Penanganan Covid

Update Data Positif Covid-19 Nasional Turun Dengan 221 Kasus Baru Tapi Ada 216 Daerah Alami Kenaikan

Hari ini, data jumlah kasus baru virus corona atau Covid-19 di Indonesia sebanyak 221 kasus.Pada hari Minggu (14/11/2021) terdapat 339 kasus tambahan

Editor: Dyan Rekohadi
rifky edgar/suryamalang.com
ILUSTRASI - Suasana dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 massal yang digelar oleh DPC PDIP Kota Malang, Senin (20/9/2021). 

SURYAMALANG.COM - Update terbaru kasus positif virus corona atau Covid-19 per hari ini , Senin (15/11/2021) kembali mengalami penurunan.

Tapi di sisi lain masih ada daerah yang mengalami lonjakan kasus baru.

Hari ini, data jumlah kasus baru virus corona atau Covid-19 di Indonesia sebanyak 221 kasus.

Jumlah kasus baru ini kembali menurun dibanding dengan sehari sebelumnya.

Pada hari Minggu (14/11/2021) terdapat 339 kasus tambahan baru Covid 19 secara nasional.

Sedangkan jumlah kasus baru di hari Sabtu (13/11/2021) mencapai 359 pasien.

Dengan adanya jumlah kasus baru sebanyak 221 di hari ini maka penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.251.076 kasus.

Data update ini berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id, pada Senin pukul 17.22 WIB.

Sementara di Jawa Timur, tercatat ada 28 kasus baru Covid-19 per Senin (15/11/2021).

Sedangkan total kasus Covid-19 yang masih aktif di Jatim sejauh ini sebanyak 216 pasien.

Dari data angka kesembuhan, kabar baiknya, sebanyak pasien Covid-19 dinyatakan 706 sembuh.

Jumlahtotal pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.098.884 pasien.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 11 pasien.

Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 143.670 pasien.

Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kenaikan Kasus di 126 Kabupaten/ Kota 

Di saat data jumlah kasus baru terus menunjukkan tren penurunan, menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, ada 126 Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Menteri kesehatan bahkan menyebut peningkatan kasus tersebut akibat penularan yang terjadi dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah hingga kegiatan takziah.

Hal itu disampaikan Budi Gunadi saat konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi terkait Evaluasi PPKM yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/11/2021).

"Minggu lalu kami mengidentifikasi 126 kabupaten/kota yang naik kasusnya, beberapa di antaranya ada yang sudah 3 minggu berturut-turut naik," kata Budi Sadikin.

"Kita melakukan pedalaman dan sebagian besar kenaikannya disebabkan karena kasus positif sekolah dan takziah," tambahnya.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, Budi Gunadi akan berupaya berkomunikasi dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Tentunya, untuk segera memperketat skrining ketat dari pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi minggu ini bagaimana kita melakukan surveilans yang aktif dan proaktif," ucap Budi.

Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Dihindari

Kewaspadaan akan terjadinya lonjakan jumlah kasus Covid-19 gelombang ketiga perlu dilakukan, tapi Epidemiolog menyatakan kondisi itu tak perlu dikhawatirkan.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta semua pihak untuk tidak khawatir berlebihan terhadap gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, gelombang baru itu bisa dihindari.

"Kita bisa menekan lonjakan, tidak mungkin ada gelombang ketiga. Jangan terlalu paranoid, kan karena kita harus lebih cerdas pada virus. Kalau kemudian kita paranoid semua kebijakan kita menjadi tidak rasional, kita harus rasional menghadapi masalah ini," ujarnya dalam kegiatan virtual beberapa waktu lalu.

Ia memaparkan, gelombang ketiga bisa dihindari selama tidak ada varian baru, pengetatan pintu masuk darat, udara, dan laut, membatasi mobilitas dengan sejumlah syarat perjalanan, serta menpercepat vaksinasi.

"Saya sangat optimis selama tidak ada varian baru, pelonggaran 100 persen, displin 3M, dan vaksinasi," imbuhnya.

Saat ini penting dilakukan pemerintah adalah mulai mempersiapkan tatanan hidup baru berdampingan dengan Covid-19.

Mengingat, strategi zero transmission seperti di Australia, New Zealand tidak mungkin bisa diterapkan di Indonesia karena merugikan ekonomi dan sosial.

"Jadi kita harus secara cerdas mengijinkan ada penularan tetapi dalam batas, bukan menjadi masalah kesehatan di mana rumah sakit jadi penuh atau kematian meningkat," tegas Pandu.

Di sisi lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta partisipasi aktif dari masyarakat dan pemerintah dalam mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

Pasalnya kasus gelombang ketiga di negara tetangga dan Eropa harus menjadi peringatan Indonesia untuk mempersiapkan skenario terburuk.

Terlebih sebentar lagi akan ada libur Natal dan Tahun Baru yang kemungkinan besar akan terjadi banyak mobilisasi dari masyarakat.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kenaikan gelombang Covid-19 di Indonesia selalu terjadi setelah libur panjang.

Ditambah lagi, disaat angka kasus positif Covid-19 di Indonesia menurun, masyarakat justru semakin abai akan penerapan protokol kesehatan.

Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban pun meminta masyarakat untuk bisa mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah demi mencegah penularan Covid-19.

Selain itu Zubairi juga mendesak pemerintah untuk segera meningkatkan vaksinasi.

"Mematuhi peraturan supaya tidak tertular, yang kedua vaksinasi itu kita masih sekitar 40 persen. Harus cepat-cepat dinaikkan, walaupun vaksinasi saja tidak cukup untuk mencegah penularan," kata Zubairi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (15/11/2021).

Zubairi menambahkan, vaksinasi ini juga harus dibarengi dengan upaya pencegahan lainnya.

Seperti melakukan testing dan tracing untuk menelusuri orang-orang yang kemungkinan tertular karena kontak dengan orang yang positif Covid-19.

"Namun vaksinasi harus sesegera mungkin dan dilanjutkan upaya yang lain. Tes yang sepanyak mungkin, kontak tracing, telusur kontak."

"Kalau ada orang yang tertular kta harus menelusuri orang-orang di sekitarnya. Itu juga harus dikerjakan dengan baik dan benar," imbuhnya.

*Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona 15 November 2021: Tambah 221 Kasus Baru, Total 4.251.076 Positif

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved