Berita Trenggalek Hari Ini

Penyakit Demam Berdarah Mulai Mewabah di Trenggalek, 21 Orang di 9 Puskesmas Terjangkit

Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek mencatat, sebanyak 21 orang telah terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD)

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
Kepala Dinkes Trenggalek Saeroni 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Trenggalek.

Catatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek mencatat, sebanyak 21 orang telah terjangkit penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu.

Kasus itu tersebar di sembilan wilayah Puskesmas yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Rinciannya, 5 orang terjangkit di wilayah Puskesmas Tugu, 4 di Pucang Anak, 3 di Karanganyar, 3 di Munjungan, 2 di Gandusari, dan masing-masing 1 di Suruh, Pule, Baruharjo, dan Karangan.

Kepala Dinkes PPKB Kabupaten Trenggalek Saeroni menjelaskan, pihaknya telah melakukan aksi sesuai prosedur penanganan kasus DBD terkait adanya temuan-temuan tersebut.

"Yang pertama, saat ada kasus DBD, kami lakukan penyelidikan epidemologi ke lapangan. Apabila di radius 100 meter ada penderita yang panas, maka kita lakukan fogging," ujarnya, Selasa (18/1/2022).

Ia mengatakan, sudah ada beberapa titik yang dilakukan pengasapan di Kabupaten Trenggalek sejak musim penghujan awal tahun ini.

Pengasapan antara lain dilakukan di Tugu, Munjungan, dan Pogalan.

"Dengan upaya ini, kami berharap kasusnya tidak meningkat, karena sejak awal sudah dilakukan pencegahan atau penanganan yang cepat," sambung Saeroni.

Meski kasus DBD mulai bermunculan, Saeroni menyebut kondisi Kabupaten Trenggalek saat ini masih kondusif.

Jumlah temuan kasus DBD yang stabil dan tak adanya tren peningkatan kasus yang signifikan dianggap sebagai salah satu pertanda baik.

Dari hasil pemetaan Dinkes, ada beberapa daerah di Kabupaten Trenggalek yang masuk dalam kategori endemik.

Maksudnya, kasus DBD selalu terjadi setiap tahun di wilayah tersebut saat musim penghujan.

"Yakni di Kecamatan Kota, Durenan, Gandusari dan Pogalan," sambungnya.

Saeroni berharap, masyarakat aktif untuk memulai gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.

"Karena ini cara yang ampuh untuk menangani DBD. Apabila diketahui di sekitar itu sudah ada nyamuk yang banyak, ayo galakkan supaya dilakukan PSN," ucap dia.

Ia juga meminta agar masyarakat yang mengalami gejala demam berdarah untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditangani lebih cepat.

Hal tersebut untuk meminimalisir risiko kefatalan akibat DBD. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved