Tangis Istri Muda Yosef Dituduh Sewa Pembunuh Untuk Habisi Ibu dan Anak di Subang, Curhatnya Disorot

Berikut curahan hati istri muda Yosef, Mimin Mintarsih (51) usai namanya terseret dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Kolase YouTube Kompas TV dan TV One
Potret Mimin Mintarsih (kanan) dan Yosef Hidayah (kiri) 

SURYAMALANG.COM - Berikut curahan hati istri muda Yosef, Mimin Mintarsih (51) usai namanya terseret dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan kini Mimin Mintarsih mengaku ruang geraknya terbatas pasca Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas secara misterius.

Ibu dan anak di Subang tersebut ditemukan tewas di bagasi Toyota Alphard pada (18/8/2021) lalu.

Namun hingga saat ini kematian misterius yang dialami ibu dan anak yang bernama Tuti dan Amelia ini memang masih belum terjawab.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diduga Terekam CCTV, Punya Akses Bebas Keluar Masuk Rumah

Pasalnya tak ada yang tahu persis siapa sebenarnya dalang di balik kejadian mengerikan tersebut.

Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut diduga sudah merencanakan aksi pembunuhan tersebut.

Tak hanya itu, pelaku juga diduga pembunuh profesional alias pembunuh bayaran karena minimnya jejak yang ditinggalkan dilokasi kejadian.

Sehingga, polisi kesulitan untuk mengungkap sosok pelaku dibalik pembunuhan Tuti dan Amalia.

Bahkan, polisi sampai kembali mebongkar makam Tuti dan Amalia untuk dilakukan autipsi ulang.

"Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa, yang kemungkinan terencana.

Ya tentunya kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk menemukan tersangkanya," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat.

Mimin Mintarsih (51) istri muda Yosef (55) saat selesai mendoakan kedua korban perampasan nyawa di Tempat Pemakaman Umum
Mimin Mintarsih (51) istri muda Yosef (55) saat selesai mendoakan kedua korban perampasan nyawa di Tempat Pemakaman Umum (Dwiky Maulana Vellayati/Tribun Jabar )

Disisi lain, istri muda Yosef Mimin tak terima jika dituding telibat dalam pembunuhan Tuti dan Amalia.

Bahkan, Mimin berani bersumpah bahwa dia bukanlah pembunuh ibu dan anak di Subang.

Ia menegaskan tudingan dirinya menyewa pembunuh bayaran alias algojo untuk menghabisi korban adalah tuduhan keji.

"Saya bersumpah tidak pernah menyuruh (orang) atau merencanakan (perampasan nyawa). Saya tidak tahu menahu," katanya.

Mimin mengaku, saat awal kejadian, banyak yang bersimpati kepadanya.

Namun, saat ini banyak tudingan yang tak mendasar ditunjukan kepadanya.

Ia mengaku, banyak tudingan miring padanya meskipun polisi belum mengungkap sosok pelaku sebenarnya.

"Waktu kejadian mereka itu pada simpati. Tapi mereka kesini-sini itu yang lihat ya Allah bikin saya tertekan, saya merasa kok gini kok saya yang dipojokan," katanya.

Seperti dikutip dari Tribun Jabar: Tertekan Dituduh Pelaku Kasus Subang, Mimin Bersumpah Tidak Sewa Orang untuk Habisi Tuti dan Amalia.

Sebelumnya cara pelaku habisi ibu dan anak di Subang, Jawa Barat ini mulai terungkap usai polisi kembali membongkar makam keduanya.

Hal itu dilakukan polisi demi melihat perbedaan luka di tubuh Tuti dan Amelia.

Hasil autopsi ulang menandakan adanya perbedaan yang terjadi dalam penyelidikan terkait luka di tubuh terutama penyebab asli kematian.

Autopsi telah dilakukan di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Sabtu (2/10/2021) sore.

Hingga kini, polisi belum juga menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kasus itu.

Kasus ini menarik perhatian karena tak juga menemui ujung.

Bahkan untung mengungkapnya, Polres Subang di-back up Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri.

Tim gabungan Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang pula yang mengautopsi ulang jenazah Tuti dan Amalia.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, hasil dari autopsi ulang itu nantinya akan menjadi petunjuk untuk mengungkap pelaku.

Namun, saat disinggung hasilnya seperti apa, Erdi enggan membeberkannya.

"Enggak, enggak bisa (dipublikasikan), hanya untuk kepentingan penyidik," ujar Erdi A Chaniago saat dihubungi, Senin (4/10/2021).

Seperti dikutip dari Tribun Jabar: KASUS SUBANG, Kata Polisi Mengenai Hasil Autopsi Ulang Jenazah Tuti dan Amalia, Menuju Ending?

Hasil autopsi itu, kata dia, akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan dan mencari kesesuaian penyebab kematian dengan bukti dan petunjuk baru.

"Mereka mengevaluasi dan menganalisis untuk melakukan tindakan ke depannya disesuaikan hasil dari autopsi itu," katanya.

Pun demikian saat ditanya petunjuk baru yang telah dikantongi penyidik, Erdi enggan menjelaskan.

"Itu hanya untuk konsumsi penyelidikan. Iya tentu saja (untuk ungkap pelaku)," ucapnya.

Pembongkaran kembali makam Tuti dan Amalia kasus Subang (Tribun Jabar)
Pembongkaran kembali makam Tuti dan Amalia kasus Subang (Tribun Jabar) 

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, tujuan dilakukan autopsi ulang untuk memastikan temuan baru tim penyidik.

Erdi menjelaskan, autopsi itu juga diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.

Dalam proses autopsi tersebut, tim forensik menelisik dan memastikan luka pada korban, dan penyebab kematian.

Dari autopsi ini juga kata Erdi, dapat diketahui apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak dan waktu kematian korban.

Lebih dari itu, temuan baru polisi mengarah ke barang bukti benda atau alat yang digunakan pelaku rajapati saat mengeksekusi korban.

Artinya tim forensik mencari tahu petunjuk baru dari alat yang digunakan pelaku rajapati saat mengeksekusi korban.

Tim forensik memastikan apakah alat tersebut berasal dari benda tumpul atau benda tajam.

Dari pemeriksaan awal sebelumnya pernah dijalaskan, dugaan polisi alat yang digunakan pelaku mengeksekusi korban benda tumpul.

Benda tersebut adalah papan penggilasan untuk mencuci pakaian.

Hal ini diungkap oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Saat itu ia menjelaskan dugaan korban meninggal dunia akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.

Adapun papan penggilasan yang diduga untuk mengeksekusi korban itu terbuat dari kayu.

Dugaan itu diambil dari temuan di TKP petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.

Saat itu, AKBP Sumarni juga menjelaskan dugaan sementara bahwa korban Tuti dipukul saat sedang tidur.

Hal ini karena melihat di tubuh korban tidak ada tanda perlawanan atau tanda-tanda kekerasan.

Namun, berbeda halnya dengan Amalia yang diduga sempat memberikan perlawanan.

Ikuti berita terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang dan lainnya.

Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Eko Darmoko/SURYAMALANG.COM.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved