Berita Surabaya Hari Ini
Jelang Imlek di Surabaya, Pesanan Kue Keranjang Meningkat
Pengusaha kue keranjang kebanjiran pesanan jelang perayaan Imlek di Surabaya pada 1 Februari 2022.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pengusaha kue keranjang kebanjiran pesanan jelang perayaan Imlek di Surabaya pada 1 Februari 2022.
Dalam sepekan, peningkatan produksi meningkat lebih dari 20 persen.
"Saya kirim sekitar 4.000 kotak dalam sepekan," kata Feri Andrea Cendi, pengusaha kue keranjang di Jalan Kalidami kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (26/1/2022).
Peningkatan terjadi selama sepekan terkahir.
"Sepertinya, masih bisa meningkat. Mungkin, minggu depan akan lebih tinggi," katanya.
Feri menyiapkan dua kemasan dengan bentuk berbeda, namun harga sama.
Satu kotak seharga Rp 30.000.
"Kami pasarkan ke sejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya. Dibanding pandemi tahun lalu, pesanan tahun ini lebih banyak," kata pria 35 tahun ini.
Kue ini merupakan salah satu kue khas atau wajib perayaan tahun baru Imlek. Kue yang mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket.
Feri menjelaskan bisnis yang dikembangkan merupakan usaha turun temurun.
"Awalnya, dimulai nenek saya di tahun 80-an," katanya.
Dengan dibantu tiga karyawan, dia bisa memproduksi 320 kotak dalam sehari. Seluruh proses dilakukan di kediamannya yang berlokasi di Jalan Kalidami IX No.9, Mojo, Kecamatan Gubeng.
Untuk memproduksi kue sebanyak itu, pihaknya membutuhkan 40 kg tepung ketan, 40 kg gula, dan 40 liter air.
Ibunda Feri, Cici Lidiana mengungkapkan bahwa pihaknya tetap mempertahankan resep keluarga dalam produksi ini.
"Dibanding kue keranjang buatan produsen lain, produk kami lebih kenyal, tidak encer, karena airnya yang tak terlalu banyak."
"Ini keunggulan produk kami yang secara konsisten banyak disukai masyarakat," katanya.
Cici menjelaskan, produksi kue dimulai dengan mengaduk masing-masing bahan dalam satu adonan. Waktunya, sekitar 1 jam.
Begitu adonan selesai, selanjutnya proses penyaringan. Adonan yang disaring lantas dibagi dalam dua ukuran: 400 gram dan 200 gram. Selanjutnya, kue dikukus.
Menariknya, waktu pengukusan ini ternyata cukup lama, mencapai 15 jam. Setelah dikukus, kue yang matang lantas dikemas.
Bagi masyarakat yang biasa menikmati kue ini, ada berbagai cara penyajian. Mulai dari langsung disantap atau diiolah lagi.
"Ada yang dipotong kecil-kecil kemudian disantap dengan kuah santan. Ada juga yang dipotong-potong kecil dan dimakan bersama kelapa," katanya.