Travelling
Bukit Sepi Angin Lereng Gunung Lawu Magetan Kaya Arca Situs Kuno Majapahit, Tapi Banyak yang Hilang
Tapi sayangnya, arca situs purbakala di bukit Sepi Angin berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah disebut, sudah mulai banyak yang raib.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Wilayah Perbukitan Sepi Angin yang tepatnya berada di lereng Gunung Lawu bagian Selatan menyimpan kekayaan berupa situs yang diduga dari masa kerajaan Majapahit.
Tapi sayangnya, situs purbakala di bukit Sepi Angin berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah disebut, sudah mulai banyak yang raib.
Warga menilai Pemerintah Kabupaten Magetan tidak memberi perhatian dari keberadaan situs berupa arca yang terletak di wilayah Perbukitan Sepi Angin .
Dimungkinkan tidak hanya satu arca yang raib dari situs purbakala itu, ada beberapa.
Karena warga sekitar meski tidak secara intensif merawat, namun hafal bentuk dan nama nama arca peninggalan kerajaan kuno ini.
"Batu arca yang hilang, ada yang berbentuk wajah manusia bertaring kayak buta. Ada batu lingga, dan batu batu khas pecahan bangunan candi. Dulu kesemuanya ada di sini di hutan lereng Gunung Lawu,"kata Sarengat warga Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini.
Sarengat dan warga sekitar hafal arca arca dari situs peninggalan bersejarah itu.
Bahkan tidak hanya nama tapi bentuk secara spesifik.
Sebetulnya warga melalui desa sudah sering menyampaikan keberadaan situs kuno ini.
Tapi hingga hilang semua ini, Pemkab Magetan belum ada perhatian.
"Sejak saya masih kecil bersama teman teman sebaya, sekitar umur 11 an tahun, sering bermain ke situs kuno ini. Meski dihutan Gunung Lawu,"ujar Sarengat.
Tapi apa, batu arca yang dilihat Sarengat kecil bersama teman temannya itu, hampir seluruhnya hilang dari tempatnya.
Kini yang tersisa hanya batu- batu indentik bangunan candi berserakan, ini pun yang utuh juga sudah tidak ada ditempatnya.
"Meski batu arca itu tempatnya di pegunungan di tengah hutan. Tidak mengahalangi pencuri untuk mengambilnya dan menjualnya kepada kolektor benda bersejarah,"kata Sarengat.
Situs kuno yang berada di Bukit Sepi Angin itu diperkirakan jaman kerajaan Mojopahit sekitar 1293 masehi.
Walaupun arca arca dari Bukit Sepi Angin itu telah lama hilang, warga setempat masih berharap bisa kembali ketempatnya.
"Kami warga Dusun Wonomulyo, Genilangit, mengharap arca- arca situs kuno itu bisa kembali ketempatnya. Mustahil, tapi kalau Pemkab Magetan peduli. Pasti bisa dikembalikan. Saya yakin belum keluar dari Indonesia,"katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Joko Trihanto saat dikonfirmasi menyebut sebenarnya benda purbakala di bukit Sepi Angin tidak hilang.
Ia menyebut, setiap penemuan situs pasti tidak utuh, bukan hilang. Dimanapun penemuan situs, apalagi bangunan candi.
"Penemuan situs purbakala pasti tidak utuh. Karena selama kurun waktu ratusan tahun, pasti ada perubahan alam atau bencana dan situs situs purbakala banyak yang kena bencana," kata Joko Trihono kepada Suryamalang.com, Minggu (26/9/2021).
Joko menambahkan, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sudah datang sendiri ke lokasi penemuan situs Bukit Sepi Angin, masuk Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Magetan.
"BPCB datang ke Bukit Sepi Angin, Gunung Lawu melihat lihat kemungkinan dilakukan eksvakasi (penggalian benda purbakala) situs itu," tandas Joko Trihono.