Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan September 2021, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Keutamaannya
Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Sepetember 2021, Anda juga dapat menyimak bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh lengkap dengan keutamaannya.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Sepetember 2021 yang dianjurkan di pertengahan bulan hijriyah.
Tak hanya itu, Anda juga dapat menyimak bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh lengkap dengan keutamaannya.
Diketahui selain puasa Senin Kamis, umat muslim juga dianjurkan Puasa Ayyamul Bidh tiap bulannya.
Biasanya puasa Ayyamul Bidh jatuh tiap pertengahan bulan yaitu pada tanggal 13, 14 dan 15 penanggalan Islam atau tahun hijriah.
Lantas, kapan umat Islam bisa menjalankan ibadah Puasa Ayyamul Bidh di bulan September 2021 ini?
Baca juga: Hukum Puasa Tasua dan Asyura Jika Lupa Membaca Niat Hingga di Siang Hari, Lengkap dengan Bacaannya
Seperti halnya di bulan-bulan lain, Puasa Ayyamul Bidh juga dianjurkan dikerjakan di bulan Safar 1443 Hijriah sekarang ini.
Pada bulan Safar 1443 H ini, Puasa Ayyamul Bidh akan jatuh pada tanggal 20, 21 dan 22 September 2021.
Ayyamul bidh juga sering disebut sebagai hari putih karena malam ke-13, 14, dan 15 karena bulan purnama yang muncul.
Seperti diketahui, dalam kalender Hijriah, bulan Safar adalah bulan kedua setelah Muharram.
Tahun ini 1 Safar 1443 H/2021 jatuh pada Rabu, 8 September 2021.
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Qamariyah (tahun hijriyah) untuk dilaksanakan puasa sunnah. Puasa inilah yang disebut dengan puasa ayyamul bidh.
Puasa ayyamul bidh disebut juga dengan puasa hari-hari putih.
Dalam buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi dijelaskan, hari tersebut bertepatan dengan bulan yang terang sehingga tampak putih.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh
- 13 Safar 1443 H/20 September 2021
- 14 Safar 1443 H/21 September 2021
- 15 Safar 1443 H/22 September 2021

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya).
Seperti dilansir dari Banjarmasin Post: NIAT dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Safar 1443 H.
Al-Hafidz berkata dalam Kitab Fathul Baari
"Puasa Asyura mempunyai 3 tingkatan, yang terendah berpuasa sehari saja, tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9, dan tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9 dan 11."
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun."(HR. Bukhari, no.1979)
Berpuasa disepanjang bulan Muharram adalah sebaik baik bulan untuk puasa seperti disebutkan oleh Rasulullah Shallallaahu `alayhi wa sallam dalam hadits yang disebutkan Oleh Imam Muslim :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ اْلمُحَرَّمِ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
”Sebaik baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baiknya salat setelah salat fardhu adalah salat malam” (HR. Muslim No: 2755)
Keutamaan berpuasa di bulan Safar.
Bulan Safar kerap disalahartikan sebagai bulan sial.
Padahal Bulan Safar merupakan satu di antara bulan istimewa untuk meraih banyak pahala.
Seperti bulan lainnya, Bulan Safar merupakan bulan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan.
Hari Rabu (8/9/2021), umat muslim memasuki bulan Safar 1443 H.
Ibnu Mandzur dalam Lisânul 'Arab mengatakan bahwa nama bulan safar dipilih karena waktu itu kota Mekkah kosong ditinggal oleh penghuninya.
لِإِصْفَارِ مَكَّةَ مِنْ أَهْلِهَا إِذَا سَافَرُوا
"Karena kosongnya Makkah dari penduduknya apabila mereka bepergian." dalam Ibnu Mandzur, Lisânul 'Arab, Dar el-Shâdir, Beirut, juz 4, halaman 460.
Namun sayangnya kaum jahiliyah ada yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan penuh sial dan bencana.
Pendapat itu pun segera diluruskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Safar," Sabda Rasulullah seperti diriwayatkan dalam Hadis Rasulullah. Al-Bukhari 5437, Muslim 2220, Abu Dawud 3911, Ahmad (II/327).
Beberapa peristiwa penting justru dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Safar, seperti pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah, menikahkan putrinya Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, hingga mulai berhijrah dari Makkah ke Madinah.
Ikuti berita terkait niat puasa Ayyamul Bidh serta jadwal puasa Ayyamul Bidh lainnya.
Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Eko Darmoko/SURYAMALANG.COM.