Update Kondisi Mahasiswa Dismackdown Polisi Saat Unjuk Rasa di Tangerang, Dirawat di Rumah Sakit

Fariz merupakan korban dari seorang polisi Brigadir NP yang tiba-tiba saja membantingnya kala pengamanan unjuk rasa di depan Gedung Pemkab Tangerang

Editor: Dyan Rekohadi
Tribun Jakarta / Istimewa
Brigadir NP (kiri) saat melakukan smacdown atau membanting tubuh M Fariz saat melakukan unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021) (Foto Kiri) dan kondisi M Fariz terkini yang tengah dirawat di rumah sakit 

SURYAMALANG.COM - Kondisi M Fariz, mahasiswa yang jadi korban SmackDown (dibanting) polisi saat aksi unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang , Rabu (13/10/2021) kini dirawat di rumah sakit.

Fariz merupakan korban dari seorang polisi Brigadir NP yang saat itu tiba-tiba saja membantingnya kala pengamanan unjuk rasa di depan Gedung Pemkab Tangerang.

Peristiwa itu jadi viral setelah video yang menggambarkan jelas aksi smackdown oleh oknum polisi itu menyebar di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang mahasiswa awalnya dipiting oleh oknum polisi itu.

Kemudian, ia terlihat digendong, diangkat hingga dibanting ke lantai lantai beton.

Mahasiswa yang belakangan diketahui sebagai M Fariz itu pun tampak terkulai lemas hingga kejang-kejang.

Fariz kini dikabarkan sedang dirawat di Rumah Sakit Ciputra Hospital, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Kondisi terakhir Fariz itu diketahui dari rekaman yang diterima awak media.

Dalam rekaman itu Fariz menyebutkan dirinya sedang dirawat di Rumah Sakit Ciputra Hospital, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, sejak Kamis (14/10/2021) malam.

"Pundak, leher kayak enggak bisa digerakin, sama kepala agak kliyengan," kata Fariz melalui rekaman suara yang diterima TribunJakarta.com (Grup SURYAMALANG.COM), Jumat (15/10/2021).

Bukan hanya itu saja, dirinya yang tampak terbaring di kasur rumah sakit juga mengalami kesulitan bernapas.

"Sama tadi pagi sedikit muntah-muntah sama engap," sambung Fariz.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Fariz saat ini harus rawat inap di rumah sakit tersebut.

Maksudnya untuk mempersiapkan diri menjalani general check up.

 "Dia harus rawat inap untuk persiapan general check-up. Nanti akan jalani pemeriksaan, salah satunya ada cek darah juga," ujar Zaki.

Sementara itu, sebelum dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Ciputra Hospital, Fariz juga dilakukan cek kesehatan dan kondisinya di Rumah Sakit Harapan Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Dijelaskan, Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya, dr Effie Koesnandar, berdasarkan hasil pemeriksaan, nyeri atau pusing yang dialami Faeiz juga bisa disebabkan oleh komorbid atau penyakit penyerta.

"Jadi ternyata dia (Fariz) ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga. Dan gejala yang dirasanya kini sama dengan gejala komorbidnya. Tapi, untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up," jelasnya.

Dia embenarkan di tubuh korban terdapat memar dibagian leher dan pundak, yang diduga itu muncul pasca kekerasan yang dialaminya oleh brigadir NP.

"Ada memar di lehernya, pundak juga, dan untuk memastikan secara detail, harus general check up," jelas Effie.

Fariz sendiri sebelumnya telah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan baik.

Dimana tidak ada keretakan atau faktur, usai dibanting oleh brigadir NP.

Permintaan Maaf

Setelah menjadi viral di medsos , oknum polisi  Brigadir NP yang beraksi ala smackdown kepada M Fariz seorang mahasiswa di Kabupaten Tangerang akhirnya meminta maaf secara terbuka.

Berlokasi di Mapolresta Tangerang, pada Rabu (13/10/2021) malam, NP meminta maaf langsung kepada korbannya, M Fariz di depan ayahanda.

"Saya meminta maaf kepada Mas Fariz, atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas berbuatan saya, kepada keluarga," kata NP.

Usai meminta maaf, NP langsung bersalaman dan memeluk Fariz sebagai bentuk penyesalan.

Tak lupa, NP juga cium tangan ayahanda dari Fariz.

Sementara selama permintaan maaf tersebut, Fariz terus memegang leher sebelah kanan dan kirinya.

Sembari melakukan pijitan kecil seakan meredakan rasa sakit yang masih dirasanya. 

Yang janggal, korban M Fariz justru tidak membalas 'pelukan perdamaian' dari Brigadir NP dan tetap melipat tangannya.

Brigadir NP (kiri) minta maaf kepada Fariz (kanan) karena perbuatan kasarnya bertindak ala smackdown saat melakukan unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021) malam. Tampak bahasa tubuh Fariz yang tidak membalas pelukan NP, tangganya tetap dilipat di depan dada
Brigadir NP (kiri) minta maaf kepada Fariz (kanan) karena perbuatan kasarnya bertindak ala smackdown saat melakukan unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021) malam. Tampak bahasa tubuh Fariz yang tidak membalas pelukan NP, tangganya tetap dilipat di depan dada (Tribun Jakarta)

Ternyata, Mahasiswa Fariz tetap meminta aksi brutal Brigadir NP ditindaklanjuti secara hukum dan adil

Walau sudah menerima permohonan maaf dari Brigadir NP, nampaknya bukan jadi titik dari kasus kekerasan yang menimpa Fariz.

"Menerima permohonan maaf tersebut, kalau lupa enggak, saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan reflek tersebut," tegas Fariz.

Dia berharap, dugaan tindakan kekerasan ini tidak lagi terjadi pada mahasiswa lain yang sekedar menyampaikan aspirasi. 

"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan," katanya.

Sementara, bukan hanya Brigadir NP saja yang meminta maaf.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro juga menyampaikan maafnya atas nama institusi Polri. 

"Kalau tadi yang bersangkutan, meminta maaf secara pribadi kepada korban. Kalau saya, Kapolresta Tangerang, meminta maaf kepada seluruh  mahasiswa. Bapak Kapolda juga tadi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tadi, di mana oknum NP bertindak di luar SOP," kata Wahyu.

Seperti diketahui, M Fariz jadi korban smackdown kepolisian sampai terbanting dan kejang-kejang saat mengikuti unjuk rasa di depan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Aksi itu pun viral sampai terdengar di telinga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Mabes Polri pastikan sanksi tegas Brigadir NP

Polri menyebut Brigadir NP bakal diberikan sanksi meskipun telah meminta maaf kepada mahasiswa yang dibanting saat aksi unjuk rasa di Tangerang, Banten.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan permintaan maaf tidak akan menghilangkan sanksi atas perbuatan yang telah dilakukannya kepada korban.

"Kami tunggu ini kan masih berproses masih dijalani ya. Artinya bukan dengan permohonan maaf selesai tetapi sudah disampaikan tadi perintah Kapolda untuk menarik kasus tersebut dari Polres ke Div Propam," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Menurutnya, Kapolda Banten juga telah meminta agar Propam Polri menindak tegas terhadap Brigadir NP.

Dia akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

"Penanganan ini akan dilakukan dengan tegas terhadap oknum yang bersangkutan sesuai dengan aturan perundangan undangan yang berlaku tentu dasar kita adalah undang-undang aturan," ujarnya.

Di sisi lain, Ramadhan menambahkan kasus ini juga bisa pelajaran bagi anggota lainnya agar tidak melakukan tindakan yang menyalahi prosedur.

Polri memastikan akan menindak setiap pelanggaran yang dilakukan anggotanya.

"Tentu juga ada pengawasan setiap anggota yang melakukan perbuatan apakah itu perbuatan disiplin perbuatan pidana tentu akan mendapat proses. Sekali lagi resiko bagi anggota yang melakukan perbuatan akan mendapat risiko. Sekali lagi tindakan tegas tentu pimpinan polri tidak akan melindungi yang melakukan perbuatan sampai mencoreng nama baik Polri," tukasnya.

*Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mahasiswa Korban 'Smackdown' Polisi di Tangerang Masuk RS: Pundak dan Leher Tak Bisa Digerakkan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved