Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Ada Beda Luka di Tubuh Tuti dan Amalia, Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Punya Cara Khusus
Inilah update dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang masih mencuri perhatian publik tanah air hingga saat ini.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Inilah update dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang masih mencuri perhatian publik tanah air hingga saat ini.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang dialami ibu dan anak bernama Tuti dan Amelia ini memang masih belum terjawab.
Saat ini, polisi tengah menalami cara pelaku membunuh ibu dan anak di Subang dengan kembali menelusuri petunjuk luka pada tubuh Tuti dan Amalia.
Seperti diwartakan sebelumnya jenazah keduanya yang ditemukan di bagasi Toyota Alphard masih begitu menyimpan misteri.
Tak ada yang tahu persis siapa sebenarnya dalang di balik kejadian mengerikan tersebut.
Kini cara pelaku habisi ibu dan anak di Subang, Jawa Barat ini mulai terungkap usai polisi kembali membongkar makam keduanya.

Hal itu dilakukan polisi demi melihat perbedaan luka di tubuh Tuti dan Amelia.
Hasil autopsi ulang menandakan adanya perbedaan yang terjadi dalam penyelidikan terkait luka di tubuh terutama penyebab asli kematian.
Autopsi telah dilakukan di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Sabtu (2/10/2021) sore.
Hingga kini, polisi belum juga menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kasus itu.
Kasus ini menarik perhatian karena tak juga menemui ujung.
Bahkan untung mengungkapnya, Polres Subang di-back up Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri.
Tim gabungan Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang pula yang mengautopsi ulang jenazah Tuti dan Amalia.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, hasil dari autopsi ulang itu nantinya akan menjadi petunjuk untuk mengungkap pelaku.
Namun, saat disinggung hasilnya seperti apa, Erdi enggan membeberkannya.
"Enggak, enggak bisa (dipublikasikan), hanya untuk kepentingan penyidik," ujar Erdi A Chaniago saat dihubungi, Senin (4/10/2021).
Seperti dikutip dari Tribun Jabar: KASUS SUBANG, Kata Polisi Mengenai Hasil Autopsi Ulang Jenazah Tuti dan Amalia, Menuju Ending?
Hasil autopsi itu, kata dia, akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan dan mencari kesesuaian penyebab kematian dengan bukti dan petunjuk baru.
"Mereka mengevaluasi dan menganalisis untuk melakukan tindakan ke depannya disesuaikan hasil dari autopsi itu," katanya.
Pun demikian saat ditanya petunjuk baru yang telah dikantongi penyidik, Erdi enggan menjelaskan.
"Itu hanya untuk konsumsi penyelidikan. Iya tentu saja (untuk ungkap pelaku)," ucapnya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, tujuan dilakukan autopsi ulang untuk memastikan temuan baru tim penyidik.
Erdi menjelaskan, autopsi itu juga diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
Dalam proses autopsi tersebut, tim forensik menelisik dan memastikan luka pada korban, dan penyebab kematian.
Dari autopsi ini juga kata Erdi, dapat diketahui apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak dan waktu kematian korban.
Lebih dari itu, temuan baru polisi mengarah ke barang bukti benda atau alat yang digunakan pelaku rajapati saat mengeksekusi korban.
Artinya tim forensik mencari tahu petunjuk baru dari alat yang digunakan pelaku rajapati saat mengeksekusi korban.
Tim forensik memastikan apakah alat tersebut berasal dari benda tumpul atau benda tajam.
Dari pemeriksaan awal sebelumnya pernah dijalaskan, dugaan polisi alat yang digunakan pelaku mengeksekusi korban benda tumpul.
Benda tersebut adalah papan penggilasan untuk mencuci pakaian.
Hal ini diungkap oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Saat itu ia menjelaskan dugaan korban meninggal dunia akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.
Adapun papan penggilasan yang diduga untuk mengeksekusi korban itu terbuat dari kayu.
Dugaan itu diambil dari temuan di TKP petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.
Saat itu, AKBP Sumarni juga menjelaskan dugaan sementara bahwa korban Tuti dipukul saat sedang tidur.
Hal ini karena melihat di tubuh korban tidak ada tanda perlawanan atau tanda-tanda kekerasan.
Namun, berbeda halnya dengan Amalia yang diduga sempat memberikan perlawanan.
Pada tubuh Amalia ditemukan bekas pukulan.
Demikian, dari dugaan sementara dalam pemeriksaan awal temuan di TKP, apakah polisi menemukan petunjuk baru dari autopsi ulang tersebut.
Dijelaskan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago tujuan dilakukan autopsi ulang itu untuk memastikan temuan baru tim penyidik.
Selain itu, Erdi mengatakan autopsi itu juga dilakukan untuk mencocokkan bukti dan petunjuk baru tim penyidik.
“Kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Adapun soal temuan baru kasus Subang itu, kata Kombes Pol Erdi A Chaniago penyidik tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.
Autopsi ini dilakukan oleh tim forensik, tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.
Ikuti berita terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang dan lainnya.
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM