Ikut Kejuaraan YUZU Isotonic Akmil Open 2021, 2 Pebulu Tangkis Jaga Asa Kembali ke Pelatnas PBSI
Kejuaraan YUZU Isotonic Akmil Open 2021 menjadi momentum pembuktian bagi Fitriani dan Serena Kani
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kejuaraan YUZU Isotonic Akmil Open 2021 menjadi momentum pembuktian bagi Fitriani dan Serena Kani setelah kedua pebulutangkis putri itu tak lagi menghuni Pelatnas PBSI.
Lantaran masih minimnya turnamen bulu tangkis, kejuaraan yang berlangsung di GOR Djarum dan GOR Soeroto Akademi Militer magelang, Jawa Tengah itu, dapat menjadi batu pijakan bagi keduanya untuk menuai prestasi kembali di lapangan, sekaligus menjaga asa kembali ke Pelatnas PBSI.
Bagi Fitriani, ajang ini menjadi panggung perdana selepas penampilan terakhirnya di Thailand Masters 2020.
Tanding kembali setelah satu setengah tahun tak mengikuti turnamen apapun membuat atlet kelahiran Garut, Jawa Barat itu perlu beradaptasi kembali terhadap ritme dan atmosfer pertandingan.
"Rasanya, kayak suasana yang hilang lama terus datang lagi. Suasana tegang pasti ada. Tapi saya senang, ada kejuaraan lagi. Cuma saya harus adaptasi lagi dengan suasana pertandingan," kata Fitriani, Sabtu (6/11/2021).
Fitriani mengaku tak menemui kesulitan yang berarti dalam pertandingan perdananya usai 1,5 tahun vakum.
"Awal-awal mainnya kayak belum pas, saya harus membangkitkan lagi suasana pertandingan dalam diri saya," tutur pebulutangkis putri peringkat 41 dunia ini.
Fitriani masih menjaga asa untuk dapat kembali membela Tanah Air di gelanggang internasional.
Namun, ia tak menampik jika perjalanannya kembali ke Cipayung perlu dilalui setapak demi setapak.
"Saya ingin kembali ke diri sendiri dulu, melakukan yang terbaik untuk diri sendiri. Kalau ke depannya terkait Pelatnas dan lain-lain, itu lihat nanti saja. Selama di luar, prestasi saya bagus, pasti ada kemungkinan buat dipanggil lagi ke sana," ujarnya.
Asa untuk kembali menghuni Pelatnas juga ditunjukkan oleh Serena Kani. Putri legenda bulutangkis Indonesia Denny Kantono ini menunjukkan kilaunya di Austrian Open 2021.
Berpasangan dengan Ni Ketut Mahadewi Istarini di sektor ganda putri, duo atlet PB Djarum ini sukses memboyong gelar juara usai mengalahkan ganda peringkat 29 dunia asal Malaysia, Anna Ching Yik Cheong/Yap Cheng Wen.
Serena lagi-lagi dipasangkan dengan Ni Ketut di nomor Ganda Dewasa Putri pada YUZU Isotonic Akmil Open 2021.
Keduanya sukses mengalahkan Brigita Marcelia Rumambi/Meirisi Cindy Sahputri tiga gim 19-21, 21-2, 21-2 dan melaju ke babak delapan besar.
Kemenangan Serena/Ketut berbau keberuntungan karena di akhir gim pertama Brigita mengalami cedera sehingga tidak bisa bermain optimal.
"Jujur saya mau masuk pelatnas lagi. Tapi ya semua memang harus dari diri kita sendiri mencoba semaksimal mungkinn. Semoga bisa masuk lagi," terang Serena.
Selaras dengan Fitriani, Serena sedang menjaga asa untuk pulang kembali ke Pelatnas.
Selain nama-nama di atas, tunggal putri unggulan lainnya pada kejuaraan ini adalah Gabriela Meilani Moningka. Atlet klub Berkat Abadi ini sempat mencuri perhatian khalayak saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua, dengan menggoreskan sejarah baru pada olahraga bulutangkis di Bumi Cendrawasih.
Papua bersama Bali menjadi provinsi di luar Pulau Jawa yang meraih medali bulutangkis beregu putri PON.
Pada laga perdananya di YUZU Isotonic Akmil Open 2021 beberapa hari lalu, Gabriela menyudahi perlawanan atlet klub PB Djarum Kudus Aurelia Salsabila.
Selain turun pada nomor Tunggal Dewasa Putri, pebulutangkis asal Papua ini juga berpasangan dengan Jesica Moeljati asal klub Shamrock Medan pada nomor Ganda Dewasa Putri.