Berita Malang Hari Ini

Klausul Pemecatan di Dalam Kontrak Pelatih Arema FC Eduardo Almeida Berdasarkan 3 Pertandingan

Klausul pemecatan tersebut berbunyi pelatih harus rela diputus kontrak sepihak jika kalah beruntun dalam tiga pertandingan kandang.

Editor: Dyan Rekohadi
Instagram/aremafcofficial
Pelatih Arema FC Eduardo Almeida saat memimpin latihan para pemainnya. 

SURYAMALANG.COM - Penampilan tim Arema FC dari 2 pertandingan BRI Liga 1 2021 tengah menjadi sorotan.

Bahkan belakangan klausul pemecatan di dalam kontrak pelatih Arema FC ikut muncul ke permukaan.

Rupanya di dalam kontrak kerjasama klub Arema FC dengan pelatih Eduardo Almeida terdapat klausul terkaitpemecatan.

Klausul itu bahkan berbunyi tegas di mana pemecatan bisa dilakukan berdasarkan hasil dari 3 pertandingan.

Klausul tersebut berbunyi pelatih harus rela diputus kontrak sepihak jika kalah beruntun dalam tiga pertandingan kandang.

Jika merujuk dari klausul itu, raport pelatih Eduardo Almeida memang belum memenuhi kriteria raport merah.

Arema FC sejauh ini baru menjalani dua pertandingan dalam kompetisi.

Dua pertandingan yang dijalani itupun tidak berakhir dengan kekalahan.

Arema FC hanya meraih hasil imbang dengan skor identik dari dua laga itu yakni 1-1.

Di laga perdana, mereka ditahan 1-1 PSM Makassar, Minggu (5/9/2021).

Satu gol Arema FC dicetak Hanif Sjahbandi melalui titik putih pada menit 22, sedangkan gol balasan disarangkan Ilham Udin menit 23.

Pada pekan kedua, Arema FC kembali meraih hasil yang sama ketika menjamu Bhayangkara FC, Minggu (12/9/2021).

Arema FC lagi-lagi harus berbagi poin setelah laga berakhir dengan skor 1-1.

Bhayangkara FC unggul lebih dulu lewat Gol Ezechiel pada menit 65 sebelum dibalas Dendi Santoso menit 72.

Tim besutan Eduardo Almeida sejatinya unggul jumlah pemain usai gelandang Bhayangkara FC, TM Ichsan diganjar kartu merah pada menit 78.

Namun, mereka gagal memaksimalkan kelebihan jumlah tersebut untuk menghasilkan gol kemenangan.

Arema FC memang belum pernah menelan kekalahan, tapi penampilan tim sudah dinilai kurang memuaskan.

Bahkan penilaian penampilan tim yang kurang memuaskan itu juga dilontarkan oleh Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.

Bila kembali merujuk dari klausul kontrak soal pemecatan pelatih, posisi Eduardo memang masih aman.

Tapi rupanya klausul pemecatan itu sudah 'diperbarui' karena sistem kompetisi musim ini yang diterapkan secara khusus.

Di dalam klausul kontrak, nahkoda asal Portugal itu dapat dilengserkan bila Arema FC mengalami tiga kekalahan di kandang.

Namun dengan adanya sistem Seri dalam kompetisi saat ini, maka dipastikan semua tim tidak ada yang bertanding di kandang sendiri.

Terkait klausul tersebut, manajemen Arema FC telah melakukan evaluasi bersama Eduardo Almeida.

Terkait klausul itu, General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo menyataka ia telah melakukan evaluasi.

Untuk sementara indikator penilaian Eduardo Almeida mengacu pada kualitas pemainan dan lawan yang dihadapi.

Ruddy menilai ada sejumlah pertimbangan yang membuat pihaknya belum memikirkan rencana memecat Eduardo Almeida.

Hal ini lantaran kompetisi baru berjalan dua pekan dan tim Arema belum mengalami kekalahan.

Menurut Ruddy, Arema FC tampil cukup apik ketika melawan PSM.

Tapi saat berjumpa Bhayangkara FC terdapat penurunan .

Dia melihat penurunan tersebut bukan sepenuhnya faktor teknik dan taktik.

Ada faktor eksternal dan faktor kualitas lawan yang mempengaruhi penurunan performa permainan.

Ruddy Widodo melanjutkan evaluasi yang dihimpun ini sudah mulai dilakukan bersama. Semua aspek tim diperbaiki secara menyeluruh baik teknik, taktik, fisik dan psikis.

Termasuk proses adaptasi waktu pertandingan yang sempat merasa jadi kendala.

“Kalau saya lihat cara bermainnya teman-teman dan kemarin itu ya faktor waktu pertandingan malam menjadi sore, kemudian karena tim yang dihadapi,” kata Ruddy Widodo dikutip dari Kompas.com.

“Dari pengamatan saya, tipe pemain tengah Arema itu kan rata-rata gelandang defense, kecuali Rafli. Itu makanya awal dicoba 4-4-2 dengan Rafli diturunkan di awal.”

“Harapannya ada yang lama menguasai bola tinggal ke depan lancar, tapi analisa di bench kemarin itu mainnya kurang flank, kurang nyayap (melebar seperti sayap),” imbuhnya.

Salah satu yang menjadi catatan besar adalah proses adaptasi para pemain asing.

Para pemain asing sebelumnya sempat kesulitan menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca di Indonesia.

“Itu juga terjadi waktu bermain di Kanjuruhan (dikandang) main malam ke sore itu ada adaptasi. Tapi kalau dari main sore ke malam itu enak adaptasinya. Itu bukan alasan tapi dari yang sudah-sudah begitu,” pungkas pria berusia 49 tahun.

Berita terkait Arema

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dua Laga Imbang, Arema FC Tak Gegabah Singgung Klausul Pemecatan Eduardo Almeida

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved