjual lukisan berbahan limbah cangkang telur mulai Rp 1 juta sampai Rp 25 juta.
Harga lukisan ditentukan besar kecil ukuran dan tingkat kerumitan lukisan.
"Lukisan yang paling mahal pernah terjual Rp 25 juta," ujarnya.
Andri merasa bangga dengan karya lukisan berbahan limbah cangkang telur karyanya.
Lukisan berbahan limbah cangkang telur karyanya digunakan Pemkot Blitar untuk suvenir Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Kota Blitar, Selasa (7/9/2021).
Lukisan berbahan limbah cangkang telur yang diberikan untuk suvenir Presiden Jokowi juga menggambarkan tentang Jokowi.
"Judul lukisannya momong wayah (cucu). Di lukisan itu menggambarkan Presiden Jokowi sendang momong cucunya, Jan Ethes," ujarnya.
Andri membuat lukisan Presiden Jokowi itu pada 2018.
Dia memang punya keinginan untuk memberikan lukisan itu ke Presiden Jokowi.
"Pernah mau saya antar ke Solo, kebetulan saya punya saudara di Solo, tapi tidak jadi karena pandemi. Kebetulan Presiden datang ke Blitar. Akhirnya lukisannya diberikan ke Presiden lewat Pemkot Blitar," katanya.