Berita Tulungagung Hari Ini
DBD Mengancam, Dinkes Tulungagung Minta Masyarakat Aktif Berantas Sarang Nyamuk
Warga Tulungagung harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi penyebaran DBD.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Warga Tulungagung harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Tulungagung menempati peringkat ke-5 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Timur.
Hal ini mengacu pada jumlah pasien hingga saat ini sebanyak 27, dengan satu angka kematian.
Korban yang meninggal dunia adalah anak berusia 7 tahun.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Didik Eka minta masyarakat harus waspada.
"Kenali gejalanya. Panas bukan selalu Covid-19, bisa jadi DBD," terang Didik kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (20/1/2022).
Mengenali gejala DBD sangat penting agar bisa memberi pertolongan sedini mungkin.
Gejala yang paling mudah dikenali adalah tubuh mengalami panas mendadak.
Pada anak disertai gejala lemah, lesu, mual dan pusing.
"Jadi misalnya sebelumnya baik-baik saja, lalu muncul panas tinggi, segera bawa ke fasilitas kesehatan," tegas Didik.
Masyarakat juga harus aktif melakukan gerakan 3M, yaitu menguras penampungan air, menutup tempat air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
Masyarakat juga diminta melakukan gerakan pemberatasan sarang nyamuk.
Dinkes juga aktif melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan terjadinya penularan DBD.
"Jadi hanya daerah yang terjadi penularan, baru dilakukan fogging. Karena bisa saja kenanya di daerah lain," ucap Didik.
Didik mengingatkan, pengasapan hanya upaya untuk membunuh nyamuk dewasa.
Cara ini tidak akan efektif jika masyarakat tidak aktif melakukan PSN.
Sebab telur dan larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa, dan menjadi vektor virus DBD.