Berita Arema Hari Ini
Arema FC Didenda Rp 10 Juta, Persebaya Rp 5 Juta, Persib Rp 50 juta, Hasil Sidang Komdis PSSI
Denda Rp 10 juta bagi Arema FC itu merupakan sanksi dari pelanggaran kartu merah Jayus Hariono di laga pembuka Liga 1 2021.
SURYAMALANG.COM - Arema FC mendapat sanksi denda sebesar Rp 10 juta dari Komdis Komite Displin (Komdis) PSSI.
Sanksi denda yang harus dibayar manajemen Arema FC itu bukanlah hukuman untuk kasus pelanggaran baru dalam pelaksanaan kompetisi Liga 1 2021.
Denda Rp 10 juta bagi Arema FC itu merupakan sanksi dari pelanggaran kartu merah Jayus Hariono di laga pembuka Liga 1 2021.
Selain Arema FC, Persebaya Surabaya juga mendapat denda Rp 5 juta karena pemainnya yang melanggar fairplay.
Sementara Persib Bandung mendapat sanksi denda Rp 50 juta karena melakukan pelanggaran dengan adanya tamu VIP yang masuk ke ruang ganti tim.
Hukuman atau sanksi dari hasil sidang Komdis PSSI itu disampaikan di laman resmi PSSI, Rabu (20/10/2021).
Ada 12 pelanggaran yang ditetapkan sanksinya, termasuk sanksi berupa denda.
PSS Sleman menjadi salah satu klub Liga 1 yang paling besar menerima hukuman atau denda dari Komdis PSSI.
PSS Sleman menerima denda sebanyak 100 juta karena pelanggaran terlambat kick-off dari waktu yang telah ditentukan.
Denda dari Komdis PSSI diberikan bukan hanya dalam satu kali pelanggaran, PSS Sleman tercatat dua kali terlambat kick-off.
Pertama PSS terlambat saat menghadapi Persija Jakarta pada 5 September 2021.
Setelah itu keterlambatan kembali dilakukan pada saat melawan Arema FC pada 19 September 2021.
Tak hanya PSS yang kena sanksi karena keterlambatan tersebut, tetapi beberapa klub juga dikenai sanksi yang sama.
Beberapa klub yang juga datang terlambat dan kena sanksi yakni Madura United, Persela Lamongan, dan PSM Makassar.
Sementara itu, Persib Bandung juga harus membayar denda sebanyak Rp50 juta Rupiah
Hal ini terjadi saat Persib Bandung sedang melawan Persita Tangerang pada 11 September 2021 lalu.
Tim berjulukan Maung Bandung itu berhak mendapatkan sanksi karena dinilai tidak mematuhi aturan yang ada.
Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 ini digelar dalam situasi pandemi Covid-19 dan untuk keluar masuknya orang ke stadion dibatasi.
Dalam stadion sendiri hanya diperbolehkan sebanyak 299 orang yang ada di stadion, apalagi untuk masuk ke ruang ganti.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejak awal sudah mengatakan bahwa untuk klub hanya diperbolehkan membawa 25 pemain untuk masuk stadion ataupun ruang ganti.
Dengan aturan itu, tentunya mau tidak mau klub harus mematuhi aturan yang ada.
Tetapi karena Persib tak mematuhi aturan itu, maka mereka diganjar denda sebesar Rp50 juta rupiah.
Berbeda dengan beberapa klub lainnya yang juga mendapatkan harus kena sanksi karena dalam satu pertandingan terdapat pelanggaran berlebihan.
Seperti Borneo FC, Barito Putera, dan PSM Makassar yang mendapatkan kartu kuning lebih dari lima dalam satu pertandingan.
Masing-masing klub dipastikan menerima sanksi dan harus membayar denda sebanyak Rp 50 juta rupiah.
Sementara ada beberapa klub seperti Arema FC dan Persebaya Surabaya yang mendapatkan sanksi karena pemainnya melanggar fair-play.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing pun mengatakan bahwa dalam sejak Liga 1 mulai memang sudah ada 12 pelanggaran dengan berbagai macam jenisnya seperti yang terjadi di atas.
Menurutnya, sebagai klub profesional seharusnya klub-klub Liga 1 itu paham, tetapi karena mereka tetap melanggar maka sanksi itu diberikan.
“Kalau paling banyak terlambat kick-off itu saja, ketidak disiplinan para pemain dalam mengatur waktu, sehingga terlambat satu menit saja langsung kita sidangkan,” ujar Erwin Tobing dalam jumpa pers.
“Sesuai dengan berkas yang dikirim oleh LIB. Mau terlambat satu atau dua menit akan langsung kami sidang. Tentu ada hukumannya dan hukumannya itu denda sesuai ketentuan Liga 1 Rp50 juta,” ucapnya.
“Kemudian yang akumulasi kartu kuning. Liga 1 harusnya paham ya kenapa harus banyak pelanggaran-pelanggaran di Liga 1. Itu mereka harusnya lebih paham.”
Denganhasil sidang Komdis PSSI ini sebanyak 10 klub harus menerima sanksi dan membayar denda yang diterima mereka meski Liga 1 baru bergulir selama tujuh pekan.
Berikut Daftar Sanksi yang Diterima Klub:
1. Jayus Hariono (Arema FC)
Bentuk pelanggaran: melanggar fair-play
Waktu: PSM Makassar vs Arema FC, 5 September 2021
Hukuman: Denda Rp 10 juta dan larangan dua pertandingan
2. PSS Sleman
Bentuk pelanggaran: Terlambat kick-off
Waktu PSS Sleman vs Persija Jakarta, 5 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
3. Madura United
Bentuk pelanggaran: Terlambat kick-off
Waktu: Madura United vs PSM Makassar, 12 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
4. PSM Makassar
Bentuk pelanggaran: Terlambat kick-off
Waktu: Madura United vs PSM Makassar. 12 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
Bentuk pelanggaran: Tamu VIP masuk ruang ganti tim
waktu: Persita vs Persib Bandung, 11 September 2021
Hukuman: Rp 50 juta
6. Persela Lamongan
Bentuk pelanggaran: Terlambat kick-off
Waktu: Persela Lamongan vs Persita Tangerang, 17 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
7. PSM Makassar
Bentuk pelanggaran: dalam satu pertandingan mendapatkan 5 kartu kuning
Waktu: PSM Makassar vs Persebaya, 18 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
8. Leonard Tupamahu (Bali United)
Bentuk pelanggaran: melanggar fair-play
Waktu: Bali United vs Persib Bandung, 18 September 2021
Hukuman: denda Rp 10 juta dan larangan bermain satu pertandingan
9. PSS Sleman
Bentuk pelanggaran: Terlambat kick-off
Waktu: PSS Sleman vs Arema FC, 19 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
10. Rizky Ridho (Persebaya Surabaya)
Bentuk pelanggaran: melanggar fair-play
Waktu: Persebaya vs Bhayangkara FC, 24 September 2021
Hukuman: denda Rp 5 juta dan larangan bermain 1 pertandingan
11. Borneo FC
Bentuk pelanggaran: dalam satu pertandingan mendapatkan 7 kartu kuning
Waktu: Borneo FC vs Bali United, 24 September 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta
12. Barito Putera
Bentuk pelanggaran: dalam satu pertandingan mendapatkan 7 kartu kuning
Waktu: Barito Putera vs Bhayangkara FC, 3 Oktober 2021
Hukuman: denda Rp 50 juta