Berita Surabaya Hari Ini
Skema PTM 100 Persen Jenjang SD dan SMP di Surabaya, Berlaku Mulai 10 Januari 2022
Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya akan menggelalr pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi jenjang SD-SMP mulai, Senin (10/1/2022).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya akan menggelalr pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi jenjang SD-SMP mulai, Senin (10/1/2022).
Dindik menyiapkan sejumlah skenario untuk memaksimalkan protokol kesehatan.
Dispendik Surabaya menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
"Berdasarkan sejumlah pertimbangan dan SKB dari pemerintah pusat, kami lakukan PTM 100 persen mulai minggu depan," kata Yusuf Masruh, Kepala Dipendik Surabaya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (6/1/2022).
Sekalipun berlaku 100 persen, pelaksanaan PTM tersebut dilakukan lewat sistem shift.
Tiap kelas terbagi dalam dua gelombang yang akan masuk dalam dua waktu berbeda.
Hal ini dilakukan mengingat jumlah siswa di Surabaya yang mencapai 32 anak perkelasnya.
"Dengan jumlah sebanyak itu, kami hitung siswa akan sulit untuk jaga jarak. Sehingga, dalam tahap awal kami bagi jam masuknya dalam dua gelombang," kata Yusuf.
Jenjang SD, PTM 100 persen akan berjalan selama 2 jam. Untuk gelombang pertama berlangsung pukul 07.00-09.00 WIB dan gelombang kedua pada pukul 09.30-11.30 WIB.
Sedangkan jenjang SMP berlangsung lebih lama, 3 jam. Gelombang pertama berlangsung pukul 06.30 - 09.30 WIB dan gelombang kedua pada pukul 10.00 - 13.00 WIB.
"Ada jeda 30 menit di pergantian gelombang. Sehingga, kami harap bisa mengurangi kerumunan siswa," katanya.
Pemberlakuan sistem gelombang ini akan dilakukan selama 1 pekan dan akan dievaluasi.
"Apabila berdasarkan evaluasi PTM 100 persen berjalan positif, sistem gelombang dihilangkan dan siswa masuk bersamaan sejak pagi di pekan berikutnya," lanjutnya.
Dalam melakukan evaluasi, ada sejumlah indikator yang dipenuhi sekolah, siswa, maupun orang tua.
Pertama, sekolah harus bisa memastikan fasilitas penunjang prokes memadai.