Gunung Semeru Meletus
Tumpukan Sampah Hingga Psikososial Jadi Masalah Baru Usai Bencana Semeru, Begini Langkah Khofifah
"Tadi Pak Bupati menelpon solusi sampah gimana Bu Gub, saya memutuskan untuk mengirimkan dump truck baik yang ke Pronojiwo maupun ke Candipuro,"
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemprov Jawa Timur terus mengupayakan terkait penanganan pasca bencana awan panas guguran Gunung Semeru.
Hari ini, Kamis (9/12/2021) Gubernur Khofifah menegaskan bahwa Pemprov Jarim melalui Dinas Sumber Daya Air dan Dinas PU Bina Marga untuk mengirimkan dump truck.
Pasalnya siang ini, Gubernur Khofifah diinformasikan oleh Bupati Lumajang bahwa masalah baru yang muncul di kawasan bencana adalah masalah sampah. Maka pihaknya mengirimkan dump truck guna mengatasi permasalahan sampah di lokasi bencana.
"Hari ini sudah mulai nampak sampah, maka tadi Pak Bupati menelpon solusi sampah gimana Bu Gub, saya memutuskan untuk mengirimkan dump truck baik yang ke Pronojiwo maupun ke Candipuro," kata Khofifah yang diwawancara di Grahadi.
"Jadi kan di lapangan sudah ada tim Tagana, ada tim dari dinas sosial untuk layanan dukungan psikososial (LDP), nah kalau LDP basisnya adalah tempat pengungsian Tagana basisnya dapur umum tapi akan mencermati mana yang bisa membantu bersihkan sampah di area area pengungsian maupun dapur umum. Insya Allah kita sudah tanganilah sore ini," imbuh Khofifah.
Tidak hanya itu, di kesempatan yang sama Khofifah juga menegaskan bahwa saat ini sistem manageman pasca bencana sudah terkontrol dengan baik. Dari sisi layanan dukungan psikososial, diberikan bukan hanya untuk anak-anak tapi juga lansia.
Kak Seto, tokoh pemerhati anak juga hari ini dikatakan Khofifah telah tiba di lokasi bencana Semeru guna memberikan penguatan psikososial. Yang masih kurang dikatakan Khofifah psikososial untuk lansia yang akan dimaksimalkan ke depan.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga mengaku telah mengecek di lokasi pengungsian lewat Dinas Kesehatan, masalah kesehatan apa yang muncul di para pengungsi. Ternyata, dari data yang terhimpun, kasus yang muncul bukan ISPA ataupun gangguan kulit. Melainkan gangguan psikologis pada orang dewasa.
"Ternyata yang banyak dikeluhkan justru adalah hal-hal terkait dengan psikis. Bukan ISPA atau gatal gatal. Tapi soal bagaimana rumah saya nanti bagaimana sawah saya bagaimana ternak saya. Maka saya berkeseimpulan bahwa layanan dukungan psikososial harus sudah masuk ke yang dewasa," tegasnya.
Oleh sebab itu, Khofifah segera mengkoordinasikan dengan 60 unit organisasi relawan agar bisa melakukan layanan dukungan psikologis bagi warga masyarakat terdampak bencana Semeru.