Nasib 7 Siswa SMP Mabuk saat Jam Pelajaran Dilaporkan Polisi, Rusak Pagar dan Tembok Sekolah Roboh
Nasib 7 siswa SMP mabuk saat jam pelajaran dilaporkan polisi, rusak pagar dan tembok sekolah hinga roboh, korbanya adik kelas hingga warga setempat
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Nasib 7 siswa mabuk saat jam pelajaran akan dilaporkan ke polisi oleh pihak kepada sekolah SMPN 9 Kota Kupang.
Tujuh orang siswa yang mabuk saat jam pelajaran itu tidak cuma membuat gadung, namun juga merusah pagar dan tembok sekolah.
Bahkan 7 orang siswa itu juga meresahkan di luar sekolah karena sering melempari rumah warga saat mabuk.
Para siswa di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu adalah Mr (14), EN (14), Fe (14), AP (14), AK (14), Ng (14) dan FK (16).
Menurut Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Kupang Maria Yasintha Giri, ketujuh anak didiknya itu sudah diamankan pihak sekolah dan telah diberi pembinaan.
"Mereka melakukan berbagai tindak kejahatan pada jam sekolah," kata Maria Yashinta Kamis, (18/11/2021).
Mengutip Kompas.com '7 Siswa SMP di Kupang Mabuk Saat Jam Belajar, Robohkan Tembok dan Pagar Sekolah'.

Bukan cuma mabuk ketika jam belajar, 7 siswa tersebut juga mengakibatkan pagar dan tembok sekolah roboh.
Kasus ini pun baru diketahui usai mendapat laporan dari warga dan juga pihak penjaga sekolah.
"Kalau ada warga yang tegur, maka mereka malah lempar rumah warga," tuturnya.
- Sering Memalak Adik Kelas
Para siswa ini pun diketahui sering meminum minuman keras saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah.
Bukan cuma itu, para siswa tersebut juga melakukan pemalakan kepada adik kelas atau teman satu angkatan mereka.
"Tujuh siswa ini selalu bikin onar walaupun sudah berulang kali kami bina," ujar kepala sekolah.
Yashinta telah mengambil tindakan dengan melaporkan 7 siswa tersebut ke pihak berwajib.
"Saya menghubungi Polsek Oebobo dan mereka sudah diamankan," ujarnya Jumat, (19/11/2021).
Mengutip PosKupang.com 'Sering Palak Siswa Lain, 7 Pelajar di Kupang Diamankan Polisi'.

Menurut kepala sekolah, pembinaan dari pihak sekolah rasanya sudah tidak mempan.
"Pembinaan dari sekolah tidak mempan jadi mereka perlu dibina oleh polisi," imbuhnya.
Untuk pembinaan yang lebih lanjut, para siswa itu lalu diwajibkan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Surat pernyataan pun wajib atas sepengetahuan orang tua, sehingga ada pembinaan dan hukuman sosial juga ada kontrol sosial," pungkasnya.
Menurut Kepala Sekolah, tujuh siswa tersebut kerap berada di luar kompleks sekolah dan berkumpul dengan anak SMA serta pemuda lainnya.
Mereka kerap melakukan tindakan yang meresahkan. Jika ditegur warga, maka mereka akan melempari rumah warga.
Ikuti berita siswa mabuk dan berita viral lainnya.
Penulis: Sarah/SURYAMALANG.COM