Berita Arema Hari Ini
Persija Vs Arema FC Bakal Diselimuti Aroma Italia dan Portugal, Reuni 2 Pelatih Berdarah Eropa
Persija Vs Arema FC Bakal Diselimuti Aroma Italia dan Portugal, Reuni 2 Pelatih Berdarah Eropa
Penulis: Eko Darmoko | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Aroma Italia dan Portugal bakal terasa dalam big match antara Persija Jakarta vs Arema FC di pekan ketujuh seri kedua BRI Liga 1 2021.
Sabung akbar Macan Kemayoran vs Singo Edan akan digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021) malam.
Kedua tim sama-sama diracik oleh pelatih asing dari benua Eropa dengan tradisi sepak bola yang moncer.
Persija Jakarta dilatih oleh Angelo Alessio dari Italia, sedangkan Arema FC dilatih oleh Eduardo Almeida dari Portugal.
Selain kehadiran Eduardo Almeida, nuansa Arema FC memang terasa sangat Portugal.
Baca juga: Begini Kondisi Terakhir Arema FC Jelang Menghadapi Persija Jakarta di Seri Kedua BRI Liga 1 2021
Baca juga: Arema FC, Persib Bandung Atau Persis Solo? Ke Mana Irfan Bachdim Menentukan Pilihannya
Pemain-pemain asing dari negara asal Cristiano Ronaldo itu menjadi pilihan Singo Edan dalam mengisi slot legiun asing di musim ini.
Di lini depan dan belakang, Arema FC memercayakannya pada duo Portugal, yakni Carlos Fortes dan Sergio Silva.
Pada posisi kiper, Arema FC memilih Adilson Maringa yang pernah merasakan atmosfer Liga Portugal.
Selanjutnya, ada gelandang jepang yang direkrut Arema FC, yakni Renshi Yamaguchi.
Renshi Yamaguchi meskipun dari Jepang, ternyata ia memiliki kedekatan dengan Eduardo Almeida.
Renshi Yamaguchi memang bukan sosok asing bagi pelatih Arema, Eduardo Almeida.
Pemain Jepang yang baru pertama kali berkarir di Indonesia bersama Arema FC itu ternyata sebelumnya pernah menjadi pemain asuhan Eduardo Almeida saat masih menjadi pelatih di klub asal Thailand, Ubon FC tahun 2018-2019.
"Bagi saya dia (Renshi Yamaguchi) sosok pemain yang profesional. Saya tahu bagaimana dia, gaya bermainnya saya tahu semua."
"Sehingga saya putuskan mengajak dia bergabung ke Arema FC," kata Eduardo Almeida kepada SURYAMALANG.COM, beberapa waktu yang lalu.
Renshi juga menilai Eduardo Almeida sebagai sosok pelatih yang profesional.
Sehingga ia mau diajak untuk menjadi bagian dari skuad pelatih asal Portugal itu.
"Coach Eduardo sosok pelatih profesional. Ia pelatih yang tidak membeda-bedakan antara pemain lokal ataupun asing. "
"Saat di Thailand, dia tidak hanya melulu membahas masalah teknik dan taktik saja, tapi juga membahas masalah lain yang membuat kedekatan antara pemain dan pelatih semakin akrab," ujar Renshi Yamaguchi.
Terkait pilihan Eduardo Almeida terhadap striker Carlos Fortes, ia sebelumnya mengamati sejumlah striker, namun pilihannya jatuh pada Fortes.
Ada sejumlah alasan yang akhirnya membuat Carlos Fortes yang menjadi pilihan Eduardo Almeida untuk Arema.
Baginya, pemain berusia 26 tahun itu adalah pilihan terbaik dari semua pilihan yang tersedia.
Carlos Fortes musim lalu bermain untuk klub Liga 2 Portugal, Vilafranquense.
Tampil dalam 25 laga, penyerang berambut gimbal itu mencetak dua gol.
"Kami putuskan memilih Carlos setelah menganalisa."
"Dia punya kualitas, terbaik dari pilihan yang ada."
"Yang terpenting dia mau bermain di sini, dan ingin bantu tim ini," imbuhnya.
Carlos Fortes juga tergolong pemain dengan tipe versatile favorit Eduardo Almeida.
Eks pelatih Semen Padang ini memang suka dengan pemain multiposisi.
"Dia ini pemain versartile, bisa main di semua posisi lini depan."
"Bukan cuma sebagai penyerang tengah, tapi bisa di sayap kanan maupun kiri," pungkasnya.
Perburuan Eduardo Almeida pada pemain-pemain berkebangsaan Portugal atau yang bersinggungan dengan Portugal diawali dengan perekrutan kiper Adilson Maringa dari UD Vilafranquense.
Adilson Maringa datang lebih awal ke Arema bersama gelandang Jepang Renshi Yamaguchi, sebelum manajemen memperkenalkan Carlos Fortes dan Sergio Silva.
Meskipun Maringa berasal dari Brasil, namun koneksi Portugal disinyalir membuat Eduardo meminangnya.
Untuk Adilson Maringa, Eduardo telah mengumpulkan data kiper asal Brasil dengan mengikuti Super League dan liga duanya Portugal.
Eduardo pun berani menjawab keraguan Aremania pada Adilson yang diketahui sebelumnya adalah pemain UD Vilafranquense, klub Liga 2 Portugal yang terdegradasi ke Liga 3.
Bagi Arema FC, Maringa merupakan kiper pilihan dari beberapa kandidat kiper yang akan direkrut.
Almeida menegaskan agar semua pihak jangan meremehkan Adilson.
"Memang dalam kondisi klub sebelumnya terdegradasi itu tidak begitu menguntungkan."
"Tapi dia (Adilson Maringa, red) ke sini untuk membuktikan bahwa dia layak membantu tim ini agar lebih baik lagi khususnya di posisi kiper," kata Eduardo Almeida, Rabu (23/6/2021).
Kini, dengan adanya Sergio Silva, maka Arema FC sudah menggenapi slot pemain asing yang kesemuanya beraroma Portugal.
Manajemen klub beralias Singo Edan pun mengonfirmasi perihal eksistensi Sergio Silva yang bakal menuju Malang.
"Stoper asing sudah datang di Indonesia. Semua syarat sudah terpenuhi dan kini melakukan karantina di Jakarta," kata Media officer Arema FC, Sudarmaji dalam rilis tim Arema FC, Minggu (22/8/2021) siang.
Nantinya di Jakarta, Sergio Silva akan menjalani karantina selama satu pekan, sebelum akhirnya gabung untuk melakoni persiapan jelang kompetisi, Jumat (27/8/2021) mendatang.
"Doakan proses karantina berjalan dengan lancar. Setelah karantina selesai akan segera meluncur ke Malang untuk menjalani tes medis."
"Jika tes medis berlangsung dengan lancar dan semua dipastikan baik. Maka akan segera bergabung dengan tim untuk menjalani latihan sebagai persiapan Liga 1 2021/2022," jelasnya.
Sergio Silva datang ke Arema FC sebagai pemain asing yang keempat, menggenapi slot pemain asing untuk Liga 1 2021.
Persija Rasa Italia
Persija Jakarta aroma Juventus akan dihadapi Arema FC di pembukaan seri kedua atau pekan ketujuh BRI Liga 1 2021.
Persija Jakarta kini dilatih pelatih asal Italia, Angelo Alessio, yang memiliki reputasi mentereng bersama Juventus dan klub Liga Italia lainnya.
Sabung akbar Macan Kemayoran vs Singo Edan ini akan digeber pada Minggu (17/10/2021).
Jelang pertandingan ini, ada baiknya menyimak riwayat singkat pelatih Angelo Alessio.
Pelatih kelahiran Italia, 29 April 1965 itu ditunjuk sebagai pelatih kepala Persija Jakarta sejak 10 Juni 2021.
Sebelumnya, Angelo Alessio kenyang pengalaman menjadi asisten pelatih ternama sekaligus legenda Italia, Antonio Conte, dikutip SURYAMALANG.COM dari wearemania.net.
Kariernya sebagai pesepak bola profesional dimulai dari klub Serie A, Avelino pada tahun 1984, sebelum akhirnya gabung tim besar Juventus pada tahun 1987 hingga 1992.
Gelar ganda, juara Coppa Italia dan Piala UEFA dimenangkannya pada tahun 1990.
Selepas dari Juventus, Angelo Alessio hengkang ke klub Serie A lainnya, Bari, Cosenza di Serie B, dan kembali ke Avellino yang membesarkan namanya.
Angelo Alessio mengakhiri karier sepak bolanya pada tahun 1998 usai mengakhiri kontrak di Modena.
Karier kepelatihan Angelo Alessio bermula dari Napoli, menjabat sebagai pelatih tim junior sebelum diangkat sebagai asisten pelatih tim utama pada tahun 2002.
Sebelum ke Persija Jakarta, jalan panjang berliku ditempuhnya di klub maupun level tim nasional.
Pada tahun 2004 hingga 2008, Angelo menjajal jabatan sebagai pelatih kepala sejumlah klub Serie C2, mulai dari Imolese, Massese, hingga SPAL.
Potensinya sebagai pelatih mulai tercium saat ikut menjadi asisten pelatih Antonio Conte membawa Siena promosi ke Serie A pada tahun 2010.
Prestasi itu membawanya bersama Conte kembali ke Juventus, tim tempatnya pernah bermain dulu.
Bersama Si Nyonya Tua, tiga gelar scudetto Serie A dan dua Piala Super Italia dibukukannya sebagai asisten pelatih sepanjang tahun 2011-2014.
Setelah sempat menjadi pelatih caretaker pada Oktober hingga Desember 2012, Angelo kembali ikut Conte yang diangkat sebagai pelatih Timnas Italia pada tahun 2014-2016.
Usai EURO 2016, saat Conte menjabat sebagai pelatih Chelsea, Angelo pun ikut mencicipi atmosfer Liga Premier Inggris.
Jabatan sebagai pelatih kepala kembali diembannya lagi saat berpisah dengan Conte dan menerima pinangan klub Liga Utama Skotlandia, Kilmarnock pada tahun 2019.
Setelah timnya finish di peringkat kelima klasemen akhir, kontrak Angelo tak diperpanjang.
Berita terkait Arema dan Persija Jakarta