Pembacokan di Kediri

Pria di Kediri Bacok 10 Orang, Empat Orang Meninggal, Ini Kesaksian dari Warga dan Perangkat Desa

"Saya dapat laporan dari warga jam satu siang. Bilang, anaknya Pak Sis ngamuk bacok'i adik e dan tanggane,"

Penulis: Didik Mashudi | Editor: rahadian bagus priambodo
Riyanto (36) pelaku pembacokan 10 orang di Kediri 

SURYAMALANG.COM|KEDIRI -Warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri mendadak gempar, Senin (7/3/2022) siang. Sekitar pukul 13.00 WIB, terjadi peristiwa yang sangat menyeramkan.

Seorang warga bernama Riyanto (36) tiba-tiba mengamuk dan membacok keluarga dan tetangganya. Empat orang meninggal dunia, termasuk adik kandung pelaku.

Kepala Desa Pojok Kecamatan Wates, Darwanto, mengungkap awal kronologi kejadian pembunuhan tragis di desanya siang itu.

Menurut Darwanto, peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saya dapat laporan dari warga jam satu siang. Bilang, anaknya Pak Sis ngamuk bacok'i adik e dan tanggane," ujarnya kepada wartawan.

Setelah mendapat laporan, Darmanto kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Wates.

"Hanya berselang beberapa menit, anggota polisi sudah datang dan amankan pelaku," tuturnya.

Darmanto mengaku kaget, Riyanto bisa berbuat sekeji itu.

Sebab, selama ini Riyanto tidak memiliki riwayat ODGJ atau depresi.

"Kalau riwayat ODGJ atau depresi itu tidak ada."

"Kami dari pemerintah desa dan warga juga terkejut," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (7/3/2022).

Menurut Darmanto, pelaku sudah lama tinggal di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

"Kesehariannya pelaku ini tertutup.

Tetapi kalau soal keagamaan itu baik. Dia itu Muadzin kok di Masjid," ungkapnya.

Sementara itu pelaku juga diketahui sudah berumah tangga sekitar dua tahun yang lalu. 

"Untuk kependudukannya sudah pindah di Purworejo Kecamatan Kandat."

"Tetapi keseharian kerjanya di rumah Desa Pojok itu," terangnya.

"Selain itu untuk keseharian pelaku pembacokan diketahui, bekerja sebagai kuli bangunan dan berkebun," pungkasnya.

Senada juga disampaikan kerabat korban pembacokan, Indun, yang menyebutkan pelaku tidak memiliki riwayat ganguan jiwa.

Meski demikian, ia menduga pelaku mengalami depresi akibat akumulasi suatu permasalahan.

Sepengetahuannya, pelaku tidak punya riwayat menderita gangguan kejiwaan.

Malahan, selama ini pelaku dikenal sebagai sosok yan taat beribadah.

Riyanto juga menjadi muazin mushola di tempat tinggalnya.

"Kalau orangnya (Riyanto) sebenarnya pendiam, sudah menikah namun belum dikaruniai anak. Mungkin saat kejadian lagi depresi," ungkap Indun.

Pagi hari, sebelum peristiwa terjadi, Riyanto sempat terlibat cek-cok dengan ibunya.

Namun, belum diketahui apa yang menjadi penyebab pertengkaran antara Riyanto dan ibunya.

Ibu korban yang mengalami luka bacok masih belum bisa dimintai keterangan petugas.

"Paginya terlihat cek-cok dengan ibunya. Kemudian siang hari ada kejadian itu. Bapak dan ibunya serta adik dan iparnya juga dibacok," jelasnya.

Sejumlah tetangga yang bermaksud untuk melerai dan menolong korban, justru ikut menjadi korban pembacokan.

Setelah membacok keluarga dan tetangganya, Riyanto sempat kabur ke areal persawahan dekat rumahnya.

Namun tak lama kemudian, pelaku balik ke rumah dan ditangkap petugas bersama masyarakat.

Keseharian Riyanto yang dikenal pendiam dan taat beribadah juga dibenarkan perangkat Desa Pojok, Aris.

Aris mengatakan, pelaku dikenal taat beribadah, namun juga dikenal pendiam.

Ada dugaan pelaku mengamuk setelah dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.

Akibatnya pelaku mengalami depresi dan melampiaskan kemarahannya dengan membacok orangtua dan tetangganya.

Polisi Masih Lakukan Penyelidikan

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pelaku. 

"Sementara ini kami masih mendalami dan untuk pelaku pembacokan sudah kita amankan," ujarnya Senin (7/3/2022).

Ia mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, pelaku diketahui tidak memiliki riwayat ODGJ.

"Untuk mengecek ODGJ hari ini pelaku sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri," pungkasnya.AKP Rizkika juga memastikan jumlah korban berjumlah 10.

Tiga orang meninggal di lokasi kejadian, satu orang meninggal di rumah sakit, dan enam korban lainnya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di RS Surya Melati

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved