Hidup Bocah Yatim Piatu Diadopsi Bule, 38 Tahun Kemudian Berubah Jadi Sosok Penting di Jerman
Hidup bocah yatim piatu diadopsi bule, 38 tahun kemudian nasibnya berubah jadi sosok penting di Jerman
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Hidup bocah yatim piatu diadopsi bule diliputi keberuntungan yang tidak pernah dia sangka.
Takdir diadopsi bule membawa bocah yang kini bernama Philipp Roesler itu jadi sosok penting di Jerman.
Bahkan Philipp Roesler menduduki posisi penting di pemerintahan Jerman dan sejumlah prestasi yang tak disangka-sangka.
Lahir di 24 Februari 1973 di Khanh Hung, Ba Xuyen (sekarang provinsi Soc Trang), Vietnam, Philipp Roesler tidak memiliki informasi apapun tentang orang tuanya.
Bahkan nama asli Philipp Roesler saat masih bocah juga tidak ada, namun yang pasti Ia dibesarkan oleh panti asuhan Katolik Vietnam.
Ketika Philipp berusia 9 bulan, dia menerima cinta dari pasangan Jerman.
Mereka memutuskan untuk mengadopsi Philipp saat itu dan membawanya ke Jerman untuk tinggal.
Pasangan Jerman ini memberikan semua cinta dan pendidikan terbaik kepada Philipp.

Diketahui ayah angkat Philipp adalah seorang tentara di kemiliteran.
Dia mengenal seorang rekan Vietnam dan tahu konsekuensi dari perang di Vietnam, termasuk banyak anak Vietnam yang harus menjadi yatim piatu.
Itu sebabnya dia memutuskan untuk mengadopsi Philipp.
Meskipun anak angkat, orang tuanya memberinya pendidikan penuh.
Philipp mengikuti profesi ayah angkatnya, yaitu bergabung dengan tentara Jerman dan dilatih sebagai perwira medis.
Philipp kemudian dibebaskan dari tugas untuk bersekolah di Universitas Kedokteran Hannover, salah satu pusat medis universitas terkemuka di dunia yang berlokasi di Jerman.
Ini juga merupakan tonggak sejarah yang membantu Philipp meraih gelar doktor di bidang Kedokteran pada usia 29 tahun.

Mengungkap alasan mengejar karir, Philipp pernah mengatakan dia sangat terinspirasi ayah angkatnya.
Philipp Roesler menceritakan bagaimana sang ayah membantunya menghadapi kenyataan bernama adops.
“Ketika saya berusia empat atau lima tahun, ayah saya menempatkan saya di depan cermin bersamanya"
"Dia berkata: 'Lihat dirimu, lalu lihat aku, kamu dan aku berbeda. Tapi apa pun yang terjadi, atau apa yang orang katakan, aku akan selalu menjadi ayahmu'," ungkap Philipp Roesler.
Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh materi dari orang tuanya Philipp juga diajarkan ayahnya tiga prinsip hidup yang berharga: kebebasan, keterbukaan dan toleransi.
Kemudian ketika Philipp menikah dan memiliki 2 anak perempuan, dia juga membawa 3 prinsip ini untuk membesarkan anak-anaknya.
Philipp kemudian berhasil meraih sederet pencapaian yang membanggakan dalam hidupnya.
Philipp menjadi Menteri Kesehatan Jerman termuda (2009), Menteri Ekonomi dan Teknologi Jerman termuda (2010).
Philipp juga menjadi Presiden Partai termuda di Jerman, Wakil Perdana Menteri Jerman termuda (2011) dan orang asing pertama di Jerman yang menduduki posisi tersebut.
Setelah pensiun sebagai Wakil Perdana Menteri Jerman pada tahun 2013, Philipp Roesler terpilih sebagai Direktur Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF); Berikutnya adalah General Manager HCCF Charity Foundation di New York City.
Mengutip TribunTrends.com 'Anak Yatim Piatu Ini Diadopsi Bule Jerman, 38 Tahun Kemudian Jadi Wakil Perdana Menteri Jerman'.

Diketahui, Philipp kembali untuk pertama kali mengunjungi Vietnam saat berusia di atas 30 tahun.
Berbicara tentang alasan kembali, Philipp mengatakan dia dan istri ingin belajar tentang Vietnam, orang-orangnya, dan negara yang melahirkannya.
Kemudian mereka akan memberitahu anak-anak mereka bersama sebagai pengingat untuk selalu mengingat asal usul tempat ayah mereka dilahirkan.
Juga selama kunjungan, Philipp berinteraksi dengan generasi muda Vietnam dan membantu mereka untuk memiliki citra yang lebih baik dalam visi membawa ekonomi Vietnam di masa depan.
Philipp juga menyatakan dia dan istri telah mencari alamat Khanh Hung berkali-kali di peta.
Khanh Hung adalah tempat Philipp tinggal selama 9 bulan sebelum akhirnya diadopsi dan pergi ke Jerman.
Sayangnya, Philipp tidak dapat menemukan tempat ini dan kemudian baru terungkap Khanh Hung diubah menjadi provinsi Soc Trang.
Dari titik terang tersebut Philipp bisa terhubung dengan Suster Mary Marthe, ibu angkat yang sama saat merawatnya ketika berusia kurang dari satu tahun.
Diketahui anak kembar Philipp selalu bertanya-tanya kepada orang tuanya kenapa mereka tidak seperti teman Jerman mereka.
"Kami memiliki putri kembar dan mereka selalu bertanya-tanya mengapa kami terlihat sangat berbeda dari orang Jerman"
Untuk menjawab pertanyaan anak-anak mereka, Philipp pun berjanji membawa anak-anak mereka melintasi Vietnam.
"Kami akan kembali ke Hanoi dan saya masih dapat mengatur perjalanan melintasi Vietnam untuk menjelaskan kepada anak-anak saya tentang asal dan asal darah Vietnam di dalamnya"
Ikuti berita viral lainnya.
Penulis: Sarah/SURYAMALANG.COM