Berita Malang Hari Ini
Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Malang Terapkan Pembelajaran Daring 100 Persen Mulai 14 Februari 2022
Pemkot Malang menerapkan pembelajaran daring 100 persen mulai 14 Februari 2022.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang menerapkan pembelajaran daring 100 persen mulai 14 Februari 2022.
Kebijakan ini imbas dari lonjakan kasus Covid-19 sejak Februari 2022.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan kebijakan pembelajaran daring 100 persen bakal dilakukan sampai dua pekan ke depan.
Setelah itu, bakal dilakukan evaluasi, sembari melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Malang.
"Saya anggap daring dulu, sambil melihat nanti," ucap Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (11/2/2022).
Pemkot mengambil kebijakan ini karena ada peningkatan kasus Covid-19, klaster sekolah, dan siswa yang terpapar Covid-19.
"Kami harus menunggu sampai kapan. Saya baru saja menerapkan pembelajaran offline 50 persen, terus ada siswa yang terpapar."
"Jadi sekolah daring dua minggu. Setelah itu lihat pertumbuhannya," terangnya.
Sutiaji optimis kasus Covid-19 di Kota Malang sudah melandai pada akhir Februari 2022.
Menurutnya, kesembuhan Covid-19 di Kota Malang meningkat signifikan.
Sutiaji berharap pembelajaran daring 100 persen juga diterapkan untuk pelajar SMA.
Pihaknya telah koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur dan Kementrian Agama.
"Kemenag sudah sepakat. Kami sudah terapkan di TK sampai SMP. Makanya saya minta untuk semuanya," ujarnya.
Pembelajaran daring 100 persen ini tertuang dalam Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
Surat edaran itu memuat empat poin, yaitu:
1. Peserta didik pada satuan pendidikan melaksanakan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh 100 persen dimula pada Senin, tanggal 14 Februari 2022, sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut.
2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
3. Aktivitas dan tugas pombelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesejahteraan akses fasilitas belajar di rumah.
4. Selama pelaksanaan pembelajaran daring, kondisi lingkungan sekolah (kelas, halaman sekolah, toilet sekolah, ruang guru, perpustakaan, dan lain-lain) selalu dalam keadaan bersih.